Seluruh SMP di Bangli Laksanakan UNBK
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP diikuti seluruh SMP atau 29 SMP, di Bangli, Senin (23/4).
BANGLI, NusaBali
29 SMP ini melaksanakan UNBK baik mandiri maupun masih meminjam sarana di sekolah lain.Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikpora Kabupaten Bangli I Nengah Danta Haryana, mengatakan untuk tahun ini 3.779 siswa pada 29 SMP ikut UNBK. Beberapa sekolah masih meminjam atau melaksanakan UNBK di sekolah lain. Penyebabnya, antara lain tidak terjangkaunya signal di sekolah yang bersangkutan dan kekurangan perangkat. “Rata-rata bermasalah pada signal internet, karena tidak ada jaringan maka meminjam di sekolah lain,” ungkapnya.
Sekolah yang masih melaksanakan UNBK di sekolah lain yakni SMP Satap 3 Kintamani meminjam di SMKN 2 Kintamani, SMPN 3 Kintamani meminjam di SMKN 3 Kintamani, SMP Satap 1 Kintamani melaksanakan UNBK di SMKN 2 Kintamani, SMP TP 45 Kayuambua melaksanakan UNBK di SMP 1 Susut, SMP Satap 5 Kintamani meminjam di SMPN 7 Kintamani. Pihaknya menyebutkan untuk siswa SMP Satap 3 Kintamani direncanakan menginap di SMKN 2 Kintamani. Hal ini dilakukan lantaran jarak sekolah cukup jauh, para siswa menempuh jarak sekitar 9 km. “Rencana diinapkan di sekolah selama pelaksanaan UNBK, ini dilakukan untuk antisipasi hal buruk yang bisa terjadi di jalan,” jelasnya.
Lanjutnya, untuk pelaksanaan UNBK di Bangli, berkat kerja sama seluruh pihak, terutama pihak sekolah yang sangat bersemangat dan mengupayakan segala cara agar bisa melaksanakan UNBK. Danta Haryana menyebutkan ada sekolah yang sampai membangun tower agar jaringan internet bisa lancar. “SMPN 5 Kintamani dan SMP Satap 2 Kintamani sampai pasang tower agar jaringan lancar. Seperti SMPN 5 Kintamani langsung kontak jaringan dari Blahbatuh, Gianyar. Sekolah bekerja keras untuk pelaksanaan UNBK,” terangnya.
Disinggung terkait gangguan pelaksanaan UNBK, pihaknya mengatakan secara umum berjalan lancar. Sempat terjadi gangguan listrik di wilayah Desa Pinggan, namun sebelum pelaksanaan UNBK sudah berhasil tertangani sehingga ujian berjalan lancar. Sementara terkait kehadiran siswa, pihaknya belum menerima rekap laporan, mengingat UNBK dilaksanakan hingga tiga sesi.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMP Satap 3 Kintamani I Ketut Manca terkait rencana siswa menginap di sekolah selama palaksanaan UNBK, mengatakan rencana tersebut batal dilakukan, mengingat siswa mendapat sesi kedua dalam UNBK. “Batal menginap karena kami dapat sesi dua, sehingga siswa bisa agak siang berangkat. Kalau sesi pertama harus menginap karena jarak tempuh cukup jauh,” jelasnya. Kata dia, siswa ada yang diantar jemput oleh orang tua, ada pula yang membawa kendaraan sendiri. Untuk siswa SMP Satap 3 Kintamani mengikuti ujian 20 siswa.
Di lokasi terpisah, pelaksanaan UNBK di SMPN 5 Bangli diikuti 85 siswa yang terbagi dalam tiga sesi. Kepala SMPN 5 Bangli Ngakan Made Sumastra mengungkapkan bahwa ini pertama kali sekolah melaksanakan UNBK. Diakui, sebelumnya sekolah keterbatasan sarana komputer, namun setelah ada bantuan dari kabupaten 18 unit komputer. Pihaknya tidak kelimpungan lagi dan sarana yang ada sudah memadai. “Sebelum ada bantuan, kami sudah mempersiapkan laptop untuk UNBK. Laptop tersebut milik guru-guru disini. Pada saat simulasi sejatinya kami menggunakan laptop guru, kemudian beberapa minggu lalu bantuan turun sehingga computer langsung deprogram,” terangnya.
