nusabali

Stres, Gantung Diri

  • www.nusabali.com-stres-gantung-diri

Ni Wayan Karsi, 76, nekat gantung diri menggunakan kain stagen merah di balai dangin rumahnya, Banjar Asak Kawan, Desa Pertima, Kecamatan Karangasem, Jumat (27/4).

AMLAPURA, NusaBali
Diduga korban nekat mengahiri hidup karena stres menderita sakit di bagian tulang belakang terutama di bagian kaki mengalami pengapuran.Peristiwa gantung diri baru diketahui setelah anak korban, Ni Nengah Sukri, 52, bawa sarapan untuk korban sekitar pukul 06.30 Wita. Setiba di rumah, saksi melihat pintu kamar dalam keadaan terkunci. Selanjutnya menghubungi kerabatnya, I Wayan Tista, 58, dari Banjar Asak Kangin. Keduanya sempat memanggil-manggil korban namun tidak ada yang menyahut. Saksi I Wayan Tista berinisiatif mendobrak pintu kamar yang terkunci itu hingga terbuka. Menyusul keduanya masuk kamar tidak menemukan penghuni di kamar itu.

Dari jendela keduanya melihat bale dangin, saksi I Wayan Tista yang menyaksikan korban telah tergantung menggunakan stagen merah di kayu lambang bangunan bale dangin. Saat ditemukan posisi wajah korban menghadap ke barat, mengenakan kaos kuning, dan kain batik cokelat. Maka saksi I Wayan Tista menghubungi perangkat desa yang ada di Banjar Asak Kawan, informasi itu diteruskan ke Polsek Karangasem. Petugas datang melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) dipimpin Kapolsek Kompol I Nengah Berata dengan mengajak petugas medis dari Puskesmas Karangasem I, dr I Gede Andre Darmawan.

Hasil pemeriksaan, tidak ada bekas penganiayaan, hanya ditemukan ada luka lebam di leher bekas terjerat stagen. Korban diperkirakan meninggal sekitar 4 jam sebelum ditemukan. Salah seorang kerabat, I Nengah Arti, menolak jasad korban diotopsi, sebab korban meninggal murni bunuh diri diduga stres akibat sakit cukup lama di bagian kaki tulang belakang terjadi pengapuran, yang tak kunjung sembuh. Kapolsek Karangasem, Kompol I Nengah Berata, menerangkan berdasarkan hasil olah TKP, korban murni bunuh diri. “Tidak ada yang mencurigakan terkait kasus gantung diri itu, murni bunuh diri,” jelas Kompol Berata. *k16

Komentar