Satpol PP Sita Cat Semprot, Polisi Tilang Pemotor
Saat kena razia, ada siswi yang menyembunyikan kaleng cat semprot di selangkangan.
Perayaan Kelulusan SMA di Kabupaten Jembrana dan Tabanan
NEGARA, NusaBali
Aksi corat coret serta konvoi motor tetap mewarnai pengumuman kelulusan SMA sederajat di Kabupaten Jembrana dan Tabanan, Kamis (3/5). Untuk mengantisipasi vandalisme atau corat-coret sembarangan terhadap sejumlah fasilitas umum, jajaran Satpol PP Jembrana berpatroli di seputaran kota Negara, termasuk menyita cat semprot yang kedapatan dibawa pelajar tersebut. Hasilnya, ada sekitar 200-an kaleng cat semprot berhasil diamankan. Sementara di Tabanan, polisi menilang pelajar yang konvoi tanpa memakai helm dan mengendarai motor dengan knalpot brong.
Ada lima lokasi di Negara yang diatensi jajaran Satpol PP Jembrana bersama Satlantas Polres Jembrana. Di antaranya di GOR Kresna Jvara, Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana, Lapangan Umum Dauhwaru, Stadion Pecangakan, termasuk areal Pemkab Jembrana. Di lima lokasi itu ditemukan banyak pelajar yang berkumpul saling corat-coret pakaian.
Kabid Ketertiban Umum dan Ketertiban Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP Jembrana Kadek Agus Arianta, mengatakan untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan seriangkaian kelulusan SMA itu, ada dua regu Satpol PP yang masing-masing terdiri dari 10 anggota diturunkan melakukan patroli. Satu regu dipimpinnya, dan satu regu lagi dipimpin Kabid Perundang-undangan Satpol PP Jembrana I Made Tarma. “Kami fokuskan di seputaran kota Negara. Mulai turun sekitar pukul 10.00 Wita sampai sekitar pukul 14.00 Wita,” katanya.
Menurutnya, banyak kejadian menarik yang dilakukan pelajar yang baru lulus SMA/SMK itu. Selain corat-coret pakaian, ada juga yang kedapatan sengaja merobek pakaian. Bahkan sempat ditemukan lima orang pemuda yang sudah lulus SMA sekitar 2 tahun lalu, mengenakan pakaian SMA dengan alasan ikut meramaikan.
“Tadi waktu kami datang, ada siswi sengaja menyembunyikan cat di selangkangannya. Untuk mengambilnya, ya kami kerahkan Pol PP yang perempuan,” ucap Agus Arianta.
Namun tidak sampai ditemukan pelajar membawa barang berbahaya, semacam senjata tajam atau minuman beralkohol. Kebanyakan hanya ditemukan membawa cat semprot dan spidol. Totalnya, ada sekitar 200-an kaleng cat semprot termasuk sekitar 50-an spidol yang diamankan dari tangan pelajar tersebut.
“Untuk memaksimalkan pemeriksaan, kami bersama kepolisian sengaja memblokade lokasi sasaran, sehingga mereka tidak bisa keluar sebelum diperiksa. Jadi dengan kami amankan cat semprot mereka, corat-coret sembarang di tempat umum dapat diminimalisir,” kata Agus Arianta.
Di samping menyasar tempat umum, Satpol PP juga mengecek sejumlah penginapan di seputaran kota Negara. Hasilnya, memang tidak ditemukan keberadaan pelajar. Meski demikian, pihaknya meminta para penjaga penginapan yang sempat dijajagi itu, agar ikut peduli dengan menolak tamu kalangan pelajar.
Sementara itu, Kanit Patroli Satlantas Polres Jembrana Iptu I Nyoman Yasa, yang juga mengatensi kelulusan SMA tersebut, memberikan tilang kepada sekitar 30-an pelajar. Pelanggaran berupa tidak memakai helm maupun motor tidak standar. Penindakan berupa tilang itu, juga dilakukan berkenaan Operasi Patuh yang masih berlangsung sampai 9 Mei nanti.