Kemudian untuk persiapan UNBK, pihaknya sudah melakukan beberapa kali simulasi, baik diinternal maupun simulasi yang sudah dijadwalkan pemerintah. Dengan dilaksanakan UNBK, menambah gairah belajar para siswa, kemudian siswa akan lebih disiplin dan lebih mandiri.*e
29 SMP ini melaksanakan UNBK baik mandiri maupun masih meminjam sarana di sekolah lain.Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikpora Kabupaten Bangli I Nengah Danta Haryana, mengatakan untuk tahun ini 3.779 siswa pada 29 SMP ikut UNBK. Beberapa sekolah masih meminjam atau melaksanakan UNBK di sekolah lain. Penyebabnya, antara lain tidak terjangkaunya signal di sekolah yang bersangkutan dan kekurangan perangkat. “Rata-rata bermasalah pada signal internet, karena tidak ada jaringan maka meminjam di sekolah lain,” ungkapnya.
Sekolah yang masih melaksanakan UNBK di sekolah lain yakni SMP Satap 3 Kintamani meminjam di SMKN 2 Kintamani, SMPN 3 Kintamani meminjam di SMKN 3 Kintamani, SMP Satap 1 Kintamani melaksanakan UNBK di SMKN 2 Kintamani, SMP TP 45 Kayuambua melaksanakan UNBK di SMP 1 Susut, SMP Satap 5 Kintamani meminjam di SMPN 7 Kintamani. Pihaknya menyebutkan untuk siswa SMP Satap 3 Kintamani direncanakan menginap di SMKN 2 Kintamani. Hal ini dilakukan lantaran jarak sekolah cukup jauh, para siswa menempuh jarak sekitar 9 km. “Rencana diinapkan di sekolah selama pelaksanaan UNBK, ini dilakukan untuk antisipasi hal buruk yang bisa terjadi di jalan,” jelasnya.
Lanjutnya, untuk pelaksanaan UNBK di Bangli, berkat kerja sama seluruh pihak, terutama pihak sekolah yang sangat bersemangat dan mengupayakan segala cara agar bisa melaksanakan UNBK. Danta Haryana menyebutkan ada sekolah yang sampai membangun tower agar jaringan internet bisa lancar. “SMPN 5 Kintamani dan SMP Satap 2 Kintamani sampai pasang tower agar jaringan lancar. Seperti SMPN 5 Kintamani langsung kontak jaringan dari Blahbatuh, Gianyar. Sekolah bekerja keras untuk pelaksanaan UNBK,” terangnya.
Disinggung terkait gangguan pelaksanaan UNBK, pihaknya mengatakan secara umum berjalan lancar. Sempat terjadi gangguan listrik di wilayah Desa Pinggan, namun sebelum pelaksanaan UNBK sudah berhasil tertangani sehingga ujian berjalan lancar. Sementara terkait kehadiran siswa, pihaknya belum menerima rekap laporan, mengingat UNBK dilaksanakan hingga tiga sesi.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala SMP Satap 3 Kintamani I Ketut Manca terkait rencana siswa menginap di sekolah selama palaksanaan UNBK, mengatakan rencana tersebut batal dilakukan, mengingat siswa mendapat sesi kedua dalam UNBK. “Batal menginap karena kami dapat sesi dua, sehingga siswa bisa agak siang berangkat. Kalau sesi pertama harus menginap karena jarak tempuh cukup jauh,” jelasnya. Kata dia, siswa ada yang diantar jemput oleh orang tua, ada pula yang membawa kendaraan sendiri. Untuk siswa SMP Satap 3 Kintamani mengikuti ujian 20 siswa.
Di lokasi terpisah, pelaksanaan UNBK di SMPN 5 Bangli diikuti 85 siswa yang terbagi dalam tiga sesi. Kepala SMPN 5 Bangli Ngakan Made Sumastra mengungkapkan bahwa ini pertama kali sekolah melaksanakan UNBK. Diakui, sebelumnya sekolah keterbatasan sarana komputer, namun setelah ada bantuan dari kabupaten 18 unit komputer. Pihaknya tidak kelimpungan lagi dan sarana yang ada sudah memadai. “Sebelum ada bantuan, kami sudah mempersiapkan laptop untuk UNBK. Laptop tersebut milik guru-guru disini. Pada saat simulasi sejatinya kami menggunakan laptop guru, kemudian beberapa minggu lalu bantuan turun sehingga computer langsung deprogram,” terangnya.
Kemudian untuk persiapan UNBK, pihaknya sudah melakukan beberapa kali simulasi, baik diinternal maupun simulasi yang sudah dijadwalkan pemerintah. Dengan dilaksanakan UNBK, menambah gairah belajar para siswa, kemudian siswa akan lebih disiplin dan lebih mandiri.*e
Komentar