Buleleng Darurat Guru PNS
Kabupaten Buleleng saat ini sedang darurat guru berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
SINGARAJA, NusaBali
Banyaknya guru yang pensiun dan moratorium pengangkatan PNS di Indonesia menjadi penyebab utama kekurangan guru PNS di Buleleng. Bahkan lima tahun terakhir jumlah guru di jenjang pendidikan dasar meliputi TK, SD dan SMP di Buleleng mencapai 1.255 orang.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Gede Suyasa dihubungi Minggu (22/4), kebutuhan guru PNS di Buleleng memang sangat tinggi. Baik yang terakumulasi selama ini. Data terakhir mencapai seribu enam ratusan guru pensiun. Jumlah tersebut belum termasuk tahun ini sejumlah 178 orang dan empat tahun kedepan.
Suyasa menyebutkan tahun ini pengangkatan guru PNS memang dibuka oleh pusat. Kabupaten Buleleng pun rencananya akan mengajukan 158 orang formasi guru. Namun hal tersebut masih sebatas rencana dan belum ada kepastian. “Kalau ada pengangkatan juga untuk menutup yang pensiun saja tahun ini sebanyak 178 orang masih kurang,” kata dia.
Pihaknya pun menyebutkan masalah kekurangan guru PNS di Buleleng memang memerlukan perhatian khusus. Suyasa menjelaskan untuk menjawab permasalahan itu sesuai dengan undang-undang yang berlaku adalah pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk menyediakan guru pengganti, jika di satuan pendidikan tidak ada guru.
“Ya mau tidak mau jalan keluarnya memang Pemkab harus menyediakan guru pengganti, supaya lebih cepat dan pelayanan publik bisa jalan,” imbuh dia. Selama ini Pemkab Buleleng juga sudah mengupayakan hal tersebut. Kini guru kontrak di Buleleng berjumlah 1.600 ornag untuk menutupi kekurangan guru PNS selama ini.
Masalah tersebut pun dikatakan Suyasa akan menjadi berlarut-larut jika pengangkatan guru PNS tidak dibarengi dengan penambahan kuota. Ia pun mengkhwatirkan dalam satu sekolah hanya Kepala Sekolahnya saja yang PNS. Sedangkan guru dan pegawainya semuanya kontrak atau honorer. Hal tersebut pun mulai nampak di sejumlah SD di Buleleng, yang hanya memiliki Kepala Sekolah dan satu guru berstatus PNS.*k23
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Gede Suyasa dihubungi Minggu (22/4), kebutuhan guru PNS di Buleleng memang sangat tinggi. Baik yang terakumulasi selama ini. Data terakhir mencapai seribu enam ratusan guru pensiun. Jumlah tersebut belum termasuk tahun ini sejumlah 178 orang dan empat tahun kedepan.
Suyasa menyebutkan tahun ini pengangkatan guru PNS memang dibuka oleh pusat. Kabupaten Buleleng pun rencananya akan mengajukan 158 orang formasi guru. Namun hal tersebut masih sebatas rencana dan belum ada kepastian. “Kalau ada pengangkatan juga untuk menutup yang pensiun saja tahun ini sebanyak 178 orang masih kurang,” kata dia.
Pihaknya pun menyebutkan masalah kekurangan guru PNS di Buleleng memang memerlukan perhatian khusus. Suyasa menjelaskan untuk menjawab permasalahan itu sesuai dengan undang-undang yang berlaku adalah pemerintah daerah memiliki kewajiban untuk menyediakan guru pengganti, jika di satuan pendidikan tidak ada guru.
“Ya mau tidak mau jalan keluarnya memang Pemkab harus menyediakan guru pengganti, supaya lebih cepat dan pelayanan publik bisa jalan,” imbuh dia. Selama ini Pemkab Buleleng juga sudah mengupayakan hal tersebut. Kini guru kontrak di Buleleng berjumlah 1.600 ornag untuk menutupi kekurangan guru PNS selama ini.
Masalah tersebut pun dikatakan Suyasa akan menjadi berlarut-larut jika pengangkatan guru PNS tidak dibarengi dengan penambahan kuota. Ia pun mengkhwatirkan dalam satu sekolah hanya Kepala Sekolahnya saja yang PNS. Sedangkan guru dan pegawainya semuanya kontrak atau honorer. Hal tersebut pun mulai nampak di sejumlah SD di Buleleng, yang hanya memiliki Kepala Sekolah dan satu guru berstatus PNS.*k23
Komentar