Korban Tewas Watu Klotok Telah Dikubur
Korban tewas tenggelam di Pantai Watu Klotok Klungkung, Ni Wayan Sutami, 52, telah dikubur di setra Desa Pakraman Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen pada Anggara Wage Gumbreg, Selasa (24/4) malam.
AMLAPURA, NusaBali
Para pelayat masih berdatangan mengucapkan belasungkawa ke rumah duka di Banjar Semseman, Desa Sangkan Gunung, Kecamatan Sidemen, Karangasem. Menurut I Nengah Karna, 54, tidak ada firasat apa pun sebelum istrinya, Ni Wayan Sutami, tewas tenggelam di Pantai Watu Klotok. Demikian pula putra bungsu almarhum, Bripda I Komang Sutrisna. Almarhum Ni Wayan Sutami semasa hidup sebagai pedagang. Buka kios sembako di depan rumahnya. Setiap tiga hari sekali mencari barang dagangan ke Pasar Klungkung. Terakhir bertemu putra bungsu, Bripda I Komang Sutrisna, pada Minggu (22/4). Saat itu Bripda I Komang Sutrisna yang berdinas di Polda Bali pulang kampung. “Tidak ada firasat apa-apa, tidak ada pesan. Ibu saya pendiam,” ungkap Bripda I Komang Sutrisna, Rabu (25/4).
Bripda I Komang Sutrisna mengaku mendengar musibah menimpa ayah dan ibunya, Senin (23/4) pukul 10.30 Wita saat bertugas di DPRD Bali. Sejak kasus menimpa ibu kandungnya, Bripda I Komang Sutrisna mengaku baru sekali bisa makan, itu pun dipaksakan. “Saya tidak terlalu larut dalam kesedihan, bagaimanapun juga ibu saya telah pergi. Begitu mendengar ibu saya tertimpa musibah di laut, sangat kecil harapannya selamat,” tambahnya.
Nengah Karna menuturkan, saat musibah menimpa istrinya ia dibantu adik kandung hasil ngewacakang ke beberapa orang pintar. Dapat petunjuk jika Wayan Sutami masih berada di sekitar perairan Watu Klotok, dalam kondisi tidak bernyawa. “Berdasarkan petunjuk orang pintar, saya telah dapat gambaran istri saya telah meninggal,” kata Nengah Karna. Maka pada Selasa (24/4) pukul 13.00 Wita menggelar upacara matur piuning di Pantai Watu Klotok. Selanjutnya jasad Ni Wayan Sutami muncul Pantai Matahari Terbit Sanur, Denpasar, pukul 16.00 Wita, setelah upacara itu terlaksana. *k16
Bripda I Komang Sutrisna mengaku mendengar musibah menimpa ayah dan ibunya, Senin (23/4) pukul 10.30 Wita saat bertugas di DPRD Bali. Sejak kasus menimpa ibu kandungnya, Bripda I Komang Sutrisna mengaku baru sekali bisa makan, itu pun dipaksakan. “Saya tidak terlalu larut dalam kesedihan, bagaimanapun juga ibu saya telah pergi. Begitu mendengar ibu saya tertimpa musibah di laut, sangat kecil harapannya selamat,” tambahnya.
Nengah Karna menuturkan, saat musibah menimpa istrinya ia dibantu adik kandung hasil ngewacakang ke beberapa orang pintar. Dapat petunjuk jika Wayan Sutami masih berada di sekitar perairan Watu Klotok, dalam kondisi tidak bernyawa. “Berdasarkan petunjuk orang pintar, saya telah dapat gambaran istri saya telah meninggal,” kata Nengah Karna. Maka pada Selasa (24/4) pukul 13.00 Wita menggelar upacara matur piuning di Pantai Watu Klotok. Selanjutnya jasad Ni Wayan Sutami muncul Pantai Matahari Terbit Sanur, Denpasar, pukul 16.00 Wita, setelah upacara itu terlaksana. *k16
Komentar