“Tadi waktu melakukan pemeriksaan, kami juga menemukan kejadian menarik. Ada anak-anak SMP berseragam olahraga, ikut-ikut konvoi. Kemudian ada 2 anak-anak yang mengaku putus sekolah, tetapi ikut berpakaian SMA,” ujar Iptu Yasa.
Sementara di Lapangan Alit Saputra wilayah Desa Dajan Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, puluhan pelajar yang tidak memakai helm dan menggunakan motor knalpot brong dikejar polisi. Bahkan ada pula pelajar yang lari membawa motornya, meskipun kunci motor diambil oleh petugas.
Sejumlah pelajar juga didapati melakukan aksi corat coret di Jalan Bedahulu wilayah Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan. Mereka melakukan aksi corat coret di jalan karena di sekolah sempat diusir. “Kami diusir (dari skeolah) makanya pergi,” kata W, siswi dari SMKN 1 Tabanan yang akan melanjutkan merayakan kelulusan di Pantai Kedungu, Desa Belalang, Kecamatan Kediri.
Kasat Lantas Polres Tabanan AKP Kadek Citra Dewi Suparwati, menjelaskan antisipasi perayaan kelulusan ini anggotanya sudah dipersiapkan melaksanakan patroli di sejumlah titik. Dan bagi yang kedapatan melanggar tidak pakai helm langsung ditilang. Bahkan siswa yang kedapatan memakai knalpot brong, motornya disita. “Bawa motor brong kami sita, jika dikembalikan ditakutkan ikut konvoi dan tentu itu akan mengganggu ketertiban lalu lintas,” tegasnya.
Salah seorang siswa yang ditilang karena tidak memakai helm adalah Kadek DAP, 17, siswa SMA Saraswati Tabanan. Dia mengaku lupa mengambil helm sehingga tidak pakai helm. “Lupa saya ambil, karena saya nunggu teman mau ke Pantai Kedungu,” ucapnya. *ode, d
NEGARA, NusaBali
Aksi corat coret serta konvoi motor tetap mewarnai pengumuman kelulusan SMA sederajat di Kabupaten Jembrana dan Tabanan, Kamis (3/5). Untuk mengantisipasi vandalisme atau corat-coret sembarangan terhadap sejumlah fasilitas umum, jajaran Satpol PP Jembrana berpatroli di seputaran kota Negara, termasuk menyita cat semprot yang kedapatan dibawa pelajar tersebut. Hasilnya, ada sekitar 200-an kaleng cat semprot berhasil diamankan. Sementara di Tabanan, polisi menilang pelajar yang konvoi tanpa memakai helm dan mengendarai motor dengan knalpot brong.
Ada lima lokasi di Negara yang diatensi jajaran Satpol PP Jembrana bersama Satlantas Polres Jembrana. Di antaranya di GOR Kresna Jvara, Gedung Kesenian Bung Karno (GKBK) Jembrana, Lapangan Umum Dauhwaru, Stadion Pecangakan, termasuk areal Pemkab Jembrana. Di lima lokasi itu ditemukan banyak pelajar yang berkumpul saling corat-coret pakaian.
Kabid Ketertiban Umum dan Ketertiban Masyarakat (Tibumtranmas) Satpol PP Jembrana Kadek Agus Arianta, mengatakan untuk mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan seriangkaian kelulusan SMA itu, ada dua regu Satpol PP yang masing-masing terdiri dari 10 anggota diturunkan melakukan patroli. Satu regu dipimpinnya, dan satu regu lagi dipimpin Kabid Perundang-undangan Satpol PP Jembrana I Made Tarma. “Kami fokuskan di seputaran kota Negara. Mulai turun sekitar pukul 10.00 Wita sampai sekitar pukul 14.00 Wita,” katanya.
