Krama Nusa Penida Beli Air Rp 1.400/M3
PDAM Kelola Distribusi Air Guyangan. Warga sejumlah desa di kawasan seberang Nusa Penida, Klungkung tidak lagi akan mendapatkan secara gratis air dari sumber Air Guyangan.
Terhitung per 1 Oktober 2015 nanti, mereka harus membeli air yang sumbernya diambil dari bawah tebing pantai Desa Batu Kandik, Kecamatan Nusa Penida.
Rencana penjualan air bersih dari sumber Air Guyangan oleh PDAM Klungkung itu sendiri terungkap dalam pertemuan Bupati Nyoman Suwirta dengan Kepala Satuan Kerja (Satker) Pengelolaan Air Minum dan Sanitasi (PAMS) Provinsi Bali Ida Bagus Lanang, Kepala UPT Pengelolaan Air Minum Dinas PU Bali I Gusti Alit Joni, dan Direktur PDAM Klungkung I Nyoman Renin Suyasa, Senin (21/9).
Pertemuan membahas rencana pengelolaan distribusi air bersih sumber Air Guyangan kemarin dilakukan di Kantor Bupati Klungkung di Semarapura. Pertemuan ini sekaligus menindaklanjuti kunjungan Gubernur Bali Ma-de Mangku Pastika ke Nusa Penida terkait sumber Air Guyangan, beberapa waktu lalu.
Menurut Direktur PDAM Klungkung, I Nyoman Renin Suyasa, layanan pembelian air dari sumber Air Guyangan ini nantinya akan dilayani PDAM Klungkung. Sedangkan PDAM Klungkung sendiri membelinya langsung dari Satker UPT Air Guyangan Provinsi Bali.
“PDAM Klungkung membeli air curah dari Satker UPT Air Guyangan. Kemudian, PDAM Klungkung akan menjualnya kepada konsumen,” jelas Renin Suyasa di Semarapura, Senin kemarin.
Namun, dari 8 desa bnagian atas kawasan ‘kering’ Nusa Penida, yang paling awal akan dilayani pembelian air bersih dari sumber Air Guyangan adalah Desa Klumpu. Sedangkan desa-desa lainnya akan menyusul terlayani, seperti Desa Kutampi, Desa Batu Kandik, Desa Sekar Taji, Desa Batu Madeg, Desa Tanglad, dan Desa Bunga Mekar.
Renin Suyasa menyebutkan, PDAM Klungkung telah meminta Cabang PDAM Nusa Penida melakukan pendataan pelanggan untuk distribusi penjualan air bersih dari sumber Air Guyangan ini. Nantinya, PDAM Klungkung akan menjal air bersih kepada warga Nusa Penida dengan harga Rp 1.400 per meter kubuk. PDAM Klungkung sendiri hanya men gambil keuntungan Rp 200 per meter kubik, karena mereka membeli dari Satker UPT Air Guyangan Provinsi seharga Rp 1.200 per meter kubik.
Terkait rencana penjualan air bersih dari sumber Air Guyangan yang aakn diberlakukan per 1 Oktober 2015 nanti, kata Renin Suyasa, pihaknya sudah melakukan sosialisasi. “Kita sudah sosialisasikan rencana ini ke warga Nusa Penida,” tandas Renin Suyasa.
Sementara itu, kalangan warga seberang Nusa Penida menyatakan tidak masalah, jika mereka harus membeli air bersih dari sumber Air Guyangan. Cuma, mereka kini menuntut PDAM bisa profesional dan cepat dalam memberikan pelayanan, atas keberaniannya mengelola pendistribusian Air Guyangan.
"Tidak masalahharus membeli air bersih, karena warga memang membutuhkan air. Yang penting, pelayanan dari PDAM diperbaiki. Harapannya, setelah nanti pendistribusian Air Guyangan dikelola PDAM, layanan aliran airnya jangan malah kecrat-kecrit. Sami mawon kalau tetap seperti itu,” ujar seorang warga kawasan atas Nusa Penida, Senin kemarin.
Dikonfirmasi NusaBali secara terpisah, Senin kemarin, Kepala Desa (Perbekel) Batu Kandik, I Wayan Katon, berharap pengelolaan sumber Air Guyangan oleh PDAM Klungkung nantinya benar-benar bisa dirasakan warga. "Harus ada kepastian pendisutribusian air," harap Perbekel Wayan Katon. “Kalau selama ini, pengelolaan terkesan tumpang tindih, sehingga terasa tidak adil.” imbuhnya.
Sumber Air Guyangan merupakan salah satu dari dua sumber air baku yang ada di kawasan seberang Nusa Penida, selain sumber air Desa Sakti. Debit sumber Air Guyangan ini besarnya 170 liter per detik. Namun, yang sudah bisa diangkat dengan sistem pompa dan reservoar dari sumber air di bawah tebing pantai Desa Batu Kandik baru sekitar 30 liter per detik.
Komentar