Dinas Pertanian 8 Bulan Absen Buat Demplot
Lahan UPT Dinas Pertanian Rendang dan lahan di Banjar Manggaan belum bisa dimanfaatkan buat demplot karena masih ada bangunan tenda bekas pengungsi.
AMLAPURA, NusaBali
Dinas Pertanian Karangasem selama delapan bulan absen menggelar demplot (demontration plot). Penyebabnya lahan demplot dimanfaatkan untuk para pengungsi sejak Gunung Agung berstatus awas 22 September 2017. Selain itu, Dinas Pertanian tidak punya lahan alternatif untuk buat demplot, proyek percontohan untuk pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Karangasem, I Wayan Supandi, mengaku hanya memiliki lahan di Kantor UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang, Banjar Singerata, Desa/Kecamatan Rendang sekitar 4 hektare dan di Banjar Manggaan, Desa/Kecamatan Rendang, sekitar 1,5 hektare. Kedua lokasi itu sempat dikuasai pengungsi. Meski para pengungsi telah pulang kampung, tenda-tenda yang dibangun belum sepenuhnya dibersihkan. Sehingga lahan itu belum memungkinkan dimanfaatkan untuk demplot. Apalagi status Gunung Agung belum normal. Sehingga Dinas Pertanian belum berani memanfaatkan lahan tersebut untuk membangun demplot.
Supandi mangatakan, Dinas Pertanian wajib menggelar 30 macam demplot, mulai dari tanaman hortikultura hingga tanaman keras. “Lahan di UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang dan di Banjar Manggaan belum bisa dimanfaatkan untuk membangun demplot karena masih ada bangunan tenda bekas pengungsi,” katanya, Rabu (25/4). Diakui, demplot sangat penting karena merupakan metode penyuluhan pertanian kepada petani dengan membuat lahan percontohan, agar petani cepat paham teori.
Terpisah, Camat Rendang I Wayan Mastra mengatakan, para relawan telah mengupayakan lahan UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang dikembalikan jadi demplot. Sebab, 358 tenda yang dibangun sebelumnya mulai dibongkar. “Tenda-tenda mulai dibongkar, hanya saja perlu pembersihan. Sebab, di bekas bangunan, masih perlu dibersihkan jangan sampai ada paku dan benda-benda tajam lainnya,” jelas Wayan Mastra. Ditambahkan, demplot paling efektif apalagi sejak awal dibangun memang di UPT Dinas Pertanian Rendang. Segala macam tanaman hortikultura dan tanaman keras bisa didemonstrasikan di satu areal.
Terpisah, Koordinator Relawan PMI Provinsi di Karangasem, I Wayan Aryawan, membenarkan telh memulai membongkar 358 tenda. “Pembongkaran terus berjalan,” katanya. Bukan saja membongkar, tetapi membersihkan kembali areal itu yang memerlukan tenaga dan waktu cukup banyak. Di samping itu mengangkut material bongkaran tersebut perlu tenaga khusus. Tenda di areal demplot dibongkar karena aktivitas Gunung Agung tidak lagi menunjukkan tanda-tanda peningkatan, walau masih status siaga atau level III, tetapi seluruh pengungsi telah kembali dan aktivitas di kampung halaman. *k16
Dinas Pertanian Karangasem selama delapan bulan absen menggelar demplot (demontration plot). Penyebabnya lahan demplot dimanfaatkan untuk para pengungsi sejak Gunung Agung berstatus awas 22 September 2017. Selain itu, Dinas Pertanian tidak punya lahan alternatif untuk buat demplot, proyek percontohan untuk pertanian.
Kepala Dinas Pertanian Karangasem, I Wayan Supandi, mengaku hanya memiliki lahan di Kantor UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang, Banjar Singerata, Desa/Kecamatan Rendang sekitar 4 hektare dan di Banjar Manggaan, Desa/Kecamatan Rendang, sekitar 1,5 hektare. Kedua lokasi itu sempat dikuasai pengungsi. Meski para pengungsi telah pulang kampung, tenda-tenda yang dibangun belum sepenuhnya dibersihkan. Sehingga lahan itu belum memungkinkan dimanfaatkan untuk demplot. Apalagi status Gunung Agung belum normal. Sehingga Dinas Pertanian belum berani memanfaatkan lahan tersebut untuk membangun demplot.
Supandi mangatakan, Dinas Pertanian wajib menggelar 30 macam demplot, mulai dari tanaman hortikultura hingga tanaman keras. “Lahan di UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang dan di Banjar Manggaan belum bisa dimanfaatkan untuk membangun demplot karena masih ada bangunan tenda bekas pengungsi,” katanya, Rabu (25/4). Diakui, demplot sangat penting karena merupakan metode penyuluhan pertanian kepada petani dengan membuat lahan percontohan, agar petani cepat paham teori.
Terpisah, Camat Rendang I Wayan Mastra mengatakan, para relawan telah mengupayakan lahan UPT Dinas Pertanian Kecamatan Rendang dikembalikan jadi demplot. Sebab, 358 tenda yang dibangun sebelumnya mulai dibongkar. “Tenda-tenda mulai dibongkar, hanya saja perlu pembersihan. Sebab, di bekas bangunan, masih perlu dibersihkan jangan sampai ada paku dan benda-benda tajam lainnya,” jelas Wayan Mastra. Ditambahkan, demplot paling efektif apalagi sejak awal dibangun memang di UPT Dinas Pertanian Rendang. Segala macam tanaman hortikultura dan tanaman keras bisa didemonstrasikan di satu areal.
Terpisah, Koordinator Relawan PMI Provinsi di Karangasem, I Wayan Aryawan, membenarkan telh memulai membongkar 358 tenda. “Pembongkaran terus berjalan,” katanya. Bukan saja membongkar, tetapi membersihkan kembali areal itu yang memerlukan tenaga dan waktu cukup banyak. Di samping itu mengangkut material bongkaran tersebut perlu tenaga khusus. Tenda di areal demplot dibongkar karena aktivitas Gunung Agung tidak lagi menunjukkan tanda-tanda peningkatan, walau masih status siaga atau level III, tetapi seluruh pengungsi telah kembali dan aktivitas di kampung halaman. *k16
1
Komentar