‘KMHDI Mengajar’ Rambah 20 Provinsi
Menyambut Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh setiap 2 Mei, Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI) menggelar program KMHDI Mengajar secara serentak.
JAKARTA, NusaBali
Program tersebut merambah 20 provinsi di tanah air.Menurut Ketua Departemen Organisasi Pimpinan Pusat KMHDI Ni Gusti Ayu Meidawati, program tersebut merupakan bentuk pengabdian KMHDI kepada masyarakat.
"Fokusnya pada bidang pendidikan, khususnya kepada anak-anak dan remaja," ujar Meida kepada NusaBali, Rabu (2/5). Meida menjelaskan, Ada 4,3 juta anak Indonesia yang tidak mengenyam pendidikan dasar sembilan tahun. Kondisi itu dapat mempengaruhi kemampuan generasi muda kita untuk bersaing dalam dunia kerja.
Terlebih dalam Revolusi Industri 4.0 kita semua dituntut untuk sadar pendidikan dan teknologi. Hal itu sejalan dengan tema ‘KMHDI Mengajar’ tahun ini yang bertajuk Generasi Be rkarakter. Dimana KMHDI Mengajar fokus pada bantuan sosial, pendidikan karakter dan teknologi.
Tiga pokok pengajaran tersebut, sangat dibutuhkan oleh generasi muda Indonesia untuk membentengi diri dari gerusan dan persaingan globalisasi. Terutama dalam memberikan pendidikan karakter yang dapat menguatkan kepribadian generasi muda agar siap menghadapi arus tekonologi dan informasinya yang bergerak begitu pesat.
Program ‘KMHDI Mengajar’ dilaksanakan sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. KMHDI Ambon dengan cara membagikan buku ke siswa-siswa pasraman dan memberikan pendidikan Pancasila. KMHDI Sumatera Selatan (Sumsel) dengan mengunjungsalah satu desa di Kabupaten Banyuasin.
"Sebuah desa yang sangat jauh dari perkotaan. Mereka melakukan pengajaran yang berfokus pada pendidikan karakter. Jadi setiap daerah melaksanakan KMHDI Mengajar dengan konsep yang disesuaikan dengan kebutuhan daerahnya," jelas Meida.
"Lurah dan bu Lurah sangat mendukung program kami. Kami pun memutuskan melaksanakan KMHDI Mengajar disana. Bahkan bu Lurah hadir di balai desa," papar Made Budiyasa.
Peserta KMHDI Mengajar disana mencapai 120 orang dari SD hingga SMP. "Materinya meliputi Pendidikan Pancasila, Aku Cinta Indonesia, Mengapa Aku Harus Bersekolah, Aku Jujur dan Disiplin, Aku dan Orangtua," ucap Made Budiyasa.
KMHDI berharap, program tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. "Semoga program ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan kami dapat menggandeng berbagai stakeholders untuk bersama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa serta menjadikan generasi muda berkarakter," tegas Meida. *k22
Program tersebut merambah 20 provinsi di tanah air.Menurut Ketua Departemen Organisasi Pimpinan Pusat KMHDI Ni Gusti Ayu Meidawati, program tersebut merupakan bentuk pengabdian KMHDI kepada masyarakat.
"Fokusnya pada bidang pendidikan, khususnya kepada anak-anak dan remaja," ujar Meida kepada NusaBali, Rabu (2/5). Meida menjelaskan, Ada 4,3 juta anak Indonesia yang tidak mengenyam pendidikan dasar sembilan tahun. Kondisi itu dapat mempengaruhi kemampuan generasi muda kita untuk bersaing dalam dunia kerja.
Terlebih dalam Revolusi Industri 4.0 kita semua dituntut untuk sadar pendidikan dan teknologi. Hal itu sejalan dengan tema ‘KMHDI Mengajar’ tahun ini yang bertajuk Generasi Be rkarakter. Dimana KMHDI Mengajar fokus pada bantuan sosial, pendidikan karakter dan teknologi.
Tiga pokok pengajaran tersebut, sangat dibutuhkan oleh generasi muda Indonesia untuk membentengi diri dari gerusan dan persaingan globalisasi. Terutama dalam memberikan pendidikan karakter yang dapat menguatkan kepribadian generasi muda agar siap menghadapi arus tekonologi dan informasinya yang bergerak begitu pesat.
Program ‘KMHDI Mengajar’ dilaksanakan sesuai dengan kondisi daerah masing-masing. KMHDI Ambon dengan cara membagikan buku ke siswa-siswa pasraman dan memberikan pendidikan Pancasila. KMHDI Sumatera Selatan (Sumsel) dengan mengunjungsalah satu desa di Kabupaten Banyuasin.
"Sebuah desa yang sangat jauh dari perkotaan. Mereka melakukan pengajaran yang berfokus pada pendidikan karakter. Jadi setiap daerah melaksanakan KMHDI Mengajar dengan konsep yang disesuaikan dengan kebutuhan daerahnya," jelas Meida.
"Lurah dan bu Lurah sangat mendukung program kami. Kami pun memutuskan melaksanakan KMHDI Mengajar disana. Bahkan bu Lurah hadir di balai desa," papar Made Budiyasa.
Peserta KMHDI Mengajar disana mencapai 120 orang dari SD hingga SMP. "Materinya meliputi Pendidikan Pancasila, Aku Cinta Indonesia, Mengapa Aku Harus Bersekolah, Aku Jujur dan Disiplin, Aku dan Orangtua," ucap Made Budiyasa.
KMHDI berharap, program tersebut dapat memberikan manfaat bagi masyarakat. "Semoga program ini bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan kami dapat menggandeng berbagai stakeholders untuk bersama-sama mencerdaskan kehidupan bangsa serta menjadikan generasi muda berkarakter," tegas Meida. *k22
Komentar