Ada Indikasi Gerakan Liar ke DPP
Gerakan liar ke DPP itu dilakukan mereka yang selama ini secara kasat mata dekat dengan Mudarta, namun sejatinya bersaing di internal partai.
Loyalis Pasang Badan Amankan Mudarta di Musda Demokrat Bali
DENPASAR, NusaBali
Menjelang Musyawarah Daerah (Musda) DPD Demokrat Bali suhu di internal Demokrat sudah memanas. Terakhir dikabarkan ada sinyal gerakan liar melakukan lobi-lobi ke DPP Demokrat untuk menelikung, I Made Mudarta yang calon incumbent Ketua DPD Demokrat Bali.
Informasi yang dihimpun NusaBali, Minggu (28/2) posisi Mudarta sebagai kandidat incumbent rupanya belum nyaman dan aman untuk menduduki kursi Ketua Demokrat kedua kalinya. Sebab ada gerakan lobi-lobi ke pusat yang kesannya liar untuk memohon restu Ketua Umum DPP Demokrat. “Dinamikanya ada yang mau nyalip di tikungan. Padahal sudah dikasih tahu dalam rapat supaya berproses dari DPD. Tetap saja ada yang main sendiri-sendiri,” ujar salah satu kader Demokrat Bali.
Kata sumber tadi, gerakan main sendiri-sendiri ke DPP itu dilakukan mereka yang selama ini secara kasat mata dekat dengan Mudarta, namun ada persaingan yang kurang sehat di internal partai. “Ini harus diwaspadai, karena gerakan seperti itu sudah melenceng,” ujar sumber yang wanti-wanti namanya tidak dikorankan.
Atas kondisi ini loyalis Mudarta pun pasang badan. Mereka me-warning supaya yang mau maju mengikuti AD/ART dan Juklak-Juknis partai. Wakil Ketua I Bidang Internal DPD Demokrat Bali, I Nengah Pringgo yang selama ini dikenal sebagai pro kubu Mudarta secara terpisah, Minggu kemarin mencium juga bau gerakan liar itu. “Dalam politik dan demokrasi itu sah-sah saja punya keinginan maju. Tetapi melalui sistem dan mekanisme dong. Jangan liar,” kata Pringgo.
Politisi asal Desa Seraya Barat, Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem ini mengatakan kalau mau maju sebagai Ketua DPD Demokrat Bali harus ada proses dari DPD. Yakni ada proses penggodokan nama- nama yang akan diajukan. “Demokrat partai yang demokratis, tetapi gunakan juklak dan juknis. Kita tidak melarang kalau ada yang melobi ke DPP, tetapi ikuti proses di DPD. Dalam berorganisasi itu hukum dan aturan sebagai panglima. Hukum di Demokrat itu juklak dan juknis,” tegas pria yang juga Ketua Garansi Bali ini.
Sementara jurus pasang badan mendukung Mudarta muncul dari Tabanan. Adalah Sekretaris DPD Demokrat Bali, Ida Bagus Komang Astawa Merta yang terang-terangan mengatakan Mudarta paling layak dicalonkan. “Kalau ada usulan dari Bali melalui DPD Demokrat maka Pak Mudarta yang paling layak,” ungkap Astawa Merta.
Kata mantan Cawabup Tabanan 2015 ini, sosok Mudarta sebagai pemimpin partai belum ada yang mampu menyaingi di Bali. “Dari sisi kualitas, kekuatan finansial, rela berkorban dan sikap ngayah Pak Mudarta yang paling layak. Jadi beliau sudah berbuat banyak untuk partai,” tegas Astawa merta.
Kata Astawa Merta dirinya tahu persis sepak terjang Mudarta. Sebab dirinya di Demokrat bersama Mudarta sudah sejak awal berdirinya partai besutan SBY itu. “Zaman Ketua Demokrat Bali Pak Dewa Badra saya Wakil Ketua bersama Pak Mudarta. Zaman Pak Alit Putra saya Bendahara. Saat itu Pak Mudarta Ketua OKK. Jadi kerja keras Pak Mudarta untuk partai sudah jelas belum ada yang menyaingi,” imbuh politisi asal Tabanan yang juga calon kuat Sekretaris DPD Demokrat Bali ini.
Keputusan Rapat DPD Demokrat Bali beberapa waktu lalu sudah diputuskan Musda akan digelar April 2016 mendatang. Musda akan memperebutkan 11 suara, yakni 1 suara DPP, 1 suara DPD Provinsi Bali, dan 9 suara DPC. Menurut Astawa Merta mekanisme Musda nanti adalah mengutamakan musyawarah dan mufakat. Persyaratan calon juga berbeda sekarang, yakni DPD mengajukan nama-nama minimal 3 orang calon. Siapa yang direkomendasi itulah yang akan dipilih. “Sampai saat ini belum ada yang dikirim. Masih akan digodok,” pungkas Astawa Merta. 7 nat
Komentar