Alat Produksi Pertanian Kesulitan Suku Cadang
Setiap subak dari 138 subak di Karangasem, kebagian bantuan satu alat produksi.
AMLAPURA, NusaBali
Hanya saja kekhawatiran ke depan, petani yang bernaung dalam subak kesulitan mendapatkan suku cadang alat produksi ini. Sebab, belum ada pihak ketiga yang melayani suku cadang alat pertanian.Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri didampingi Kadis Pertanian I Wayan Supandi yang menyerahkan bantuan itu mengakui, kesulitan suku cadang untuk kelangsungan penggunaan bantuan tersebut. Hal itu terungkap di sela-sela menyerahkan bantuan kepada 138 subak di Kantor Dinas Pertanian Karangasem Jalan Ahmad Yani Amlapura, Senin (23/4).
Bantuan 138 alat produksi itu berupa 30 traktor, 100 hand traktor, 3 rice transplanter (mesin tanam padi) dan 8 unit power thresher (mesin perontok tanaman padi). "Khusus untuk traktor, alat yang paling cepat rusak di bagian singkal sering patah, dan rotasi cepat keropos," jelas Kadis I Wayan Supandi.
Sebab, lahan sawah di Karangasem, dominan berbatu dan mengandung garam. "Jika patah, masih bisa dilas, tetapi yang keropos itu, mesti diganti. Sementara belum ada yang melayani penjualan suku cadang. Kami upayakan tahun depan ada pelayanan khusus suku cadang alat produksi pertanian," katanya.
Sehingga untuk mendapatkan suku cadang tersebut, lanjut Supandi, mesti mencari ke Tabanan atau Singaraja. Bantuan tersebut, berasal dari APBN, pengajuannya dilakukan Dinas Pertanian melalui e-proposal. Setelah pengajuan diterima tahun 2017, berlanjut survei lapangan dan memverifikasi keberadaan subak yang diajukan, maka turun bantuan di tahun 2018.
Bupati Mas Sumatri berharap agar baik-baik memelihara alat produksi itu. "Paling tidak tiap Tumpek Landep atau Rahina Saniscara Kliwon Landep, diupacarai, agar dapat perlindungan secara niskala," harap Bupati Mas Sumatri.
Kelian Subak Karangasem Dulu, di Banjar Jangga Mekar, Kelurahan Karangasem, I Wayan Jati, mengaku bersyukur dapat bantuan traktor. Sehingga 21 anggota lebih dimudahkan mengolah lahan.
Hal senada diungkapkan Kelian Subak Babi Tunu, di Banjar Tenganan Pagringsingan, Kecamatan Manggis I Wayan Suparta, mengapresiasi bantuan pemerintah telah memberikan bantuan traktor. "Jadinya beban kami mengolah lahan yang beranggotakan 34 orang, lebih ringan," jelas I Wayan Suparta.
Apresiasi juga diungkapkan I Made Serangga, Kelian Subak Auman, Banjar Gede, Desa Muncan, Kecamatan Selat, dengan mewadahi 412 anggota. Mengingat banyaknya anggota dan garapannya cukup luas mencapai 147 hektare, maka dibagi-bagi menjadi 22 tempek. "Soal kebutuhan air kami tidak pernah kewalahan, tetapi untuk menggarap secara manual, belakangan kesulitan. Syukur ada bantuan traktor, bisa lebih hemat tenaga," kata I Made Serangga. *k16
Hanya saja kekhawatiran ke depan, petani yang bernaung dalam subak kesulitan mendapatkan suku cadang alat produksi ini. Sebab, belum ada pihak ketiga yang melayani suku cadang alat pertanian.Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri didampingi Kadis Pertanian I Wayan Supandi yang menyerahkan bantuan itu mengakui, kesulitan suku cadang untuk kelangsungan penggunaan bantuan tersebut. Hal itu terungkap di sela-sela menyerahkan bantuan kepada 138 subak di Kantor Dinas Pertanian Karangasem Jalan Ahmad Yani Amlapura, Senin (23/4).
Bantuan 138 alat produksi itu berupa 30 traktor, 100 hand traktor, 3 rice transplanter (mesin tanam padi) dan 8 unit power thresher (mesin perontok tanaman padi). "Khusus untuk traktor, alat yang paling cepat rusak di bagian singkal sering patah, dan rotasi cepat keropos," jelas Kadis I Wayan Supandi.
Sebab, lahan sawah di Karangasem, dominan berbatu dan mengandung garam. "Jika patah, masih bisa dilas, tetapi yang keropos itu, mesti diganti. Sementara belum ada yang melayani penjualan suku cadang. Kami upayakan tahun depan ada pelayanan khusus suku cadang alat produksi pertanian," katanya.
Sehingga untuk mendapatkan suku cadang tersebut, lanjut Supandi, mesti mencari ke Tabanan atau Singaraja. Bantuan tersebut, berasal dari APBN, pengajuannya dilakukan Dinas Pertanian melalui e-proposal. Setelah pengajuan diterima tahun 2017, berlanjut survei lapangan dan memverifikasi keberadaan subak yang diajukan, maka turun bantuan di tahun 2018.
Bupati Mas Sumatri berharap agar baik-baik memelihara alat produksi itu. "Paling tidak tiap Tumpek Landep atau Rahina Saniscara Kliwon Landep, diupacarai, agar dapat perlindungan secara niskala," harap Bupati Mas Sumatri.
Kelian Subak Karangasem Dulu, di Banjar Jangga Mekar, Kelurahan Karangasem, I Wayan Jati, mengaku bersyukur dapat bantuan traktor. Sehingga 21 anggota lebih dimudahkan mengolah lahan.
Hal senada diungkapkan Kelian Subak Babi Tunu, di Banjar Tenganan Pagringsingan, Kecamatan Manggis I Wayan Suparta, mengapresiasi bantuan pemerintah telah memberikan bantuan traktor. "Jadinya beban kami mengolah lahan yang beranggotakan 34 orang, lebih ringan," jelas I Wayan Suparta.
Apresiasi juga diungkapkan I Made Serangga, Kelian Subak Auman, Banjar Gede, Desa Muncan, Kecamatan Selat, dengan mewadahi 412 anggota. Mengingat banyaknya anggota dan garapannya cukup luas mencapai 147 hektare, maka dibagi-bagi menjadi 22 tempek. "Soal kebutuhan air kami tidak pernah kewalahan, tetapi untuk menggarap secara manual, belakangan kesulitan. Syukur ada bantuan traktor, bisa lebih hemat tenaga," kata I Made Serangga. *k16
Komentar