SMPN 1 dan SMPN 2 Semarapura Beradu Teatrikal
Siswa SMP di Klungkung mengikuti lomba lomba teatrikal dengan tema perjuangan, di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Klungkung, Jumat (20/4) malam.
SEMARAPURA, NusaBali
Serangkaian memeriahkan peringatan Hari Puputan Klungkung ke-110 dan HUT ke-26 Kota Semarapura Tahun 2018.Ada dua SMP yang mengikuti lomba ini, yakni SMPN 1 Semarapura dan SMPN 2 Semarapura. Penampilan mereka mampu memukau para penonton termasuk dewan juri. Dalam lomba tersebut SMPN 1 Semarapura, menampilkan karya teater berjudul ‘Tindas Pungkas Menyeruak Puput Dikala itu’. Karya teater ini menceritakan tentang sejarah Puputan Klungkung pada tahun 1908. Puputan yang memiliki pengertian yaitu perang habis-habisan saat itu terjadi di wilayah Klungkung di bawah kepemimpinan Ida Dewa Agung Jambe, yang tidak terima dengan perlakuan Belanda yang ingin menguasai Klungkung.
"Tindas Pungkas Menyeruak Puput DIkala itu memiliki pengertian jika kita tertindas haruslah dipungkas agar mereka tidak bisa berteriak," ujar Kepala SMPN 1 Semarapura I Nyoman Karyawan. Kemudian puput dikala itu memiliki 2 pengertian yaitu sejarah Puputan Klungkung dikala itu dan seseorang yang ada dalam teater ini yang menceritakan jalannya sejarah Puputan Klungkung.
Sementara itu, SMPN 2 Semarapura mengambil judul ‘Ibuku Pahlawanku’ mengambil kisah Ni Tuwung Kuning. Di mana sebuah garapan teater yang mengisahkan kesombongan seorang ayah yang mempunyai watak angkuh, egois dan ingin menang sendiri yang tidak menginginkan kehadiran anak perempuann di rumahnya. Yang membuat aksi heroik perjuangan seorang ibu dalam menjaga dan mempertahankan si buah hati dari mara bahaya dengan segala cara, serta tekad seorang anak dalam peran serta menghapus deskriminasi, memajukan dan membangun generasi berkarakter yang berbudaya.
Koordinator lomba, Dewa Gede Darmawan mengatakan, lomba mengusung tema menginspirasi perjuangan dalam pembangunan segala bidang, demi terwujudnya Klungkung yang damai dan sejahtera. Tema ini selanjutnya diimplementasikan dalam bentuk lomba teatrikal dikalangan siswa. Lomba diharapkan mampu meningkatkan kesadaran peserta didik akan nilai-nilai karakter dan nilai-nilai perjuangan para pendahulu. “Dari lomba ini akan terbentuk karakter yang bagus, budipekerti yang luhur dan jiwa yang halus, sehingga terwujudlah Klungkung yang damai dan sejahtera,” ujarnya
Selain meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai perjuangan para pendahulu, lomba ini diharapkan mampu membangkitkan kreatifitas dan motivasi peserta didik dibidang seni budaya khususnya seni teater. *wan
Serangkaian memeriahkan peringatan Hari Puputan Klungkung ke-110 dan HUT ke-26 Kota Semarapura Tahun 2018.Ada dua SMP yang mengikuti lomba ini, yakni SMPN 1 Semarapura dan SMPN 2 Semarapura. Penampilan mereka mampu memukau para penonton termasuk dewan juri. Dalam lomba tersebut SMPN 1 Semarapura, menampilkan karya teater berjudul ‘Tindas Pungkas Menyeruak Puput Dikala itu’. Karya teater ini menceritakan tentang sejarah Puputan Klungkung pada tahun 1908. Puputan yang memiliki pengertian yaitu perang habis-habisan saat itu terjadi di wilayah Klungkung di bawah kepemimpinan Ida Dewa Agung Jambe, yang tidak terima dengan perlakuan Belanda yang ingin menguasai Klungkung.
"Tindas Pungkas Menyeruak Puput DIkala itu memiliki pengertian jika kita tertindas haruslah dipungkas agar mereka tidak bisa berteriak," ujar Kepala SMPN 1 Semarapura I Nyoman Karyawan. Kemudian puput dikala itu memiliki 2 pengertian yaitu sejarah Puputan Klungkung dikala itu dan seseorang yang ada dalam teater ini yang menceritakan jalannya sejarah Puputan Klungkung.
Sementara itu, SMPN 2 Semarapura mengambil judul ‘Ibuku Pahlawanku’ mengambil kisah Ni Tuwung Kuning. Di mana sebuah garapan teater yang mengisahkan kesombongan seorang ayah yang mempunyai watak angkuh, egois dan ingin menang sendiri yang tidak menginginkan kehadiran anak perempuann di rumahnya. Yang membuat aksi heroik perjuangan seorang ibu dalam menjaga dan mempertahankan si buah hati dari mara bahaya dengan segala cara, serta tekad seorang anak dalam peran serta menghapus deskriminasi, memajukan dan membangun generasi berkarakter yang berbudaya.
Koordinator lomba, Dewa Gede Darmawan mengatakan, lomba mengusung tema menginspirasi perjuangan dalam pembangunan segala bidang, demi terwujudnya Klungkung yang damai dan sejahtera. Tema ini selanjutnya diimplementasikan dalam bentuk lomba teatrikal dikalangan siswa. Lomba diharapkan mampu meningkatkan kesadaran peserta didik akan nilai-nilai karakter dan nilai-nilai perjuangan para pendahulu. “Dari lomba ini akan terbentuk karakter yang bagus, budipekerti yang luhur dan jiwa yang halus, sehingga terwujudlah Klungkung yang damai dan sejahtera,” ujarnya
Selain meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai perjuangan para pendahulu, lomba ini diharapkan mampu membangkitkan kreatifitas dan motivasi peserta didik dibidang seni budaya khususnya seni teater. *wan
1
Komentar