Dirut PD Pasar Buleleng Maju DPD RI
Urusan berebut suara sesama warga Buleleng, Satwika mengaku punya basis massa yang jelas di Buleleng dan di kabupaten/kota.
Siap Bersaing dengan Mangku Pastika
DENPASAR, NusaBali
Pencalonan anggota DPD RI makin ramai. Salah satu bakal calon DPD RI yang siap berkompetisi dengan sejumlah petarung politik kawakan macam Gubernur Bali Made Mangku Pastika, mantan Bupati Badung 2 periode Anak Agung Gde Agung, yakni I Gede Putu Satwika Yadnya MS, pria asal Desa Randu, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng yang kini menjabat Dirut PD Pasar Kabupaten Buleleng. Berbekal program membangun ekonomi kerakyatan, Satwika siap berkompetisi dengan calon lainnya.
Gede Satwika kemarin datang menyerahkan syarat dukungan KTP Calon Anggota DPD RI sebanyak 2.400 dukungan KTP. Proses pengecekan syarat dukungan KTP kandidat yang merantau 30 tahun di Jakarta ini berlangsung 2 jam oleh Tim KPU Bali. Satwika dengan sabar menunggu hingga proses selesai.
Satwika mengatakan tidak gentar dengan persaingan sengit pada pencalonan DPD RI. Apalagi ada tokoh dari desa tetangganya, yakni Gubernur Made Mangku Pastika asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng yang maju ke DPD RI.
“Desa saya bertetangga dengan Pak Mangku Pastika. Saya Desa Randu beliau Desa Patemon. Tetapi kita maju berkompetisi. Bukan sebagai lawan yang kesannya negatif. Siap berkompetisi dengan sehat,” ujar Satwika. Urusan berebut suara sesama warga Buleleng, Satwika mengaku punya basis massa yang jelas di Buleleng dan di kabupaten/kota. Untuk di kalangan pedagang di Buleleng saja Satwika memiliki modal awal 9.000 pedagang. “Kita juga tentu punya basis pendukung masing-masing di kabupaten dan kota. Sehingga tentu kita bersaing dengan sehat. Ya namanya berkompetisi jalan saja. Harus berjuang dulu, tidak memikirkan siapa pesaing kita,” tegas Satwika yang sudah 8 tahun jabat Dirut PD Pasar Buleleng ini.
Satwika menjelaskan dirinya maju ke DPD I bukanlah tanpa program dan aspirasi. Satwika mengatakan ingin memperjuangkan program ekonomi kerakyatan. Terutama para pedagang kecil yang selama ini sebagai bagian dari usaha kecil. “Program saya ke Senayan nanti adalah fokus memperjuangkan nasib para pedagang, menghidupkan ekonomi kerakyatan membangun kekuatan ekonomi masyarakat Bali,” ujarnya.
Menurut dia, negara harus hadir untuk memperbaiki nasib para pelaku pelaku ekonomi kerakyatan. Karena mereka yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Bali. “Di seluruh daerah para pelaku ekonomi kerakyatan ini yang belum tersentuh, kehadiran negara di sini masih minim. Apakah itu dari regulasi, sentuhan permodalan dan sebagainya. Jadi saya ingin berjuang untuk mereka,” tegas Satwika.
Satwika pernah kuliah dengan scholarship atau beasiswa di PISIE (Politecnico Internazionale per lo Sviluppo Idustriale ed Economico) Italia. Di sana dia mendalami manajemen cluster industri di Collegio Pergolesi, kota Jesi, Ancona, Italia pada tahun 1982-1983.
Selain itu, Satwika juga pernah bekerja di UNDP (United Nation Development Programme) salah satu organisasi di bawah lembaga dunia UN/PBB. Juga pernah bekerja di perusahaan multinasional lainnya sebelum mendirikan perusahaan Konsultan di bidang industri dengan teman-temannya di Jakarta. Pembangunan sentra-sentra industri dan ekonomi kerakyatan adalah core conselingnya. Satwika berkiprah di Jakarta selama 30 tahun (1979 -2009). Lalu pulang kampung ke Bali dan kembali bergelut dengan penanganan ekonomi kerakyatan. “Bagaimana memberdayakan Pasar Rakyat sebagai media pelayanan optimal bagi kegiatan ekonomi di hulu dan hilir bisa bertemu saling menguntungkan dan mendapat nilai tambah,” katanya.
