Mudarta Ingatkan ‘Penantang’
I Made Mudarta, kandidat incumbent dalam perebutan Ketua DPD Demokrat Bali 2016–2021, mempersilakan sejumlah kader Demokrat Bali untuk maju dalam pertarungan perebutan ketua dalam Musda 2016 mendatang.
DENPASAR, NusaBali
Namun Mudarta mengingatkan ‘penantangnya’, soal posisi Demokrat di Bali yang berada di zona merah karena Bali dikuasai partai penguasa.
Hal itu ditegaskan Mudarta di Denpasar, Sabtu (17/10), terkait dengan munculnya nama kandidat calon Ketua DPD Demokrat Bali Putu ‘Leong’ Sudiartana.
Mudarta menegaskan siapapun kader yang akan bersaing di Musda, kalau siap memimpin Demokrat dirinya siap mendukung. “Saya akan jadi ketua tim sukses mereka. Kalau ada kandidat calon yang siap maju, saya akan dukung paling pertama. Silakan deklarasi. Dan itu kalau Pak SBY memberikan izin,” ujar Mudarta.
Menurut Mudarta, jangan sampai kandidat calon yang akan maju cuma omongan saja siap maju. Setelah terpilih partai dibawa ke jurang. “Saya dulu kalau maju selalu izin ke pusat dulu. Bali ini semua politisi tahu, perjuangannya berat. Berada di pertarungan zona merah dikuasai partai penguasa. Sangat berat. Tetapi kalau ada yang mau maju, saya siap menyambutnya,” kata Mudarta.
Mantan Ketua OKK DPD Demokrat Bali ini mengatakan kalau ada kader Demokrat yang punya visi-misi jelas pihaknya buka pintu lebar-lebar. “Namun kader di Bali juga harus paham visi-misi kandidat calon ketua DPD nanti. Jangan sampai visi-misi saja bagus, saat memimpin 25 persen saja visi misinya nggak terlaksana,” tutur politisi asal Banjar Nusamara, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, ini.
Soal persyaratan sebagai calon ketua DPD Demokrat Bali, menurut Mudarta tidak banyak dan tidak berat. Yang prinsip minimal pernah menjadi pengurus partai selama lima tahun. “Ketua DPC, pengurus DPP juga bisa maju. Harus kader, minimal pernah duduk di struktur selama lima tahun,” imbuhnya.
Mudarta menegaskan dirinya berprinsip kader-kader di bawah supaya memikirkan event politik lain ketimbang Musda. Sebab sesuai dengan arahan DPP, di daerah supaya konsentrasi menghadapi pilkada lebih dulu. “DPP sudah memberikan sinyal bahwa Musda jangan dulu. Kita disuruh lebih fokus dengan pertarungan pilkada,” ucapnya.
Ketika ditanya soal di Fraksi Demokrat DPRD Bali sudah ada yang baca arah angin terkait dengan calon pemimpin baru di Demokrat, Mudarta mengatakan wajar-wajar saja. “Saya ketika terpilih tidak pernah main gusur. Nggak ada pemecatan. Pencalegan gratis tidak dipungut biaya. Wara-wiri urus surat caleg, partai yang mengurusnya. Jadi nyaman sekali, kita nggak ada gusur menggusur,” tegasnya.
Sementara Ketua I DPD Demokrat Bali membidangi fraksi dan internal I Nengah Pringgo, mengatakan, Musda kemungkinan akan digelar Januari 2016 mendatang. “Tetapi itu baru rencana. Karena DPP memberikan arahan urus pilkada serentak enam kabupaten kota saja dulu. Karena itu lebih penting,” ucap Pringgo.
1
Komentar