Khawatir Crash, Vinales Relakan Marquez Juara
Gaya ‘berani mati’ Marc Marquez dalam memacu motor balap mulai menakutkan lawannya.
AUSTIN, NusaBali
Karena itu, Maverick Vinales lebih memilih ‘mengalah’ dan tidak mencoba mengejar habis-habisan Marquez dalam balapan MotoGP Austin. Rider Movistar Yamaha itu tak mau crash. Vinales, yang start dari posisi terdepan, menyudahi lomba di posisi kedua pada balapan MotoGP Austin, di Circuit of the Americas, Senin (23/4) dinihari Wita. Dia finis di belakang Marquez yang tampil sebagai pemenang.
Marquez sendiri sangat dominan di Austin. Pebalap Repsol Honda itu memimpin balapan sejak putaran pertama setelah menyalip Andrea Iannone. Lalu Vinales menyalip Iannone untuk merebut posisi kedua di lap ketujuh. Pada saat itu, Marquez sudah jauh memimpin di depan.
Pada prosesnya Marquez justru makin menjauhi rival-rivalnya dan tak mendapatkan perlawanan sama sekali. Sedangkan Vinales juga aman di posisi kedua hingga finis.
"Saya tak ingin membuat kesalahan yang sama seperti yang saya buat tahun lalu, jadi saya menyerah mencoba mengejar Marc dan lebih fokus mengontrol jarak dengan Andrea," kata rider Yamaha Movistar ini.
Bagi Marquez kemenangan di Austin, yang keenam kalinya secara beruntun. Sejatinya, Marquez memulai balapan dari posisi keempat. Meski terbaik di kualifikasi, dia terkena penalti tiga grid lantaran dianggap mengganggu Vinales.
Tapi, posisi start itu tak jadi persoalan besar bagi Marquez dan ia di posisi terdepan sejak lap pertama dan mempertahankan hingga garis finis. Saking dominannya Marquez, nyaris tak ada perlawanan dari pebalap-pebalap lain.
Kemenangan di Austin membuat Marquez mengoleksi 45 poin, tertinggal satu poin dari Andrea Dovizioso yang memimpin klasemen. Di posisi ketiga Vinales dengan 41 poin, disusul Cal Crutchlow (38) dan Johann Zarco (38)
Kesuksesan Marquez di MotoGP Austin tak lepas dari kritikan akibat kontrovesinya di MotoGP Argentina. Saat ditanya soal kontroveri di Argentina menambah motivasinya, Marquez tak menampiknya.
"Ya. Saya punya motivasi spesial, tekanan spesial di balapan ini. Saya tidak pernah menghadapi balapan seperti ini, memimpin di lap pertama dan menekan sampai akhir. Saya selalu sedikit menunggu dan menyerang di akhir," kata Marquez kepada BT Sport.*
Marquez sendiri sangat dominan di Austin. Pebalap Repsol Honda itu memimpin balapan sejak putaran pertama setelah menyalip Andrea Iannone. Lalu Vinales menyalip Iannone untuk merebut posisi kedua di lap ketujuh. Pada saat itu, Marquez sudah jauh memimpin di depan.
Pada prosesnya Marquez justru makin menjauhi rival-rivalnya dan tak mendapatkan perlawanan sama sekali. Sedangkan Vinales juga aman di posisi kedua hingga finis.
"Saya tak ingin membuat kesalahan yang sama seperti yang saya buat tahun lalu, jadi saya menyerah mencoba mengejar Marc dan lebih fokus mengontrol jarak dengan Andrea," kata rider Yamaha Movistar ini.
Bagi Marquez kemenangan di Austin, yang keenam kalinya secara beruntun. Sejatinya, Marquez memulai balapan dari posisi keempat. Meski terbaik di kualifikasi, dia terkena penalti tiga grid lantaran dianggap mengganggu Vinales.
Tapi, posisi start itu tak jadi persoalan besar bagi Marquez dan ia di posisi terdepan sejak lap pertama dan mempertahankan hingga garis finis. Saking dominannya Marquez, nyaris tak ada perlawanan dari pebalap-pebalap lain.
Kemenangan di Austin membuat Marquez mengoleksi 45 poin, tertinggal satu poin dari Andrea Dovizioso yang memimpin klasemen. Di posisi ketiga Vinales dengan 41 poin, disusul Cal Crutchlow (38) dan Johann Zarco (38)
Kesuksesan Marquez di MotoGP Austin tak lepas dari kritikan akibat kontrovesinya di MotoGP Argentina. Saat ditanya soal kontroveri di Argentina menambah motivasinya, Marquez tak menampiknya.
"Ya. Saya punya motivasi spesial, tekanan spesial di balapan ini. Saya tidak pernah menghadapi balapan seperti ini, memimpin di lap pertama dan menekan sampai akhir. Saya selalu sedikit menunggu dan menyerang di akhir," kata Marquez kepada BT Sport.*
Komentar