Menurutnya, banyak kejadian menarik yang dilakukan pelajar yang baru lulus SMA/SMK itu. Selain corat-coret pakaian, ada juga yang kedapatan sengaja merobek pakaian. Bahkan sempat ditemukan lima orang pemuda yang sudah lulus SMA sekitar 2 tahun lalu, mengenakan pakaian SMA dengan alasan ikut meramaikan.
“Tadi waktu kami datang, ada siswi sengaja menyembunyikan cat di selangkangannya. Untuk mengambilnya, ya kami kerahkan Pol PP yang perempuan,” ucap Agus Arianta.
Namun tidak sampai ditemukan pelajar membawa barang berbahaya, semacam senjata tajam atau minuman beralkohol. Kebanyakan hanya ditemukan membawa cat semprot dan spidol. Totalnya, ada sekitar 200-an kaleng cat semprot termasuk sekitar 50-an spidol yang diamankan dari tangan pelajar tersebut.
“Untuk memaksimalkan pemeriksaan, kami bersama kepolisian sengaja memblokade lokasi sasaran, sehingga mereka tidak bisa keluar sebelum diperiksa. Jadi dengan kami amankan cat semprot mereka, corat-coret sembarang di tempat umum dapat diminimalisir,” kata Agus Arianta.
Di samping menyasar tempat umum, Satpol PP juga mengecek sejumlah penginapan di seputaran kota Negara. Hasilnya, memang tidak ditemukan keberadaan pelajar. Meski demikian, pihaknya meminta para penjaga penginapan yang sempat dijajagi itu, agar ikut peduli dengan menolak tamu kalangan pelajar.
Sementara itu, Kanit Patroli Satlantas Polres Jembrana Iptu I Nyoman Yasa, yang juga mengatensi kelulusan SMA tersebut, memberikan tilang kepada sekitar 30-an pelajar. Pelanggaran berupa tidak memakai helm maupun motor tidak standar. Penindakan berupa tilang itu, juga dilakukan berkenaan Operasi Patuh yang masih berlangsung sampai 9 Mei nanti.
“Tadi waktu melakukan pemeriksaan, kami juga menemukan kejadian menarik. Ada anak-anak SMP berseragam olahraga, ikut-ikut konvoi. Kemudian ada 2 anak-anak yang mengaku putus sekolah, tetapi ikut berpakaian SMA,” ujar Iptu Yasa.
Sementara di Lapangan Alit Saputra wilayah Desa Dajan Peken, Kecamatan/Kabupaten Tabanan, puluhan pelajar yang tidak memakai helm dan menggunakan motor knalpot brong dikejar polisi. Bahkan ada pula pelajar yang lari membawa motornya, meskipun kunci motor diambil oleh petugas.
Sejumlah pelajar juga didapati melakukan aksi corat coret di Jalan Bedahulu wilayah Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan. Mereka melakukan aksi corat coret di jalan karena di sekolah sempat diusir. “Kami diusir (dari skeolah) makanya pergi,” kata W, siswi dari SMKN 1 Tabanan yang akan melanjutkan merayakan kelulusan di Pantai Kedungu, Desa Belalang, Kecamatan Kediri.
Kasat Lantas Polres Tabanan AKP Kadek Citra Dewi Suparwati, menjelaskan antisipasi perayaan kelulusan ini anggotanya sudah dipersiapkan melaksanakan patroli di sejumlah titik. Dan bagi yang kedapatan melanggar tidak pakai helm langsung ditilang. Bahkan siswa yang kedapatan memakai knalpot brong, motornya disita. “Bawa motor brong kami sita, jika dikembalikan ditakutkan ikut konvoi dan tentu itu akan mengganggu ketertiban lalu lintas,” tegasnya.
Salah seorang siswa yang ditilang karena tidak memakai helm adalah Kadek DAP, 17, siswa SMA Saraswati Tabanan. Dia mengaku lupa mengambil helm sehingga tidak pakai helm. “Lupa saya ambil, karena saya nunggu teman mau ke Pantai Kedungu,” ucapnya. *ode, d
Komentar