nusabali

Jayanti-Gus Sradha, Jegeg-Bagus Klungkung 2018

  • www.nusabali.com-jayanti-gus-sradha-jegeg-bagus-klungkung-2018

Setelah melalui tahapan panjang, 10 pasang finalis Jegeg-Bagus Klungkung (JBK) memasuki grand final untuk menentukan pemenang JBK 2018.

SEMARAPURA, NusaBali

Acara ini digelar di Balai Budaya Ida Dewa Agung Istri Kanya, Klungkung, Sabtu (29/4) malam. Setelah melalui proses seleksi, dewan juri mengumumkan pemenang JBK Klungkung 2018, yakni Ida Bagus Sradha Nanda (Bagus) dan Ni Kadek Sri Jayanti (Jegeg). Menggantikan JBK 2017, Pande Kadek Yudiarta dan Made Mutiara Sanjiwani Rajendra.

Acara itu dihadiri Pjs Bupati Klungkung I Wayan Sugiada, Sekda Klungkung Gde Putu Winastra, Kepala Dinas Pariwisata Klungkung I Nengah Sukasta, Jegeg-Bagus Bali, Jegeg-Bagus masing-masing kabupaten/kota di Bali dan pihak terkait lainnya. 10 pasang finalis yang maju ke babak grand final, yakni Made Tarisa Indira Mahayani, 16 (siswa SMA N 1 Semarapura),  I Komang Agus Dwika Adi Bakti Kusuma, 15, (SMA Pariwisata Saraswati Klungkung), Ni Putu Ida Purnama Sari, 17 (SMAN 2 Semarapura), I Gede Yogi Pratama, 17 (SMA Pariwisata Saraswati Klungkung). Made Ardia Pramesti Cahyani, 17 (SMAN 1 Semarapura). I Wayan Juniartawan, 22 (Jurusan Pariwisata, Politeknik Negeri Bali), Ni Kadek Sri Jayanti, 19 (Politeknik Negeri Bali), Ida Bagus Guntur Sugandi Manuaba, 21, (ISI Denpasar), Ni Putu Sri,16 (SMA Pariwisata Saraswati Klungkung), Ida Bagus Putu Asdhi Setiawan,19 (Unud), Ida Ayu Made Manik Nareswari, 17 (Unud), Anak Agung Gde Darma Lingga, 17 (SMA Pariwisata Saraswati Klungkung), AA Raka Novi Aristi, 23 (Unud), Ida Bagus Sr
adha Nanda, 17 (SMA Negeri 1 Semarapura), Ni Kadek Mita Indriyani, 22 (Unud), Made Sukma Wardana, 17 (SMAN 1 Semarapura), Tjokorda Istri Agung Putri Gitaloka, 16 (SMAN 1 Semarapura). I Ketut Prasatya Ivanka, 17 (SMA N 1 Semarapura), Ni Kadek Krisna Dwipayani, 18, (St Dharma Sesana Banjarangkan), I Wayan Wira Mahendra, 22 (Unud).

Posisi Runner up 1 diraih oleh IB Asdhi Setiawan dan Ni Kadek Mita Indriyani, Runner up 2 I Gede Yogi Pratama, Jegeg-Bagus Persahabatan diraih oleh I Wayan Juniartawan dan Ni Putu Ida Purnama Sari. Jegeg-Bagus Favorit diraih oleh Ida Bagus Guntur dan Tjokorda Istri Agung Putri Gitaloka yang notabene putri dari Cabup Klungkung Tjokorda Bagus Oka. Pemenang JBK ini akan kembali berjaga dalam pemilihan Jegeg-Bagus Bali 2018.

Pantauan NusaBali, ada yang berbeda terhadap pemenang JBK 2018 ini, di mana Jegeg Klungkung mengenakan mahkota (crown) berlapis emas 22 karat dan pemenang Bagus Klungkung disematkan bross keris. Secara filosofis bentuk mahkota dengan kelopak bunga cempaka dan bross keris tersebut juga membawa makna tersendiri.

Ketua Paguyuban JBK Klungkung I Made Maha Dwija Santya menjelaskan, bunga cempaka sebagai maskot Kabupaten Klungkung, sebagai simbol keindahan dan keagungan karena sering digunakan untuk menghias tempat suci, juga baik digunakan untuk sarana persembahyangan. Jumlah daun makota berbentuk bunga cempaka itu sebanyak 53 buah juga disesuaikan dengan jumlah desa di Kabupaten Klungkung (53 desa). Mahkota indah tersebut dibuat langsung oleh Komang Tri Darmaja, seorang designer ternama yang karya mahkotanya sudah melalangbuana di tingkat internasional, dengan lama pengerjaan sebulan

Bross keris tersebut merupakan simbol Keris Puputan Klungkung yang memiliki julukan Keris Ardawalike adalah keris yang terakhir kali dipakai oleh Dewa Agung Jambe dalam perang puputan Klungkung. Bross keris ini berbahan emas 22 karat yang memiliki berat 7,4 gram, bermakna: 7 adalah sapta pesona, merupakan perwujudan 7 unsur yang harus dipenuhi untuk mendorong perkembangan pariwisata di Klungkung.

Jelas dia, Jegeg Bagus Klungkung sebagai generasi muda diharapkan memiliki keteguhan hati dan pengabdian yang tulus ikhlas berkontribusi dalam pengembangan pariwisata di keempat kecamatan yang ada di Kabupaten Klungkung berlandaskan konsep Sapta Pesona. “Kami selalu melakukan inovasi setiap tahun,” ujarnya.

Kata Maha, pada tahun ini fashion show yang dilaksanakan mengundang 10 designer dari Klungkung maupun di luar Klungkung. Termasuk mengundang Jegeg Klungkung dari masa ke masa sejak 2005 silam, untuk kembali hadir di hadapan masyarakat sebagai guest star (bintang tamu). “Sebagian besar bisa hadir kecuali yang memang kuliah di luar Bali atau yang sudah bekerja di luar Bali, ini pertama kali kami adakan,” ujarnya.

Pihaknya ingin memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa organisasi ini tidak selesai baru mereka terpilih dan mereka tidak aktif kembali. Namun mereka dihadirkan untuk kembali di sini, mereka juga dikenalkan kepada masyarakat yang terpilih itu dikarirnya itu dia cemerlang. Ada yang sudah bergelut di kedokteran, sebagai pembisnis, psikolog. “Ini membuktikan kepada masyarakat bahwa mereka benar-benar bisa berkontribusi di bidang yang yang mereka tekuni,” katanya. Selain itu, dekorasi yang menghiasi panggung berbahan alami. *wan

Komentar