Dikeluhkan Wisman, Ajing Liar di Pantai Disterilisasi
Dinas Pertanian (Distan) Kota Denpasar melakukan sterilisasi dan kastrasi khusus hewan lokal serta vaksinasi rabies gratis terhadap hewan peliharaan milik masyarakat maupun anjing liar di wilayah obyek wisata Pantai Sindhu Sanur, Denpasar Selatan, Kamis (3/5).
DENPASAR, NusaBali
Kegiatan ini juga juga melibatkan Desa Adat Sanur, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari Yayasan Bali Animal Welfare Association (BAWA) yang juga fokus ikut memperhatikan hewan liar, terutama anjing dan kucing lokal agar tidak menjadi Hewan Pembawa Rabies (HPR).
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar I Gede Ambara Putra ditemui disela-sela kegiatan mengatakan, sterilisasi, kastrasi dan vaksinasi rabies ini dilakukan di sepanjang pantai yang merupakan obyek vital pariwisata ini untuk memberikan rasa nyaman kepada wisatawan yang berada di kawasan Sanur. Selama ini, kata dia, masih ada keluhan wisatawan terhadap keberadaan anjing liar yang merasa terganggu dengan keberadaan anjing-anjing tersebut.
Melihat kondisi itu, pihaknya bersama beberapa LSM melakukan kegiatan sterilisasi, kastrasi dan vaksinasi agar wisatawan tidak merasa takut lagi menikmati pemandangan indah Pantai Sanur. Semua anjing yang ditemukan di sekitar pantai dilakukan tindakan mulai pukul 06.00 Wita hingga 18.00 Wita. “Kami targetkan untuk hewan yang divaksin sebanyak 30 ekor, dan sampai siang ini sudah sebanyak 14 anjing yang dikastrasi dan disterilisasi, sedangkan yang divaksinasi baru 17 ekor, dan kami masih akan terus berlanjut sampai sore nanti untuk hari ini," ungkapnya, Kamis (3/5) siang.
Dengan kegiatan ini, kata Ambara, pihaknya tetap mengantisipasi adanya penyebaran virus rabies. Kendati di tahun 2017 lalu penyebaran virus rabies di Denpasar dalam angka zero (nol) namun pihaknya tetap mengantisipasi perkembangannya di tahun 2018 ini. "Walaupun di tahun 2017 nihil terdeteksi kasus rabies, namun tetap kami antisipasi, karena penyebarannya pada hewan kapan saja bisa terjadi," imbuhnya.
Sementara itu, penggiat usaha pariwisata di wilayah Sanur juga menyambut baik adanya sterilisasi, kastrasi dan vaksinasi rabies terhadap anjing liar ini, karena selama ini masih banyak anjing liar ada di sekitar obyek wisata Sanur yang perlu diperhatikan kesehatannya agar tidak mengganggu sektor pariwisata. "Ini bagus untuk obyek wisata kami, karena banyak di pesisir dan jalan di obyek wisata Sanur anjing liar yang dibiarkan berkeliaran. Dengan adanya kegiatan seperti ini wisatawan bisa aman berlibur di Sanur," ungkap Asisten Manager Griya Santrian Hotel, IB Rai Weda.
Wisatawan yang berada di kawasan tersebut juga mengapresiasi Pemerintah Denpasar yang memperhatikan dengan baik hewan yang ada di Sanur. "Wisatawan juga ada yang mengapresiasi karena memperhatikan kesehatan hewan di sini. Jadi semua wisatawan bisa merasa aman jika menemukan anjing liar di seputaran obyek wisata Sanur ini," ujarnya. *m
Kegiatan ini juga juga melibatkan Desa Adat Sanur, dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dari Yayasan Bali Animal Welfare Association (BAWA) yang juga fokus ikut memperhatikan hewan liar, terutama anjing dan kucing lokal agar tidak menjadi Hewan Pembawa Rabies (HPR).
Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar I Gede Ambara Putra ditemui disela-sela kegiatan mengatakan, sterilisasi, kastrasi dan vaksinasi rabies ini dilakukan di sepanjang pantai yang merupakan obyek vital pariwisata ini untuk memberikan rasa nyaman kepada wisatawan yang berada di kawasan Sanur. Selama ini, kata dia, masih ada keluhan wisatawan terhadap keberadaan anjing liar yang merasa terganggu dengan keberadaan anjing-anjing tersebut.
Melihat kondisi itu, pihaknya bersama beberapa LSM melakukan kegiatan sterilisasi, kastrasi dan vaksinasi agar wisatawan tidak merasa takut lagi menikmati pemandangan indah Pantai Sanur. Semua anjing yang ditemukan di sekitar pantai dilakukan tindakan mulai pukul 06.00 Wita hingga 18.00 Wita. “Kami targetkan untuk hewan yang divaksin sebanyak 30 ekor, dan sampai siang ini sudah sebanyak 14 anjing yang dikastrasi dan disterilisasi, sedangkan yang divaksinasi baru 17 ekor, dan kami masih akan terus berlanjut sampai sore nanti untuk hari ini," ungkapnya, Kamis (3/5) siang.
Dengan kegiatan ini, kata Ambara, pihaknya tetap mengantisipasi adanya penyebaran virus rabies. Kendati di tahun 2017 lalu penyebaran virus rabies di Denpasar dalam angka zero (nol) namun pihaknya tetap mengantisipasi perkembangannya di tahun 2018 ini. "Walaupun di tahun 2017 nihil terdeteksi kasus rabies, namun tetap kami antisipasi, karena penyebarannya pada hewan kapan saja bisa terjadi," imbuhnya.
Sementara itu, penggiat usaha pariwisata di wilayah Sanur juga menyambut baik adanya sterilisasi, kastrasi dan vaksinasi rabies terhadap anjing liar ini, karena selama ini masih banyak anjing liar ada di sekitar obyek wisata Sanur yang perlu diperhatikan kesehatannya agar tidak mengganggu sektor pariwisata. "Ini bagus untuk obyek wisata kami, karena banyak di pesisir dan jalan di obyek wisata Sanur anjing liar yang dibiarkan berkeliaran. Dengan adanya kegiatan seperti ini wisatawan bisa aman berlibur di Sanur," ungkap Asisten Manager Griya Santrian Hotel, IB Rai Weda.
Wisatawan yang berada di kawasan tersebut juga mengapresiasi Pemerintah Denpasar yang memperhatikan dengan baik hewan yang ada di Sanur. "Wisatawan juga ada yang mengapresiasi karena memperhatikan kesehatan hewan di sini. Jadi semua wisatawan bisa merasa aman jika menemukan anjing liar di seputaran obyek wisata Sanur ini," ujarnya. *m
Komentar