nusabali

Brutal, OPM Serang dan Tembaki Rumah Warga

  • www.nusabali.com-brutal-opm-serang-dan-tembaki-rumah-warga

Kelompok bersenjata dari gerakan separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM) lagi-lagi menebar teror.

TEMBAGAPURA, NusaBali
Mereka kali ini menembaki perumahan karyawan PT Freeport di Kota Tembagapura, Papua.Berdasarkan informasi yang diperoleh vivanews, kelompok bersenjata OPM menembaki rumah karyawan bernama Morne Francis Ras di Perumahan Hidden Valley di Mile 66.Warga negara Afrika Selatan itu ditembak secara brutal. OPM melepaskan lebih dari 10 tembakan secara beruntun ke arah korban dan rumahnya sekira pukul 07.40 WIT, Jumat (27/4).

Beruntung tak satu pun peluru yang mengenai Morne, sebab ketika penembakan terjadi, Morne menyelamatkan diri dengan cara tiarap di bawah mobil LWB 01.5222.Pelaku menembaki korban dari perbukitan sekitar perumahan. Akibat penyerangan itu, mobil LWB milik korban mengalami kerusakan akibat tertembus sejumlah peluru.

Satu peluru mengenai kap depan mobil, satu peluru mengenai kaca spion kanan dan dua peluru mengenai bodi kanan mobil.

Beberapa saat setelah penembakan terjadi, alarm tanda bahaya berbunyi di Kota Tembagapura. Seluruh karyawan yang berada di rumah dan di area kantor bertahan di dalam ruangan.

Pasukan Brimob dan TNI sudah dikerahkan ke lokasi dan langsung melakukan penyisiran guna memburu pelaku. Namun, pelaku sudah melarikan diri ke dalam hutan.

Dalam beberapa waktu belakangan ini, kondisi keamanan di wilayah Papua semakin memanas. Terutama setelah adanya ultimatum perang yang dikeluarkan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB).

Bahkan, TNI dan Polri telah menggelar operasi senyap menumpas kelompok yang dijuluki dengan Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) itu.

Pernyataan ultimatum perang itu diumumkan Mayor Jenderal G. Lekkagak Telenggen, usai dilantik sebagai Kepala Staf Operasi Komando Nasional TPNPB, pada 2 Februari lalu, di Markas Kimagi, Distrik Yambi, Puncakjaya, Papua.

Pembacaan ultimatum itu diunggah TPNPB di akun YouTube resminya. Dalam rekaman video, terlihat ultimatum dibacakan secara resmi dengan latar belakang bendera Bintang Kejora dan dikawal puluhan anggota OPM bersenjata laras panjang.

"Perang jangan berhenti, perang harus tanpa intervensi internasional di Papua. Ultimatum perang, saya sudah umumkan. Jadi, perang harus dilakukan di mana saja di Papua. Ketentuan, aturan perang kita sudah keluarkan itu. Panglima TNI, Polda harus tunduk pada aturan itu. TPN di seluruh Papua, perang harus berdasarkan aturan ini. Tujuan kami ingin perang lawan TNI, Polri sudah tercantum dalam aturan TPN," kata Lekkagak. *

Komentar