Satu SD Tak Gelar USBN
SDN 3 Pangsan, Kecamatan Petang, tidak menyelenggarakan USBN karena tidak memiliki murid kelas VI.
Besok, 9.956 Siswa SD di Badung Ikuti USBN
MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 9.956 murid kelas VI SD di Kabupaten Badung akan mengikuti ujian sekolah berstandar nasional (USBN) mulai Kamis (3/5) hingga Sabtu (5/5). Dari 283 SD negeri dan swasta di Badung, ada satu SD yang tidak menyelenggarakan USBN, yakni SDN 3 Pangsan, Kecamatan Petang, karena tidak memiliki murid kelas VI.
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung I Made Mandi, menyatakan pada tahun ajaran 2017/2018 ini total ada sebanyak 9.956 siswa dari 282 SD yang mengikuti USBN maupun ujian sekolah (US).
“Sebetulnya ada 283 sekolah dari data rekap kami baik SD dan MI (Madrasah Ibtidaiyah). Tapi ada satu sekolah yang tidak punya kelas VI, jadi hanya 282 sekolah saja yang ikut USBN dan US,” ucap Mandi, Selasa (1/5).
Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Petang I Gusti Lanang Subamia, menambahkan, SDN 3 Pangsan, Kecamatan Petang, memang bukan kali ini saja tidak ikut ujian akhir karena tidak memiliki siswa kelas VI. Tapi sudah dua kali sekolah yang berdiri sekitar tahun 1983 itu tak menyelenggarakan ujian akhir bagi siswa kelas VI. “Memang begitu, kadang ada siswanya, kadang tidak. Dua tahun lalu (tahun ajaran 2015/2016) juga tidak ada siswanya yang kelas VI. Kalau tahun lalu (tahun ajaran 2016/2017) ada 8 siswa. Sekarang tidak ada lagi,” tuturnya.
“Sekarang saja jumlah keseluruhan muridnya hanya 29 siswa. Kelas I ada 5 siswa, kelas II ada 7 siswa, kelas III ada 10 siswa, kelas IV kosong, kelas V ada 7 siswa,” ungkap Gusti Subamia.
Disinggung apakah ada kajian untuk menggabungkan ke sekolah terdekat? “Kajian ke sana sudah ada. Tapi perlu masukan juga dari semua pihak, terutama tokoh masyarakat setempat,” tandasnya. Menurutnya, dulu di Kecamatan Petang ada 33 SD, tapi sekarang tinggal 27 saja.
Sementara Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter pada Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal Disdikpora Badung I Gede Suparsa, menambahkan khusus untuk USBN ada yang berbeda pada pelaksanaan kali ini, sebab selain ada soal pilihan ganda juga terdapat soal esai. “Bedanya sekarang ada soal esai sebanyak lima untuk semua soal USBN,” ucapnya.
Tak hanya soal ujian yang berubah, pembuatan soal pun berubah. Tahun ajaran sebelumnya 25 persen soal dipersiapkan oleh pusat dan 75 persen oleh guru yang dikoordinasikan langsung Dinas Pendidikan Provinsi dan Kantor Wilayah Kementerian Agama. Sementara untuk tahun ini 20-25 persen disiapkan pusat, dan 75-80 persen disiapkan oleh Kelompok Kerja Guru (KKG).
“Walau ada perbedaan, terutama ada tambahan soal esai, mudah-mudahan pelaksanaan ujian berjalan lancar,” harap Suparsa. Ada tiga mata pelajaran untuk USBN, yakni Bahasa Indonesia pada hari pertama, Matematika pada hari kedua, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk hari terakhir. Sementara untuk ujian sekolah akan dimulai pada Jumat (11/5) hingga Senin (14/5).
