Terumbu Karang di Nusa Penida Direhabilitasi
Kerusakan terumbu karang di perairan Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, kian meluas seiring pesatnya perkembangan pariwisata.
SEMARAPURA, NusaBali
Salah satunya karena penempatan ponton (dermaga apung). Untuk menjaga ekosistem terumbu karang, maka sejumlah kelompok masyarakat merehabilitasi terumbu karang dengan 1.000 bibit, Senin (23/4).
Rehabilitasi terumbu tersebut diawali di perairan Mangrove Point, Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida. Aksi ini dilakukan oleh Paguyuban Wisata Penida, Komunitas Penyelam Lembongan, Lembongan Marine Association, difasilitasi oleh UPT Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida dan pihak terkait lainnya yang melibatkan 45 orang.
Kepala UPT KKP Nusa Penida I Nyoman Karyawan mengatakan rehabilitasi terumbu karang untuk menjaga ekosistem terumbu karang di Nusa Penida, karena beberapa titik pusat terumbu karang mengalami kerusakan. Langkah ini akan dilakukan secara bertahap ke depannya. "Ada sekitar 1.000 bibit terumbu karang dalam rehabilitasi ini," ujar Nyoman Karyawan, kepada NusaBali, Selasa (24/4).
Pihaknya juga menyambut baik upaya ini, mengigat dari KKP sendiri belum bisa menganggarkan terkait rehabilitasi terumbu karang terkait dengan faktor kewenangan kelautan di bawah provinsi. "Rehabilitasi terumbu karang akan dilanjutkan pada empat titik lagi di Mangrove Point," katanya. Pihaknya juga mengimbau kepada pelaku pariwisata,wisatawan dan masyarakat turut bersama menjaga kelestarian rumput laut.
Sementara itu, jumlah ponton (dermaga terapung) di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung terus bertambah setiap tahun. Pada 2018 ini tercatat 21 ponton di Nusa Penida, terjadi penambahan lagi 3 ponton dari tahun sebelumnya. Untuk menghindari kerusakan terumbu karang maka zona penempatan ponton itu diatur sedemikian rupa dan bagi ponton yang melanggar zona sudah digeser. Empat ponton di wilayah Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, berada di atas pusat terumbu karang sudah digeser ke arah barat lagi 200 meter, pada 21 Januari 2018. “Pegegeseran ini sudah menjadi kesepakatan baik dinas terkait dengan pemilik ponton,” ujar Karyawan. *wan
Rehabilitasi terumbu tersebut diawali di perairan Mangrove Point, Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida. Aksi ini dilakukan oleh Paguyuban Wisata Penida, Komunitas Penyelam Lembongan, Lembongan Marine Association, difasilitasi oleh UPT Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida dan pihak terkait lainnya yang melibatkan 45 orang.
Kepala UPT KKP Nusa Penida I Nyoman Karyawan mengatakan rehabilitasi terumbu karang untuk menjaga ekosistem terumbu karang di Nusa Penida, karena beberapa titik pusat terumbu karang mengalami kerusakan. Langkah ini akan dilakukan secara bertahap ke depannya. "Ada sekitar 1.000 bibit terumbu karang dalam rehabilitasi ini," ujar Nyoman Karyawan, kepada NusaBali, Selasa (24/4).
Pihaknya juga menyambut baik upaya ini, mengigat dari KKP sendiri belum bisa menganggarkan terkait rehabilitasi terumbu karang terkait dengan faktor kewenangan kelautan di bawah provinsi. "Rehabilitasi terumbu karang akan dilanjutkan pada empat titik lagi di Mangrove Point," katanya. Pihaknya juga mengimbau kepada pelaku pariwisata,wisatawan dan masyarakat turut bersama menjaga kelestarian rumput laut.
Sementara itu, jumlah ponton (dermaga terapung) di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung terus bertambah setiap tahun. Pada 2018 ini tercatat 21 ponton di Nusa Penida, terjadi penambahan lagi 3 ponton dari tahun sebelumnya. Untuk menghindari kerusakan terumbu karang maka zona penempatan ponton itu diatur sedemikian rupa dan bagi ponton yang melanggar zona sudah digeser. Empat ponton di wilayah Nusa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, berada di atas pusat terumbu karang sudah digeser ke arah barat lagi 200 meter, pada 21 Januari 2018. “Pegegeseran ini sudah menjadi kesepakatan baik dinas terkait dengan pemilik ponton,” ujar Karyawan. *wan
1
Komentar