nusabali

Tak Diakui, Ruhut Serang Elite Demokrat

  • www.nusabali.com-tak-diakui-ruhut-serang-elite-demokrat

Ruhut Sitompul alias Si Poltak kembali bikin heboh. Di berang dan menyerang sejumlah elite Partai Demokrat yang menyatakan jika Ruhut sudah tak lagi sebagai kader Partai Demokrat (PD).

JAKARTA, NusaBali
Ruhut pun bersikukuh dan merasa tak pernah dipecat ataupun mundur sebagai kader."Jadi Syarief Hasan, Anda nggak pantas banyak ngomong. Anda lupa? Anda saat Menteri Koperasi, anak Anda korupsi videotron, mestinya bukan hanya anak Anda yang masuk penjara," kata Ruhut kepada wartawan, Rabu (2/5). Waketum DPP Demokrat, Syarief Hasan memang menyatakan Ruhut bukan lagi kader partainya. Syarief juga mempersilakan Ruhut pergi meninggalkan partai.

"Imelda, nggak usah banyak omong. Jadi caleg saja kau kalah. Ruhut ini udah dua periode di DPR. Jangan kebakaran jenggot," ujar Ruhut menyerang juru bicara PD Imelda Sari. Pria yang dikenal dengan panggilan 'Si Poltak' ini juga menyerang Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum PD, Ferdinand Hutahaean. Ferdinand menyebut Ruhut sudah diberhentikan sebagai kader PD.

"Ini Hutahaean baru kemarin masuk Partai Demokrat. Gua udah 10 tahun jaga Pak SBY. Ini orang (Ferdinand Hutahaean, red) dulu tiap hari maki-maki Pak SBY, ini dia kan pengamat perminyakan. Kemarin timses bersama gua memenangkan Pak Jokowi. Baru pindah tapi udah kayak Demokrat banget," ujarnya dilansir detik.com.

Ruhut membuat heboh saat tampil mengenakan kemeja PDIP di Sumatera Utara. Dia berkemeja PDIP untuk mengkampanyekan pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus (Djarot-Sihar) yang diusung PDIP. Menanggapi ini, Waketum PD Syarief Hasan menyatakan Ruhut bukan lagi kader partainya. Ferdinand Hutahaean menyatakan Ruhut sudah diberhentikan.

"Momennya saat pilkada (Pilkada DKI 2017) lalu. Beliau mendukung Ahok (Basuki Tjahaja Purnama), sementara Demokrat mengusung kadernya sendiri. Bahkan dari DPR pun kan sudah di-PAW," ujar Ferdinand. Dia juga menyebut Ruhut sedang galau.

"Jadi begini, apa yang disampaikan oleh Ruhut dengan menyerang beberapa tokoh Partai Demokrat, seperti Pak Syarief Hasan, yang menjabat sebagai Waketum, adalah bentuk kegelisahan dan bentuk kegalauan dari Ruhut sendiri. Ruhut gelisah dan galau karena kepindahannya ke PDIP ternyata mendapat respons negatif, terutama dari netizen," ujar Ferdinand . Apakah benar Ruhut akan hengkang ke PDIP dan jadi Caleg di Pemilu 2019?

"Apakah aku akan jadi calon DPR dari PDIP? Tegas aku katakan, DPR tiga tahun masa jabatan aja gua tinggalin, ya kan. Gua tulus membantu siapa pun, nggak pernah kejar jabatan," kata Ruhut. Ruhut menegaskan dirinya belum pernah dipecat sebagai kader PD. Dia mewanti-wanti elite-elite PD tak membuat surat pemecatan palsu. *

Komentar