Wabup Suiasa Pantau UN di SMPN 2 Kuta
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa didampingi Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Badung I Ketut Widya Astika memantau pelaksanaan ujian nasional (UN) di SMP Negeri 2 Kuta, Senin (23/4).
MANGUPURA, NusaBali
Ada beberapa hal yang dipantau seperti persiapan peserta UN dan media elektronik yang digunakan. Menurutnya semua berjalan dengan baik dan lancar. Wabup Suiasa mengatakan peserta UN lebih fokus dalam mengerjakan soal. Harapannya agar dalam pelaksanaan UN yang berlangsung selama 4 hari ini berjalan lancar. Wabup Suiasa juga berharap hasil UN tahun ini menggembirakan. Tujuanya agar pemerintah bisa mengukur prestasi para peserta didik. Karena hasil UN ini akan dijadikan parameter evaluasi terkait penganggaran pendidikan di Badung.
Pejabat asal Pecatu, Kuta Selatan, ini mengaku semua sekolah negeri di Badung tahun ini dapat mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Dia tak menampik masih banyak sekolah terutama sekolah swasta belum bisa melaksanakan UN dengan sistem UNBK.
Dikatakannya, pemkab berkomitmen pendidikan di Badung harus benar-benar berkualitas. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan IT.
Pelaksaan UN dengan UNBK ini menghilangkan kesan ada soal yang bocor atau mencurigai guru-guru yang bermain dengan kunci jawaban. Kini sistem ujian semuanya terbuka. Artinya hasilnya bisa dipertanggunjawabkan. “Kita jangan lagi berasumsi negatif dan mengira-ngira akuntabilitas dari penyelenggaraannya. Ujian kali ini bisa dipertanggunjawabakan,” tuturnya.
Terkait persiapan ujian pihaknya telah melakukan koordiansi jauh-jauh hari dengan PLN. Selain itu juga telah memerintahkan dinas pendidikan untuk mengecek secara internal. Seperti peralatan dan penyediaan listrik yang ada pada tiap sekolah. “Pelaksaan UN ini adalah tanggung jawab bersama. Bukan hanya dinas pendidikan tetapi berlaku umum.”
Kadisdikpora Badung Widya Astika mengaku pelaksanaan UN berjalan lancar. Dari peralatan, siswa, maupun pengawas sudah sesuai dengan harapan. Termasuk juga yang ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP). Di Badung ada 11 sekolah yang UNKP dengan jumlah perseta 10.056 siswa.
Dia merinci yang mengikuti UN tahun ini totalnya 60 sekolah. Sebanyak 49 sekolah UNBK, termasuk 22 sekolah negeri semuanya UNBK kemudian 11 sekolah UNKP. Total peserta UN 10.192 orang. “Dalam pelaksanaan UN ini kami hanya khawatir dengan koneksi ke pusat. Karena pada saat simulasi bulan lalu terjadi hambatan. Selain itu kami khawatir daya listrik. Untuk listrik ini kami sudah koordinasi. Mudah-mudahan tak terjadi gangguan,” ujarnya. *p
Ada beberapa hal yang dipantau seperti persiapan peserta UN dan media elektronik yang digunakan. Menurutnya semua berjalan dengan baik dan lancar. Wabup Suiasa mengatakan peserta UN lebih fokus dalam mengerjakan soal. Harapannya agar dalam pelaksanaan UN yang berlangsung selama 4 hari ini berjalan lancar. Wabup Suiasa juga berharap hasil UN tahun ini menggembirakan. Tujuanya agar pemerintah bisa mengukur prestasi para peserta didik. Karena hasil UN ini akan dijadikan parameter evaluasi terkait penganggaran pendidikan di Badung.
Pejabat asal Pecatu, Kuta Selatan, ini mengaku semua sekolah negeri di Badung tahun ini dapat mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Dia tak menampik masih banyak sekolah terutama sekolah swasta belum bisa melaksanakan UN dengan sistem UNBK.
Dikatakannya, pemkab berkomitmen pendidikan di Badung harus benar-benar berkualitas. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan IT.
Pelaksaan UN dengan UNBK ini menghilangkan kesan ada soal yang bocor atau mencurigai guru-guru yang bermain dengan kunci jawaban. Kini sistem ujian semuanya terbuka. Artinya hasilnya bisa dipertanggunjawabkan. “Kita jangan lagi berasumsi negatif dan mengira-ngira akuntabilitas dari penyelenggaraannya. Ujian kali ini bisa dipertanggunjawabakan,” tuturnya.
Terkait persiapan ujian pihaknya telah melakukan koordiansi jauh-jauh hari dengan PLN. Selain itu juga telah memerintahkan dinas pendidikan untuk mengecek secara internal. Seperti peralatan dan penyediaan listrik yang ada pada tiap sekolah. “Pelaksaan UN ini adalah tanggung jawab bersama. Bukan hanya dinas pendidikan tetapi berlaku umum.”
Kadisdikpora Badung Widya Astika mengaku pelaksanaan UN berjalan lancar. Dari peralatan, siswa, maupun pengawas sudah sesuai dengan harapan. Termasuk juga yang ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP). Di Badung ada 11 sekolah yang UNKP dengan jumlah perseta 10.056 siswa.
Dia merinci yang mengikuti UN tahun ini totalnya 60 sekolah. Sebanyak 49 sekolah UNBK, termasuk 22 sekolah negeri semuanya UNBK kemudian 11 sekolah UNKP. Total peserta UN 10.192 orang. “Dalam pelaksanaan UN ini kami hanya khawatir dengan koneksi ke pusat. Karena pada saat simulasi bulan lalu terjadi hambatan. Selain itu kami khawatir daya listrik. Untuk listrik ini kami sudah koordinasi. Mudah-mudahan tak terjadi gangguan,” ujarnya. *p
1
Komentar