Sopir Grab Otak Perampokan Ditembak Mati
Komplotan perampok penumpang Grab, Sansan (24), ditangkap polisi.
JAKARTA, NusaBali
Salah satu pelaku, Ledi alias Alung, ditembak mati karena melakukan perlawanan ketika hendak ditangkap polisi.
"Kemarin kita lakukan penangkapan. Ada kontak dengan pelaku, polisi nyaris ditabrak oleh pelaku, sehingga terpaksa kita lakukan tindakan tegas dan terukur," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (26/4).
Hengki mengatakan Alung adalah otak perampokan tersebut. Dialah yang mengajak dua pelaku lainnya, Suherman dan Apriyadi, untuk merampok korban.
"Pelaku yang ada di (kamar jenazah) RS Kramat Jati ini adalah otak pelaku, dia yang mengajak dua pelaku lainnya," katanya.
Pada saat melakukan perampokan pada Senin (23/4), Alung berperan menyopiri mobil Grab tersebut. Sedangkan dua pelaku lainnya bersembunyi di jok belakang.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Edi Suranta Sitepu mengatakan Alung teridentifikasi sejak dua hari lalu. Alung terlacak berada di Jalan Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, dini hari kemarin.
"Sekitar pukul 05.00 WIB tadi, kami menemukan posisinya di Kebon Jeruk, kemudian kami sergap yang bersangkutan ketika mengendarai mobil yang sama dengan yang digunakan untuk merampok korban," ungkap Edi dilansir detik.
Polisi sudah memperingatkan Alung untuk berhenti. Namun dia tidak mengindahkan perintah polisi dan malah mencoba menabrak polisi.
"Sehingga kami berikan tembakan peringatan tiga kali tapi tidak diindahkan juga, dan akhirnya kami berikan tindakan tegas dan terukur," tuturnya.
Sementara itu, dua rekannya yang lain ditangkap di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Kamis (25/4) malam. Mereka saat ini masih diperiksa intensif di Mapolres Jakarta Barat.
Dari asil tes urine, Alung positif narkoba."Dari hasil pemeriksaan, otak perampokan ini positif narkoba," kata Hengki.
Perampokan terjadi pada Senin (23/4) pagi. Korban dijemput dari Duri Selatan, Kosambi, Jakarta Barat untuk diantar ke Tanah Abang, Jakarta Pusat. Bukannya mengantar korban ke tujuan, para pelaku justru merampok korban. Korban juga nyaris diperkosa.
Para pelaku lalu merampas perhiasan, handphone, uang tunai dan uang di ATM korban. Setelah melakukan perampokan, para pelaku menurunkan korban di dekat lokasi penjemputan. *
"Kemarin kita lakukan penangkapan. Ada kontak dengan pelaku, polisi nyaris ditabrak oleh pelaku, sehingga terpaksa kita lakukan tindakan tegas dan terukur," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (26/4).
Hengki mengatakan Alung adalah otak perampokan tersebut. Dialah yang mengajak dua pelaku lainnya, Suherman dan Apriyadi, untuk merampok korban.
"Pelaku yang ada di (kamar jenazah) RS Kramat Jati ini adalah otak pelaku, dia yang mengajak dua pelaku lainnya," katanya.
Pada saat melakukan perampokan pada Senin (23/4), Alung berperan menyopiri mobil Grab tersebut. Sedangkan dua pelaku lainnya bersembunyi di jok belakang.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Edi Suranta Sitepu mengatakan Alung teridentifikasi sejak dua hari lalu. Alung terlacak berada di Jalan Pesing Koneng, Kedoya Utara, Kebon Jeruk, dini hari kemarin.
"Sekitar pukul 05.00 WIB tadi, kami menemukan posisinya di Kebon Jeruk, kemudian kami sergap yang bersangkutan ketika mengendarai mobil yang sama dengan yang digunakan untuk merampok korban," ungkap Edi dilansir detik.
Polisi sudah memperingatkan Alung untuk berhenti. Namun dia tidak mengindahkan perintah polisi dan malah mencoba menabrak polisi.
"Sehingga kami berikan tembakan peringatan tiga kali tapi tidak diindahkan juga, dan akhirnya kami berikan tindakan tegas dan terukur," tuturnya.
Sementara itu, dua rekannya yang lain ditangkap di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, pada Kamis (25/4) malam. Mereka saat ini masih diperiksa intensif di Mapolres Jakarta Barat.
Dari asil tes urine, Alung positif narkoba."Dari hasil pemeriksaan, otak perampokan ini positif narkoba," kata Hengki.
Perampokan terjadi pada Senin (23/4) pagi. Korban dijemput dari Duri Selatan, Kosambi, Jakarta Barat untuk diantar ke Tanah Abang, Jakarta Pusat. Bukannya mengantar korban ke tujuan, para pelaku justru merampok korban. Korban juga nyaris diperkosa.
Para pelaku lalu merampas perhiasan, handphone, uang tunai dan uang di ATM korban. Setelah melakukan perampokan, para pelaku menurunkan korban di dekat lokasi penjemputan. *
Komentar