Maling Bobol Toko Songket Beratan
Pelaku yang sampai saat ini masih dikejar polisi, hanya mengambil barang-barang berharga mahal.
SINGARAJA, NusaBali
Toko kain songket khas Beratan, milik Made Ngurah Wedana, bersih disapu maling. Seluruh barang dagangan pada toko yang berlokasi di Kelurahan Beratan, Kecamatan/Kabupaten Buleleng, raib. Antara lain, kain kebaya, kain endek, dan kerajinan perak.
Korban disebut mengalami kerugian hingga ratusan juga rupiah akibat kejadian tersebut. Kejadian tersebut diakui Wedana yang ditemui di tokonya sore kemarin, baru diketahui pada Selasa (24/4) siang. Sata itu, Luh Resiani kakak Wedana sedang membuka toko. Namun Resiani sangat tekejut saat mendapati tokonya kosong. “Tadi kakak saya buka toko kaget barang dagangan tidak ada semua, baru kasi tahu saya,” kata dia. Maling yang masuk ke toko kain songket itu masuk dengan membobol pintu belakang.
Dari kejadian tersebut Wedana mengaku kehilangan 120 lembar kain songket khas beratan dengan harga kisaran dari Rp 2,5 – Rp 5 juta. Selain itu juga hilang 70 kain endek dan belasan kain kebaya yang juga tersedia ditokonya. Sejumlah kerajinan dan perhiasan perak khas Beratan yag dijualnya juga habis digondol maling.
Anehnya dari kejadian tersebut, maling yang dinilai tahu kelas barang menyisakan sejumlah barang dagangan dengan kualitas dan harga murah. Pelaku yang sampai saat ini masih dikejar polisi, hanya mengambil barang-barang berharga mahal. Pihaknya pun mengaku kaget menyaksikan kejadian ini di tanah keahirannya. Sebab kejadian pembobola toko miliknya merupakan peristiwa pencurian pertama yang terjadi di Beratan sejak belasan tahun terakhir. “Toko saya ini sudah sepuluh tahun disini dan tumben kejadian, tidak hanya di toko saya, di Beratan ini kejadian pertama kali,” ungkapnya.
Dengan nasib sial yang menimpa Direktur Monacrh Buleleng dan harus kehilangan omset hingga Rp 450 juta berharap polisi dapat mengusut tuntas kasusnya tersebut. Sementara itu, peristiwa pencurian ini diduga terjadi sekitar Selasa dini hari. Pasalnya, pada senin malam sekitar pukul 22.00 hingga 23.00 Wita, anak pertamanya sempat ke toko untuk mengambil barang. Saat itu kondisi toko masih aman. Hingga Rabu (24/4) sore, kasus tersebut masih ditangani Polsek Sukasada untuk diselidiki. *k23
Korban disebut mengalami kerugian hingga ratusan juga rupiah akibat kejadian tersebut. Kejadian tersebut diakui Wedana yang ditemui di tokonya sore kemarin, baru diketahui pada Selasa (24/4) siang. Sata itu, Luh Resiani kakak Wedana sedang membuka toko. Namun Resiani sangat tekejut saat mendapati tokonya kosong. “Tadi kakak saya buka toko kaget barang dagangan tidak ada semua, baru kasi tahu saya,” kata dia. Maling yang masuk ke toko kain songket itu masuk dengan membobol pintu belakang.
Dari kejadian tersebut Wedana mengaku kehilangan 120 lembar kain songket khas beratan dengan harga kisaran dari Rp 2,5 – Rp 5 juta. Selain itu juga hilang 70 kain endek dan belasan kain kebaya yang juga tersedia ditokonya. Sejumlah kerajinan dan perhiasan perak khas Beratan yag dijualnya juga habis digondol maling.
Anehnya dari kejadian tersebut, maling yang dinilai tahu kelas barang menyisakan sejumlah barang dagangan dengan kualitas dan harga murah. Pelaku yang sampai saat ini masih dikejar polisi, hanya mengambil barang-barang berharga mahal. Pihaknya pun mengaku kaget menyaksikan kejadian ini di tanah keahirannya. Sebab kejadian pembobola toko miliknya merupakan peristiwa pencurian pertama yang terjadi di Beratan sejak belasan tahun terakhir. “Toko saya ini sudah sepuluh tahun disini dan tumben kejadian, tidak hanya di toko saya, di Beratan ini kejadian pertama kali,” ungkapnya.
Dengan nasib sial yang menimpa Direktur Monacrh Buleleng dan harus kehilangan omset hingga Rp 450 juta berharap polisi dapat mengusut tuntas kasusnya tersebut. Sementara itu, peristiwa pencurian ini diduga terjadi sekitar Selasa dini hari. Pasalnya, pada senin malam sekitar pukul 22.00 hingga 23.00 Wita, anak pertamanya sempat ke toko untuk mengambil barang. Saat itu kondisi toko masih aman. Hingga Rabu (24/4) sore, kasus tersebut masih ditangani Polsek Sukasada untuk diselidiki. *k23
Komentar