Jadi Tim Perumus Forum Penerima Kalpataru, Adi Wiryatama Usulkan Pendampingan Hukum
Para penerima Kalpataru menggelar sarasehan di Surabaya pada 26–28 April 2018.
DENPASAR, NusaBali
Dalam sarasehan yang menghadirkan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu, tercetus ide untuk membentuk Forum Penerima Kalpataru di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota. Salah satu anggota Tim Perumus dalam forum tersebut adalah Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, yang menerima Kalapataru saat menjabat bupati Tabanan dua periode.
Dalam sarasehan yang juga dihadiri Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti itu, Adi Wiryatama mengeluarkan gagasan, supaya ada peraturan lebih tegas untuk pelestarian lingkungan secara nasional, tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Adi Wiryatama juga mengusulkan agar ada insentif bagi mereka yang konsisten dalam pelestarian lingkungan (penerima Kalpataru) mulai pembiayaan sampai pendampingan hukum.
Selain akan mengusulkan forum diberikan legalitas melalui SK Bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Mendagri, juga dibahas isu-isu lingkungan di Indonesia.
Adi Wiryatama mengatakan penerima Kalpataru yang selama ini konsisten melestarikan lingkungan harus diberikan insentif, penghargaan yang lebih maksimal, sampai dengan pendampingan hukum. “Memberikan pendampingan hukum ketika ada persoalan-persoalan dalam misi pelestarian lingkungan, pemberian aksesbilitas terhadap pendanaan melalui swasta. Sampai penguatan hak cipta juga menjadi usulan dalan sarasehan. Ini sudah dirumuskan bersama forum yang merupakan tokoh-tokoh lingkungan seluruh Indonesia,” ujar politisi PDIP, ini.
Akses pendanaan kepada pelestari lingkungan penting karena, salah satu misi dari pelestarian lingkungan tidak hanya menjaga. Namun ada juga pemikiran-pemikiran untuk sebuah penelitin dalam bidang lingkungan, membangkitkan masyarakat akan kesadaran lingkungan yang lestari, atau penemuan teknologi menjaga lingkungan hidup. “Kita mendorong lahirnya Forum Penerima Kalpataru di provinsi, kabupaten, kota,” kata Adi Wiryatama.
Untuk Bali apa yang bisa diusulkan untuk pelestarian lingkungan? “Kami mendorong pemerintah pusat supaya bersinergi dengan Bali dalam penanggulangan masalah sampah. Sampah selama ini menjadi persoalan yang sulit ditanggulangi. Sekarang ada penanganan oleh pusat untuk sampah di Suwung Kauh, Denpasar Selatan. Kita berharap ini berkelanjutan,” ujarnya.
Kemudian masalah air di Bali yang harus ditangani dengan baik karena banyaknya industri yang menggunakan air bawah tanah. Sementara pengelolaan air juga harus dilakukan dengan baik, karena di Bali penggunaan air bawah tanah cukup tinggi. “Air merupakan kebutuhan mutlak manusia. Kita juga ingin pemerintah memberikan perhatian dan pengendalian penggunaan air bawah tanah, pencemaran terhadap sumber mata air ini berbahaya bagi lingkungan kita,” tegas Adi Wiryatama. *nat
Dalam sarasehan yang menghadirkan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri itu, tercetus ide untuk membentuk Forum Penerima Kalpataru di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota. Salah satu anggota Tim Perumus dalam forum tersebut adalah Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryatama, yang menerima Kalapataru saat menjabat bupati Tabanan dua periode.
Dalam sarasehan yang juga dihadiri Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti itu, Adi Wiryatama mengeluarkan gagasan, supaya ada peraturan lebih tegas untuk pelestarian lingkungan secara nasional, tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Adi Wiryatama juga mengusulkan agar ada insentif bagi mereka yang konsisten dalam pelestarian lingkungan (penerima Kalpataru) mulai pembiayaan sampai pendampingan hukum.
Selain akan mengusulkan forum diberikan legalitas melalui SK Bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Mendagri, juga dibahas isu-isu lingkungan di Indonesia.
Adi Wiryatama mengatakan penerima Kalpataru yang selama ini konsisten melestarikan lingkungan harus diberikan insentif, penghargaan yang lebih maksimal, sampai dengan pendampingan hukum. “Memberikan pendampingan hukum ketika ada persoalan-persoalan dalam misi pelestarian lingkungan, pemberian aksesbilitas terhadap pendanaan melalui swasta. Sampai penguatan hak cipta juga menjadi usulan dalan sarasehan. Ini sudah dirumuskan bersama forum yang merupakan tokoh-tokoh lingkungan seluruh Indonesia,” ujar politisi PDIP, ini.
Akses pendanaan kepada pelestari lingkungan penting karena, salah satu misi dari pelestarian lingkungan tidak hanya menjaga. Namun ada juga pemikiran-pemikiran untuk sebuah penelitin dalam bidang lingkungan, membangkitkan masyarakat akan kesadaran lingkungan yang lestari, atau penemuan teknologi menjaga lingkungan hidup. “Kita mendorong lahirnya Forum Penerima Kalpataru di provinsi, kabupaten, kota,” kata Adi Wiryatama.
Untuk Bali apa yang bisa diusulkan untuk pelestarian lingkungan? “Kami mendorong pemerintah pusat supaya bersinergi dengan Bali dalam penanggulangan masalah sampah. Sampah selama ini menjadi persoalan yang sulit ditanggulangi. Sekarang ada penanganan oleh pusat untuk sampah di Suwung Kauh, Denpasar Selatan. Kita berharap ini berkelanjutan,” ujarnya.
Kemudian masalah air di Bali yang harus ditangani dengan baik karena banyaknya industri yang menggunakan air bawah tanah. Sementara pengelolaan air juga harus dilakukan dengan baik, karena di Bali penggunaan air bawah tanah cukup tinggi. “Air merupakan kebutuhan mutlak manusia. Kita juga ingin pemerintah memberikan perhatian dan pengendalian penggunaan air bawah tanah, pencemaran terhadap sumber mata air ini berbahaya bagi lingkungan kita,” tegas Adi Wiryatama. *nat
1
Komentar