Sameton Dalem Manggis Sokong Paket Aman

GIANYAR, NusaBali
Sebanyak 16 puri yang menjadi sameton Dalem Manggis cenderung mendukung pasangan Made Agus Mahayastra-AA Gde Mayun (Paket Aman), sementara 43 puri pasemetonan Ksatria Dalem Sukawati (KDS) arahkan dukung Tjokorda Raka Kerthyasa-Pande Istri Maharani Prima Dewi (Paket Kertha-Maha).

Paket Kertha-Maha merupakan Cabup-Cawabup Gianyar yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-PKPI-NasDem. Tjokorda Raka Kerthyasa alias Cok Ibah yang menempati posisi Cabup Gianyar adalah tokoh Puri Agung Ubud, yang merupakan puri sameton KDS. Sedangkan Paket Aman merupakan Cabup-Cawabup Gianyar yang diusung PDIP-Hanura. AA Gde Mayun yang menempati posisi Cawabup Gianyar berasal dari Puri Agung Gianyar, yang merupakan puri sameton Dalem Manggis.

Puri-puri yang jadi sameton KDS dan cenderung dukung Kertha-Maha di Pilkada Gianyar 2018, antara lain, Puri Agung Ubud (Desa/Kecamatan Ubud), Puri Sambahan (Desa/Kecamatan Ubud), Puri Junjungan (Desa/Kecamatan Ubud), Puri Sukawati (Desa/Kecamatan Sukawati), Puri Singapadu (Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati), Puri Agung Batubulan (Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati), Puri Gu-wang (Desa Guwang, Kecamatan Sukawati), Puri Lembeng (Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati), Puri Dalem Negara (Desa Batuan, Kecamatan Sukawati), dan Puri Agung Payangan (Desa Melinggih, Kecamatan Payangan). Sedangkan puri-puri sameton Dalem Manggis yang cenderung mendukung Paket Aman, antara lain, Puri Agung Gianyar (Kecamatan Gianyar), Puri Abianbase (Kelurahan Abianbase, Kecamatan Gianyar), Puri Serongga (Desa Serongga, Kecamatan Gianyar), Puri Lebih (Desa Lebih, Kecamatan Gianyar), Puri Tulikup (Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar), Puri Sengguan (Kecamatan Gianyar), Puri Bitera (Kelurahan Bitera, Kecamatan Gianyar), dan Puri Siangan (Desa Si
angan, Kecamatan Gianyar).

Pernyataan dukungan puri-puri sameton Dalem Manggis untuk Paket Aman terungkap dalam paruman yang dihadiri mocol (panglingsir) puri bersangkutan di  Puri Agung Gianyar, Rabu (18/4) malam. Pangenter paruman, AA Gde Suardana (tokoh Puri Abianbase), mengatakan ada beberapa hal prinsip yang terlontar dalam paruman malam itu. Antara lain, AA Gde Mayun alias Gung Mayun secara langsung menyatakan mohon dukungan agar sameton dari 16 puri Dalem Manggis mendukung dan memenangkan Paket Aman di Pilkada Gianyar, 27 Juni 2018.

Usulan lainnya, agar di masing-masing puri memiliki seorang koordinator sameton. Tugas koordinator ini, selain mengkonsolidasikan dukungan, juga memetakan suara untuk Paket Aman. “Hasil paruman ini akan disampaikan kepada sameton dalam 16 puri, agar bisa mendukung Paket Aman,” jelas Gung Suardana kepada NusaBali, Kamis (19/4) lalu.

Sementara itu, puri-puri dari sameton KDS tidak akan akan menggelar paruman khusus untuk mendukung dan memenangkan Paket Kertha-Maha di Pilkada Gianyar 2018. Pasalnya, mereka sudah menyatu dalam menyikapi Pilkada Gianyar 2018. “Kami sudah menyatu dalam menyikapi Pilkada Gianyar 2018 atau Pilgub Bali,” jelas Cok Ibah, tokoh Puri Agung Ubud yang menjadi Cabup Gianyar dalam Paket Kertha-Maha, saat dikonfirmasi NusaBali, Selasa (24/4).

Intinya, kata Cok Ibah, puri-puri sameton KDS telah searah untuk memberikan dukungan ke Paket Kertha-Maha. Meski demikian, Cok Ibah menyatakan dirinya wajib madarmasuaka kepada semua sameton puri-puri KDS yang tersebar di Kabupaten Gianyar. “Hanya saja, belum semua sameton KDS bisa kami datangi. Nanti pasti semua bisa kami temui untuk minta dukungan. Yang jelas, sampai hari H Pilkada nanti, tidak akan ada paruman KDS,” tegas anggota Fraksi Golkar DPRD Bali Dapil Gianyar dua periode ini.

Cok Ibah menegaskan, sameton Puri Agung Ubud tetap menyatu dan tidak ada istilah pecah. Hal itu ditegaskankan Cok Ibah, karena dirinya menangkap kesan di masyarakat seakan Puri Agung Ubud pecah. Masalahnya, tokoh Puri Agung Ubud lainnya, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, maju sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Baali yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP di Pilgub Bali 2018, sementara Cok Ibah justru jadi Cabup Gianyar yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-PKPI-NasDem.

Cok Ibah menerangkan, Puri Agung Ubud identik dengan Partai Golkar. Namun, tidak berarti sameton Puri Agung Ubud bermusuhan dengan partai lain. Menurut Cok Ibah, dalam berkompetisi penting ada lawan, sehingga demokrasi jadi ada. “Hanya saja, silakan masyarakat yang menilai,” tegas politisi-tokoh adat yang masih menjabat sebagai Bendesa Pakraman Ubud ini. *lsa