Timnas U-23 Miliki Dua Kelemahan Dasar
Pelatih Bahrain Samir Chammam menyebutkan, Timnas U-23 Indonesia memiliki dua kelemahan dasar.
BOGOR, NusaBali
Yakni, mudah kehilangan bola dan gampang membuang peluang. Akibart dua kelemahan dasar tersebut, Samir mengklaim, membuat timnya menang.
Lebih jauh Samir menilai, Timnas U-23 sebenarnya memiliki kualitas bagus. Namun, mereka kerap kehilangan bola dan membuang peluang. Menurutnya, seluruh pemain Indonesia sangat bagus. Terutama pemain yang bernomor punggung 13, yakni Febri Hariyadi."Saran saya untuk tim Indonesia adalah jangan sampai sering kehilangan bola dan jangan terlalu banyak membuang peluang, "ucap Samir.
Penilaian Samir itupun diakui pelatih Timnas -23, Luis Milla, yang menyayangkan banyak peluang terbuang ketika timnya takluk 0-1 dari Bahrain U-23, Jumat (27/4). Milla berharap anak asuhnya bisa memperbaiki komunikasi di lini depan.
Meski kalah, tim Garuda Muda sebenarnya bukan tanpa perlawanan.Tercatat Hansamu Yama dkk melepaskan 18 upaya tendangan dan delapan mengarah ke gawang. Namun, dari peluang yang didapat tak ada yang mampu dikonversi menjadi gol.Satu di antaranya ketika Indonesia mendapatkan peluang emas melalui aksi Febri Hariyadi dan Osvaldo Haay. Namun, peluang tersebut sia-sia karena keduanya salah mengambil keputusan.
"Ketika sudah beberapa meter dekat gawang, semua keputusan tergantung dari para pemain. Sebab, saya tidak tahu situasi di lapangan seperti apa," kata Luis Milla."Intinya, saya ingin pengambilan keputusan seperti itu dapat diperbaiki ke depan. Saya harap juga kami tidak punya masalah lagi untuk mencetak gol pada laga selanjutnya," ujar pelatih asal Spanyol itu.
Meski kalah, Milla meminta semua harus selalu positif. Mila juga menyoroti kemampuan timnya untuk bertahan saat mendapat serangan lawan.Kini Timnas U-23 tercecer di dasar klasemen sementara PSSI Anniversary Cup 2018. Laga selanjutnya, Hansamu Yama dkk. menghadapi Korea Utara U-23, Senin (30/4).*
Yakni, mudah kehilangan bola dan gampang membuang peluang. Akibart dua kelemahan dasar tersebut, Samir mengklaim, membuat timnya menang.
Lebih jauh Samir menilai, Timnas U-23 sebenarnya memiliki kualitas bagus. Namun, mereka kerap kehilangan bola dan membuang peluang. Menurutnya, seluruh pemain Indonesia sangat bagus. Terutama pemain yang bernomor punggung 13, yakni Febri Hariyadi."Saran saya untuk tim Indonesia adalah jangan sampai sering kehilangan bola dan jangan terlalu banyak membuang peluang, "ucap Samir.
Penilaian Samir itupun diakui pelatih Timnas -23, Luis Milla, yang menyayangkan banyak peluang terbuang ketika timnya takluk 0-1 dari Bahrain U-23, Jumat (27/4). Milla berharap anak asuhnya bisa memperbaiki komunikasi di lini depan.
Meski kalah, tim Garuda Muda sebenarnya bukan tanpa perlawanan.Tercatat Hansamu Yama dkk melepaskan 18 upaya tendangan dan delapan mengarah ke gawang. Namun, dari peluang yang didapat tak ada yang mampu dikonversi menjadi gol.Satu di antaranya ketika Indonesia mendapatkan peluang emas melalui aksi Febri Hariyadi dan Osvaldo Haay. Namun, peluang tersebut sia-sia karena keduanya salah mengambil keputusan.
"Ketika sudah beberapa meter dekat gawang, semua keputusan tergantung dari para pemain. Sebab, saya tidak tahu situasi di lapangan seperti apa," kata Luis Milla."Intinya, saya ingin pengambilan keputusan seperti itu dapat diperbaiki ke depan. Saya harap juga kami tidak punya masalah lagi untuk mencetak gol pada laga selanjutnya," ujar pelatih asal Spanyol itu.
Meski kalah, Milla meminta semua harus selalu positif. Mila juga menyoroti kemampuan timnya untuk bertahan saat mendapat serangan lawan.Kini Timnas U-23 tercecer di dasar klasemen sementara PSSI Anniversary Cup 2018. Laga selanjutnya, Hansamu Yama dkk. menghadapi Korea Utara U-23, Senin (30/4).*
Komentar