NPC Dorong Penetapan Perda Olahraga
National Paralympic Committee (NPC) Kabupaten Buleleng selama ini mengklaim sebagian besar lapangan olahraga di Bali belum ramah difabel.
Lapangan Tak Ramah Difabel
SINGARAJA, NusaBali
Atlet difabel yang selama ini menggunakan lapangan yang sama dengan atlet normal masih mengalami sejumlah kendala dalam hal aksebilitas. Pihaknya pun mendorong penetapan Perda Olaharaga yang saat ini dirancang Pemerintah Provinsi Bali.
Ketua NPC Buleleng, I Komang Sarira ditemui Kamis (26/4) kemarin, dengan pembentukan Perda Olahraga nantinya dapat menjadi landasan hukum yang kuat dalam dunia olahraga. Perda tersebut diharapkannya dapat mengcover hambatan yang selama ini masih menjadi kendala bagi atlet difabel. “Harapan kami dengan adanya Perda ini tidak hanya KONI yang dibiayai tetapi juga NPC, untuk pemenuhan sarana pendukung dan pembiayaan lainnya,” ungkap dia.
Pihaknya pun mengatakan selama ini khusus atlet NPC memerlukan lapangan khusus dengan keterbatsan mereka. Sarira mengaku seirng kali kesulitan saat mengantarkan atlet-atletnya berlatih dan bertanding di lapangan yang ada selama ini, karena tidak ramah difabel.
Padahal sejauh ini atlet NPC di Bali tergolong suskses merebut juara di nasional. Prestasi yang diraih mereka pun sangat membanggakan baik di tingkat nasional dan internasional. Bahkan saat ini ada salah satu atletnya Putu Kristiani sedang mengikuti Pelatnas di Solo untuk persiapan ASEAN Paragame. Kristiani disebut akan bertanding di cabang olahraga atletik lempar lembing dan tolak peluru.
Sementara itu selain Perda Olahraga yang didorongnya NPC juga mengharapkan ranperda penyandang disabilitas yang disusun Dinas Sosial Buleleng segera dipatenkan menjadi perda. Pihaknya yang juga diundang untuk penyusunan draf ranperda tersebut mengaku sudah menemukan hak-hak penyandang disabilitas. Baik dari ketentuan bangunan dan fasilitas umum yang ramah difabel, termasuk hak untuk ikut sertadan pelibatan dalam pembangunan negara.
Sarira pun mengaku dalam Ranperda itu sudah disingging masalah olahraga bagi difabel. Hanya saja drafnya masih memerlukan revisi karena masih bersifat umum. *k23
Komentar