Pada akhir tahun 2016 lalu, Satwika mengikuti short course di Tokyo Jepang tentang Manajemen Distribution dan sistem ekonomi hulu dan hilir yang sangat memungkinkan diterapkan di Bali. Selain Satwika yang maju ke DPD RI dengan menyerahkan syarat dukungan KTP, putra Buleleng yang juga menyerahkan syarat dukungan calon Anggota DPD RI adalah Ngurah Sugiartha SH. Ngurah Sugiartha adalah seorang advokat asal Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Ngurah Sugiartha menyerahkan dukungan calon Anggota DPD RI diwakili oleh LO I Wayan Saputra dengan relawan ke KPU Bali, Selasa kemarin dengan jumlah syarat dukungan 2.177 KTP. *nat
DENPASAR, NusaBali
Pencalonan anggota DPD RI makin ramai. Salah satu bakal calon DPD RI yang siap berkompetisi dengan sejumlah petarung politik kawakan macam Gubernur Bali Made Mangku Pastika, mantan Bupati Badung 2 periode Anak Agung Gde Agung, yakni I Gede Putu Satwika Yadnya MS, pria asal Desa Randu, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng yang kini menjabat Dirut PD Pasar Kabupaten Buleleng. Berbekal program membangun ekonomi kerakyatan, Satwika siap berkompetisi dengan calon lainnya.
Gede Satwika kemarin datang menyerahkan syarat dukungan KTP Calon Anggota DPD RI sebanyak 2.400 dukungan KTP. Proses pengecekan syarat dukungan KTP kandidat yang merantau 30 tahun di Jakarta ini berlangsung 2 jam oleh Tim KPU Bali. Satwika dengan sabar menunggu hingga proses selesai.
Satwika mengatakan tidak gentar dengan persaingan sengit pada pencalonan DPD RI. Apalagi ada tokoh dari desa tetangganya, yakni Gubernur Made Mangku Pastika asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng yang maju ke DPD RI.
“Desa saya bertetangga dengan Pak Mangku Pastika. Saya Desa Randu beliau Desa Patemon. Tetapi kita maju berkompetisi. Bukan sebagai lawan yang kesannya negatif. Siap berkompetisi dengan sehat,” ujar Satwika. Urusan berebut suara sesama warga Buleleng, Satwika mengaku punya basis massa yang jelas di Buleleng dan di kabupaten/kota. Untuk di kalangan pedagang di Buleleng saja Satwika memiliki modal awal 9.000 pedagang. “Kita juga tentu punya basis pendukung masing-masing di kabupaten dan kota. Sehingga tentu kita bersaing dengan sehat. Ya namanya berkompetisi jalan saja. Harus berjuang dulu, tidak memikirkan siapa pesaing kita,” tegas Satwika yang sudah 8 tahun jabat Dirut PD Pasar Buleleng ini.
Satwika menjelaskan dirinya maju ke DPD I bukanlah tanpa program dan aspirasi. Satwika mengatakan ingin memperjuangkan program ekonomi kerakyatan. Terutama para pedagang kecil yang selama ini sebagai bagian dari usaha kecil. “Program saya ke Senayan nanti adalah fokus memperjuangkan nasib para pedagang, menghidupkan ekonomi kerakyatan membangun kekuatan ekonomi masyarakat Bali,” ujarnya.
Menurut dia, negara harus hadir untuk memperbaiki nasib para pelaku pelaku ekonomi kerakyatan. Karena mereka yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Bali. “Di seluruh daerah para pelaku ekonomi kerakyatan ini yang belum tersentuh, kehadiran negara di sini masih minim. Apakah itu dari regulasi, sentuhan permodalan dan sebagainya. Jadi saya ingin berjuang untuk mereka,” tegas Satwika.
Satwika pernah kuliah dengan scholarship atau beasiswa di PISIE (Politecnico Internazionale per lo Sviluppo Idustriale ed Economico) Italia. Di sana dia mendalami manajemen cluster industri di Collegio Pergolesi, kota Jesi, Ancona, Italia pada tahun 1982-1983.
Selain itu, Satwika juga pernah bekerja di UNDP (United Nation Development Programme) salah satu organisasi di bawah lembaga dunia UN/PBB. Juga pernah bekerja di perusahaan multinasional lainnya sebelum mendirikan perusahaan Konsultan di bidang industri dengan teman-temannya di Jakarta. Pembangunan sentra-sentra industri dan ekonomi kerakyatan adalah core conselingnya. Satwika berkiprah di Jakarta selama 30 tahun (1979 -2009). Lalu pulang kampung ke Bali dan kembali bergelut dengan penanganan ekonomi kerakyatan. “Bagaimana memberdayakan Pasar Rakyat sebagai media pelayanan optimal bagi kegiatan ekonomi di hulu dan hilir bisa bertemu saling menguntungkan dan mendapat nilai tambah,” katanya.
Pada akhir tahun 2016 lalu, Satwika mengikuti short course di Tokyo Jepang tentang Manajemen Distribution dan sistem ekonomi hulu dan hilir yang sangat memungkinkan diterapkan di Bali. Selain Satwika yang maju ke DPD RI dengan menyerahkan syarat dukungan KTP, putra Buleleng yang juga menyerahkan syarat dukungan calon Anggota DPD RI adalah Ngurah Sugiartha SH. Ngurah Sugiartha adalah seorang advokat asal Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng. Ngurah Sugiartha menyerahkan dukungan calon Anggota DPD RI diwakili oleh LO I Wayan Saputra dengan relawan ke KPU Bali, Selasa kemarin dengan jumlah syarat dukungan 2.177 KTP. *nat
1
Komentar