PON 2024 Demi Bali
Tujuannya bukan untuk proyek, kepengurusan KONI Bali hanya sampai 2021. Jadi, tuan rumah PON untuk masyarakat Bali.
DENPASAR, NusaBali
KONI Provinsi Bali memiliki keinginan kuat menjadi tuan rumah PON XXI/2024. Namun kepastian itu akan ditentukan dalam Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub), di Jakarta, Selasa (24/4). Jika menang bidding dan ditetapkan sebagai tuan rumah PON 2024, jajaran pengurus KONI Bali menegaskan itu bukan kepentingan pengurus. Apalagi ingin menggarap proyek tersebut. Sebab, jajaran pengurus KONI Bali di bawah Ketum Ketut Suwandi akan berakhir pada 2021.
"Kami perlu pertegas, ini tujuannya bukan untuk proyek, kepengurusan kami pada periode 2017-2021. Jadi, kami persembahkan tuan rumah PON untuk masyarakat Bali," ungkap Sekretaris Umum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan, Minggu (22/4).Menurut Oka Darmawan, jadi dipastikan ini bukan kepentingan materi. Sebaliknya demi kepentingan masyarakat Bali. "Jika benar, gelaran PON malah sebagai tambahan ekonomi masyarakat Bali, khususnya para pedagang dan pengusaha wisata dan hotel. Saya yakin akan sangat merasakan," tegas Oka Darmawan.
Jadi, pemasukan itu bukan lagi masuk ke pribadi maupun golongan, namun untuk kepentingan yang lebih besar danpositif. "Kami tegaskan tidak ada kepentingan, karena jika PON 2024 digelar di Bali, kepengurusan KONI Bali sekarang ini sudah tidak menjadi pengurus lagi, karena periode masa bhakti juga telah berakhir di tahun 2021," beber Oka Darmawan.
Mantan Waketum KONI Bali itu mengklaim, jika kepentingan lebih besar sebagai tuan rumah PON 2024, yakni bakal ada pemasukan dan pertambahan perputaran ekonomi. Sebab, kontingen daerah lain yang hadir ke Bali dalam jumlah sangat banyak. Belum lagi sanak keluarganya yang ikut menyaksikan pertandingan PON di masing-masing cabor.
Terpenting, kata Oka Darmawan, jika benar jadi tuan rumah PON, akan ada banyak venue dibangun di Bali. Itu sangat bermanfaat untuk latihan rutin setiap harinya. Dengan demikian kualitas para atlet dapat ditingkatkan.
“Sport tourism juga bakal berjalan dengan baik seperti yang diharapkan pemerintah," tutur Oka Darmawan. Dengan semakin banyaknya venue diharapkan atlet muda potensial semakin bermunculan di masing-masing cabor. Sehingga pengurus cabor melakukan proses regenerasi atlet. Sebab, dari sisi pasilitas sudah terpenuhi, minimal akan lebih rajin atletnya latihan.
Ketum KONI Bali, Ketut Suwandi menambahkan, sejak PON digulirkan 70 tahun silam, Bali memang belum pernah menjadi tuan rumah PON. Makanya, Pemerintah Provinsi Bali melalui KONI Bali ingin meminta sebagai Host PON. *dek
KONI Provinsi Bali memiliki keinginan kuat menjadi tuan rumah PON XXI/2024. Namun kepastian itu akan ditentukan dalam Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub), di Jakarta, Selasa (24/4). Jika menang bidding dan ditetapkan sebagai tuan rumah PON 2024, jajaran pengurus KONI Bali menegaskan itu bukan kepentingan pengurus. Apalagi ingin menggarap proyek tersebut. Sebab, jajaran pengurus KONI Bali di bawah Ketum Ketut Suwandi akan berakhir pada 2021.
"Kami perlu pertegas, ini tujuannya bukan untuk proyek, kepengurusan kami pada periode 2017-2021. Jadi, kami persembahkan tuan rumah PON untuk masyarakat Bali," ungkap Sekretaris Umum KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan, Minggu (22/4).Menurut Oka Darmawan, jadi dipastikan ini bukan kepentingan materi. Sebaliknya demi kepentingan masyarakat Bali. "Jika benar, gelaran PON malah sebagai tambahan ekonomi masyarakat Bali, khususnya para pedagang dan pengusaha wisata dan hotel. Saya yakin akan sangat merasakan," tegas Oka Darmawan.
Jadi, pemasukan itu bukan lagi masuk ke pribadi maupun golongan, namun untuk kepentingan yang lebih besar danpositif. "Kami tegaskan tidak ada kepentingan, karena jika PON 2024 digelar di Bali, kepengurusan KONI Bali sekarang ini sudah tidak menjadi pengurus lagi, karena periode masa bhakti juga telah berakhir di tahun 2021," beber Oka Darmawan.
Mantan Waketum KONI Bali itu mengklaim, jika kepentingan lebih besar sebagai tuan rumah PON 2024, yakni bakal ada pemasukan dan pertambahan perputaran ekonomi. Sebab, kontingen daerah lain yang hadir ke Bali dalam jumlah sangat banyak. Belum lagi sanak keluarganya yang ikut menyaksikan pertandingan PON di masing-masing cabor.
Terpenting, kata Oka Darmawan, jika benar jadi tuan rumah PON, akan ada banyak venue dibangun di Bali. Itu sangat bermanfaat untuk latihan rutin setiap harinya. Dengan demikian kualitas para atlet dapat ditingkatkan.
“Sport tourism juga bakal berjalan dengan baik seperti yang diharapkan pemerintah," tutur Oka Darmawan. Dengan semakin banyaknya venue diharapkan atlet muda potensial semakin bermunculan di masing-masing cabor. Sehingga pengurus cabor melakukan proses regenerasi atlet. Sebab, dari sisi pasilitas sudah terpenuhi, minimal akan lebih rajin atletnya latihan.
Ketum KONI Bali, Ketut Suwandi menambahkan, sejak PON digulirkan 70 tahun silam, Bali memang belum pernah menjadi tuan rumah PON. Makanya, Pemerintah Provinsi Bali melalui KONI Bali ingin meminta sebagai Host PON. *dek
1
Komentar