Soal Matematika Dijawab Pakai Feeling
Pelaksanaan ujian nasional pada hari kedua dengan mata pelajaran Matematika, dinilai hari paling apes bagi peserta ujian.
SINGARAJA, NusaBali
Sejumlah peserta ujian jenjang SMP kompak mengatakan soal yang keluar dalam ujian tergolong susah. Siswa pun pusing berat. Beberapa peserta pun mengaku kehabisan waktu untuk memecahkan dan mencari jawaban soal yang dikerjakan. Akhirnya soal dijawab dengan asal dan feeling (perasaan) yang dianggap tepat.
Seperti terlihat di SMKN 3 Singaraja, digunakan sebagai tempat ujian SMPN 2 dan SMPN 3 Singaraja. Ratusan peserta Ujian Berbasis Komputer (UNBK) keluar ruangan nampak menggerutu. Sebagian dari mereka langsung curhat kepada orangtuanya yang sudah menunggu di luar sekolah untuk menjemput anak-anaknya. Soal Matematika yang dihadapi saat jam ujian disebut sulit.
Seperti diakui oleh Ketut Dewi Setiarini,15, siswa SMPN 2 Sigaraja yang ditemui bersama sejumlah temannya usai mengikuti UNBK sesi kedua. Dari 40 soal Matematika yang harus dijawab, dia menemukan sekitar 10 soal yang dinilai sulit. Meski materi pelajarannya sudah sempat diajarkan di sekolah, namun tetap tidak dapat ditemukan jawabannya. “Lumayan sulit, karena beberapa kali orat-oret tidak ketemu juga jawabannya,” kata dia. Sedangkan dari segi teknis dan kelancaran server disebutnya tidak ada kendala.
Hal senada juga diungkapkan Luh Sintiawati,15, salah satu peserta Ujian Nasional Berbasis Kertas dan pencil (UNKP) di SMP Baktiyasa Singaraja. Soal ujian matematika dinilai cukup sulit. Hal tersebut terlepas dari penilaian siswa pada umumnya yang mengatakan pelajaran matematika sebagai pelajaran paling keramat.
Kepala SMP Baktiyasa Singaraja, Nining Dhastrika menyebutkan dalam pelaksanaan UNKP di sekolahnya selama dua hari berjalan tidak mengalami kendala berarti. Seluruh pelaksanaan UNKP di sekolahnya berjalan lancar dan diikuti oleh 26 orang siswanya tanpa absen. SMP Baktiyasa yang merupakan salah satu sekolah di wilayah Kota Singaraja tahun depan memastikan diri untuk mengikuti UNBK. “Tahun ini kami memang belum siap karena keterbatasan sarana komputer yang kami punya, tetapi tahun depan kami yakinkan siap ikut UNBK,” ungkap dia.
Sementara itu, pada hari kedua pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP baik melalui UNBK atau UNKP disebut berjalan lancar. Dari data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, dari 11.832 ornag peserta dari 86 sekolah negeri dan swasta, yang tidak hadir di hari kedua sebanyak 36 orang.
Jumlah tersebut bertambah satu orang dari hari pertama ujian nasional sebanyak 35 orang. Siswa dari SMPN 1 Banjar, disebut absen di hari kedua dengan alasan sakit. Puluhan siswa yang absen dalam ujian nasional kecuali yang menyatakan diri berhenti, akan mengikuti ujian susulan pada Selasa (8/5) dan Rabu (9/5) mendatang.*k23
Sejumlah peserta ujian jenjang SMP kompak mengatakan soal yang keluar dalam ujian tergolong susah. Siswa pun pusing berat. Beberapa peserta pun mengaku kehabisan waktu untuk memecahkan dan mencari jawaban soal yang dikerjakan. Akhirnya soal dijawab dengan asal dan feeling (perasaan) yang dianggap tepat.
Seperti terlihat di SMKN 3 Singaraja, digunakan sebagai tempat ujian SMPN 2 dan SMPN 3 Singaraja. Ratusan peserta Ujian Berbasis Komputer (UNBK) keluar ruangan nampak menggerutu. Sebagian dari mereka langsung curhat kepada orangtuanya yang sudah menunggu di luar sekolah untuk menjemput anak-anaknya. Soal Matematika yang dihadapi saat jam ujian disebut sulit.
Seperti diakui oleh Ketut Dewi Setiarini,15, siswa SMPN 2 Sigaraja yang ditemui bersama sejumlah temannya usai mengikuti UNBK sesi kedua. Dari 40 soal Matematika yang harus dijawab, dia menemukan sekitar 10 soal yang dinilai sulit. Meski materi pelajarannya sudah sempat diajarkan di sekolah, namun tetap tidak dapat ditemukan jawabannya. “Lumayan sulit, karena beberapa kali orat-oret tidak ketemu juga jawabannya,” kata dia. Sedangkan dari segi teknis dan kelancaran server disebutnya tidak ada kendala.
Hal senada juga diungkapkan Luh Sintiawati,15, salah satu peserta Ujian Nasional Berbasis Kertas dan pencil (UNKP) di SMP Baktiyasa Singaraja. Soal ujian matematika dinilai cukup sulit. Hal tersebut terlepas dari penilaian siswa pada umumnya yang mengatakan pelajaran matematika sebagai pelajaran paling keramat.
Kepala SMP Baktiyasa Singaraja, Nining Dhastrika menyebutkan dalam pelaksanaan UNKP di sekolahnya selama dua hari berjalan tidak mengalami kendala berarti. Seluruh pelaksanaan UNKP di sekolahnya berjalan lancar dan diikuti oleh 26 orang siswanya tanpa absen. SMP Baktiyasa yang merupakan salah satu sekolah di wilayah Kota Singaraja tahun depan memastikan diri untuk mengikuti UNBK. “Tahun ini kami memang belum siap karena keterbatasan sarana komputer yang kami punya, tetapi tahun depan kami yakinkan siap ikut UNBK,” ungkap dia.
Sementara itu, pada hari kedua pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP baik melalui UNBK atau UNKP disebut berjalan lancar. Dari data Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, dari 11.832 ornag peserta dari 86 sekolah negeri dan swasta, yang tidak hadir di hari kedua sebanyak 36 orang.
Jumlah tersebut bertambah satu orang dari hari pertama ujian nasional sebanyak 35 orang. Siswa dari SMPN 1 Banjar, disebut absen di hari kedua dengan alasan sakit. Puluhan siswa yang absen dalam ujian nasional kecuali yang menyatakan diri berhenti, akan mengikuti ujian susulan pada Selasa (8/5) dan Rabu (9/5) mendatang.*k23
1
Komentar