Hari Ini, Warga Demo
Ratusan warga yang dilibatkan dari semua kalangan, termasuk anak-anak TK dan SD.
PLTU Celukan Bawang
SINGARAJA, NusaBali
Pascaperpanjangan waktu oleh warga Kampng Barokah, Desa Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, terkait perakhirnya perjanjian pemasangan (Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), pihak PLN belum juga menunjukkan langkah. Warga yang mengaku sudah gerah menanti penepatan janji, mengaku akan menggelar aksi demo dan melakukan somasi di areal PLTU Celukan Bawang, Senin (29/2) ini.
Dalam aksi demo untuk memperjuangkan keadilan itu akan melibatkan sedikitnya 300 warga. “Karena kami sudah memberikan kelonggaran waktu sehari kepada PLN untuk memindahkan SUTT yang membentang diatas permukiman kampung kami. Tetapi sampai saat ini tidak ada pergerakan, kami terus akan berjuang, sampai SUTT ini dipindahkan,” ujar M Sadli, salah satu tokoh masyarakat di Kampung Barokah, Minggu (28/2).
Ia mengatakan, warga setempat telah menyiapkan segala sesuatunya untuk berdemo di areal PLTU Celukan Bawang. Ratusan warga yang dilibatkan adalah dari semua kalangan, termasuk anak-anak di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) dan sekolah dasar di Kampung Barokah.
Sadli mengaku telah menyiapkan empat koordinator termasuk dirinya yang akan memimpin langsung aksi tersebut. “Kami akan lakukan somasi untuk mengingatkan mereka, bahwa waktu pemasangan SUTT sudah berakhir. Selain itu kami akan melakukan pemblokiran di jalan masuk dan juga di tengah laut, agar mereka tidak dapat berproduksi,” imbuh dia.
Kata dia, intinya warga Kampung Barokah hanya menginginkan SUTT yang membentang di atas permukiman mereka dipindahkan. Mereka juga mengaku tidak peduli dengan ancaman dari PLN, yang sempat melakukan pemadaman bergilir selama enam bulan di Bali, sebelum perjanjian tersebut disetujui pada bulan Pebruari 2015 lalu.
“Yang jelas, warga tidak akan gentar dengan ancaman dari PLN, semacam pemadaman bergilir yang sempat menghebohkan Bali. Katanya Bali akan gelap selama enam bulan, kalau PLTU tidak beraktivitas. Tetapi tentu ancaman tersebut berlebihan, kami punya data dan ahli informan tentang kelistrikan di Bali,” ujar Dewa Putu Adnyana, selaku Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali.
Sementara itu, Perbekel Desa Celukan Bawang M Anshari, membenarkan jika sebuah gerakan akan dilakukan Kampung Barokah, hari ini. Pihaknya pun mengatakan tidak dapat berbuat banyak dan hanya menunggu kebijaksanaan Pemkab Buleleng untuk menyelesaikan masalah tersebut. “Itu sudah ditangani Pemkab, nanti pasti dicarikan jalan keluar yang terbaik,” ucapnya singkat.
Sebelumnya, bahwa polemik PLTU Celukan Bawang terus berlanjut. Hingga berakhirnya perjanjian pemasangan SUTT di atas permukiman warga Kampung Barokah, 27 Pebruari 2016. Hal tersebut sesuai dengan kesepakatan yang dimediasi langsung oleh Bupati Buleleng, 27 Pebruari 2015. 7 k23
1
Komentar