Pemkab Bangun Gedung IBS RSUD Klungkung
RSUD Klungkung kini membangun Gedung Instalasi Bedah Sentral (IBS).
SEMARAPURA, NusaBali
Pembangunan diawali acara peletakan batu pertama oleh Pjs Bupati Klungkung I Wayan Sugiada pada Buda Pon Sungsang, Rabu (2/5) pagi. Acara disaksikan Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni, dan para undangan.
“Pelayanan kesehatan pada rumah sakit harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan melalui pemenuhan fasilitas dan sumber daya sesuai kebutuhan dan kemampuan pendanaan,” ujar PJS Bupati Klungkung I Wayan Sugiada, dalam kesempatan tersebut.
Kata dia, pembangunan Gedung IBS berlantai tiga ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan fasilitas ruang operasi. Ruang ini sangat vital dan sangat dibutuhkan masyarakat Klungkung dan sekitarnya. Oleh karena itu, Pemkab berkomitmen bisa mewujudkannya demi pelayanan kepada masyarakat secara optimal. Fasilistas ini juga untuk menekan angka rujukan dan memperpendek waktu tunggu operasi di RSUD Klungkung.
Pembangunan Gedung IBS dengan biaya Rp 20 miliar dari APBD Klungkung 2018. Alat-alat kesehatan pada gedung dipenuhi melalui dana DAK 2018. Alat-alat pendukung seperti linen, alat kerumahtanggaan dan lainnya bersumber dari dana BLUD RSUD Klungkung.
Pjs Sugiada mengharapkan dengan pembangunan gedung IBS ini ke depannya pelayanan operasi dan pelayanan cuci darah/hemodialis di dedung ini bisa dilakukan dengan baik. Sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. “Berikan terus pelayanan prima kepada pasien yang berobat ke RSUD Klungkung,” ujarnya.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung dr Nyoman Kesuma mengatakan, pembangunan gedung IBS sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam usaha mengoptimalkan pelayanan operasi pasien di RSUD Kabupaten Klungkung. Kata dia, RSUD Klungkung kini sebagai RSU kelas B mesti diikuti peningkatan layanan dokter spesialis dan peralatan kesehatan.
Di Lantai 1 Gedung IBS ini akan digunakan untuk Ruang Cuci Darah, Lantai II untuk pasien praoperasi, dan Lantai III ada lima ruang operasi. Dengan lima ruang operasi baru ini agar dapat mengurangi lama waktu tunggu operasi dan mengurangi rujukan untuk operasi. Pembangunan gedung ini mulai dikerjakan 25 April atau selama 230 hari, selesai pada 10 Desember 2018. *wan
Pembangunan diawali acara peletakan batu pertama oleh Pjs Bupati Klungkung I Wayan Sugiada pada Buda Pon Sungsang, Rabu (2/5) pagi. Acara disaksikan Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni, dan para undangan.
“Pelayanan kesehatan pada rumah sakit harus terus ditingkatkan dan dioptimalkan melalui pemenuhan fasilitas dan sumber daya sesuai kebutuhan dan kemampuan pendanaan,” ujar PJS Bupati Klungkung I Wayan Sugiada, dalam kesempatan tersebut.
Kata dia, pembangunan Gedung IBS berlantai tiga ini dibangun untuk memenuhi kebutuhan fasilitas ruang operasi. Ruang ini sangat vital dan sangat dibutuhkan masyarakat Klungkung dan sekitarnya. Oleh karena itu, Pemkab berkomitmen bisa mewujudkannya demi pelayanan kepada masyarakat secara optimal. Fasilistas ini juga untuk menekan angka rujukan dan memperpendek waktu tunggu operasi di RSUD Klungkung.
Pembangunan Gedung IBS dengan biaya Rp 20 miliar dari APBD Klungkung 2018. Alat-alat kesehatan pada gedung dipenuhi melalui dana DAK 2018. Alat-alat pendukung seperti linen, alat kerumahtanggaan dan lainnya bersumber dari dana BLUD RSUD Klungkung.
Pjs Sugiada mengharapkan dengan pembangunan gedung IBS ini ke depannya pelayanan operasi dan pelayanan cuci darah/hemodialis di dedung ini bisa dilakukan dengan baik. Sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. “Berikan terus pelayanan prima kepada pasien yang berobat ke RSUD Klungkung,” ujarnya.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Klungkung dr Nyoman Kesuma mengatakan, pembangunan gedung IBS sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam usaha mengoptimalkan pelayanan operasi pasien di RSUD Kabupaten Klungkung. Kata dia, RSUD Klungkung kini sebagai RSU kelas B mesti diikuti peningkatan layanan dokter spesialis dan peralatan kesehatan.
Di Lantai 1 Gedung IBS ini akan digunakan untuk Ruang Cuci Darah, Lantai II untuk pasien praoperasi, dan Lantai III ada lima ruang operasi. Dengan lima ruang operasi baru ini agar dapat mengurangi lama waktu tunggu operasi dan mengurangi rujukan untuk operasi. Pembangunan gedung ini mulai dikerjakan 25 April atau selama 230 hari, selesai pada 10 Desember 2018. *wan
Komentar