nusabali

Soal Debat Publik Rentan Bocor

  • www.nusabali.com-soal-debat-publik-rentan-bocor

Panwaslu: Tim Perumus Mesti Jaga Integritas

GIANYAR, NusaBali

Kegiatan debat publik paslon (pasangan calon) cabup/cawabup, salah satu kegiatan Pilkada yang selalu menjadi sorotan publik. Sorotan muncul karena kegiatan ini rentan menjadi ajang persekongkolan antar pihak, terutama penyelenggara debat dan tim pemenangan paslon. Salah satu bentuknya, soal-soal atau materi debat bisa bocor ke tangan tim pemenangan atau paslon tertentu.

Menyikapi itu, jajaran KPU dan Panwaslu Gianyar minta agar Tim Perumus Materi Debat Publik Pilkada Gianyar, menjaga integritas dan moral. “Kami tekankan agar tim perumus materi debat publik ini, dan siapa pun yang terlibat dalam acara debat publik ini agar menjaga integritas, juga moral,” tegas Ketua Panwaslu Gianyar I Wayan Hartawan SH, usai rapat koordinasi persiapan debat publik di Sekretariat KPU Gianyar, Kamis (26/4).   

Kata Hartawan, menjaga integritas dimaksud selain penting untuk diri sendiri, juga untuk lembaga asal perumus materi debat itu. Oleh karena itu, pejabat Panwas asal Desa/Kecamatan Sukawati, Gianyar ini minta agar tim perumus dan pihak terkait menjaga kepercayaan baik yang diberikan pimpinan lembaganya atau dari  KPU itu sendiri.

Ketua KPU Gianyar AA Gde Putra mengaku, telah memikirkan matang-matang untuk menyikapi dugaan pihak luar tentang kemungkinan ada persekongkolan itu. Pihaknya pun telah berusaha keras untuk menjaga agar tim perumus materi debat ini jangan sampai ada soal-soal materi debat disalahgunakan oleh oknum tak bertanggungjawab, atau bocor. Guna mencegah hal itu, pola yang diambil untuk menjaga agar tak terjadi kebocoran soal, antara lain, KPU menyurati masing-masing rektor universitas negeri dan swasta di Bali. Permintaannnya, agar bersedia mengirimkan nama dosen/pakar di bidang tertentu untuk menjadi anggota tim perumus materi debat publik. “Karena nama anggota tim ini dikirim dari universitas, maka sebelumnya saya pun tak kenal dengan mereka,’’ jelasnya.  

Selain itu, lanjut Agung Putra, tim ini menyetor soal-soal untuk debat publik dua jam sebelum acara debat dimulai. Bentuk soal yang disetor kepada petugas KPU/penyelenggara debat, dalam format flashdisk dan hardcopy dalam amplop disegel. “Kami juga khawatir soal-soal debat publik ini ada yang menyalahgunakan. Makanya kami tak izinkan soal dikirim via email,’’ ujar anggota KPU berutut-turut sejak Pemilu 2004 ini.

Usai rapat itu, salah seorang anggota tim perumus materi debat publik Pilkada Gianyar, Dr Ir I Ketut Suamba SP mengakui, gampang atau sulitnya soal yang dijawab oleh paslon akan sangat berpengaruh pada keinginan masyarakat dalam memilih atau tidak memilih paslon tertentu. Dirinya pun mengakui soal-soal debat publik ini rentan menjadi hal krusial dalam perhelatan demokrasi seperti ini. “Mungkin ada pihak yang berusaha ingin tahu tentang materi soal debat publik ini. Jika ada pihak yang menanyakan soal, tentu harus kami rahasiakan,” jelas dosen Prodi Agrobisnis, Fakultas Pertanian, Unud ini.

KPU Gianyar akan menggelar debat publik untuk Pilkada Gianyar di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Denpasar, 28 April 2018 dan 23 Juni 2018. Debat melibatkan pasangan calon (paslon) nomor urut 1, Tjokorda Raka Kerthyasa – Pande Istri Maharani Prima Dewi (Kertha–Maha) dan paslon nomor urut 2, Made Agus Mahayastra – Anak Agung Gde Mayun (Aman).

Sebagaimana diketahaui pada Pilkada Gianyar 2013, beberapa kalangan menyangsikan kualitas acara debat publik. Karena muncul dugaan beberapa soal-soal yang dibuat tim perumus (pada Pilkada sebelumya disebut panelis,Red), rentan bocor ke tim pemenangan paslon atau paslon. *Isa

Komentar