Untuk US meliputi tujuh mata pelajaran, yakni IPS dan PKn pada Jumat (11/5). Kemudian Sabtu (12/5) adalah Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, sedangkan Senin (14/5) ada tiga mata pelajaran sekaligus yakni Bahasa Bali, Penjaskes, dan Bahasa Inggris. *asa
MANGUPURA, NusaBali
Sebanyak 9.956 murid kelas VI SD di Kabupaten Badung akan mengikuti ujian sekolah berstandar nasional (USBN) mulai Kamis (3/5) hingga Sabtu (5/5). Dari 283 SD negeri dan swasta di Badung, ada satu SD yang tidak menyelenggarakan USBN, yakni SDN 3 Pangsan, Kecamatan Petang, karena tidak memiliki murid kelas VI.
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung I Made Mandi, menyatakan pada tahun ajaran 2017/2018 ini total ada sebanyak 9.956 siswa dari 282 SD yang mengikuti USBN maupun ujian sekolah (US).
“Sebetulnya ada 283 sekolah dari data rekap kami baik SD dan MI (Madrasah Ibtidaiyah). Tapi ada satu sekolah yang tidak punya kelas VI, jadi hanya 282 sekolah saja yang ikut USBN dan US,” ucap Mandi, Selasa (1/5).
Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Petang I Gusti Lanang Subamia, menambahkan, SDN 3 Pangsan, Kecamatan Petang, memang bukan kali ini saja tidak ikut ujian akhir karena tidak memiliki siswa kelas VI. Tapi sudah dua kali sekolah yang berdiri sekitar tahun 1983 itu tak menyelenggarakan ujian akhir bagi siswa kelas VI. “Memang begitu, kadang ada siswanya, kadang tidak. Dua tahun lalu (tahun ajaran 2015/2016) juga tidak ada siswanya yang kelas VI. Kalau tahun lalu (tahun ajaran 2016/2017) ada 8 siswa. Sekarang tidak ada lagi,” tuturnya.
“Sekarang saja jumlah keseluruhan muridnya hanya 29 siswa. Kelas I ada 5 siswa, kelas II ada 7 siswa, kelas III ada 10 siswa, kelas IV kosong, kelas V ada 7 siswa,” ungkap Gusti Subamia.
Disinggung apakah ada kajian untuk menggabungkan ke sekolah terdekat? “Kajian ke sana sudah ada. Tapi perlu masukan juga dari semua pihak, terutama tokoh masyarakat setempat,” tandasnya. Menurutnya, dulu di Kecamatan Petang ada 33 SD, tapi sekarang tinggal 27 saja.
Sementara Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter pada Bidang Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal Disdikpora Badung I Gede Suparsa, menambahkan khusus untuk USBN ada yang berbeda pada pelaksanaan kali ini, sebab selain ada soal pilihan ganda juga terdapat soal esai. “Bedanya sekarang ada soal esai sebanyak lima untuk semua soal USBN,” ucapnya.
Tak hanya soal ujian yang berubah, pembuatan soal pun berubah. Tahun ajaran sebelumnya 25 persen soal dipersiapkan oleh pusat dan 75 persen oleh guru yang dikoordinasikan langsung Dinas Pendidikan Provinsi dan Kantor Wilayah Kementerian Agama. Sementara untuk tahun ini 20-25 persen disiapkan pusat, dan 75-80 persen disiapkan oleh Kelompok Kerja Guru (KKG).
“Walau ada perbedaan, terutama ada tambahan soal esai, mudah-mudahan pelaksanaan ujian berjalan lancar,” harap Suparsa. Ada tiga mata pelajaran untuk USBN, yakni Bahasa Indonesia pada hari pertama, Matematika pada hari kedua, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk hari terakhir. Sementara untuk ujian sekolah akan dimulai pada Jumat (11/5) hingga Senin (14/5).
Untuk US meliputi tujuh mata pelajaran, yakni IPS dan PKn pada Jumat (11/5). Kemudian Sabtu (12/5) adalah Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, sedangkan Senin (14/5) ada tiga mata pelajaran sekaligus yakni Bahasa Bali, Penjaskes, dan Bahasa Inggris. *asa
Komentar