Konvoi Kelulusan Diwarnai Aksi Saling Tantang
100 persen dinyatakan lulus, sebagian siswa SMA/SMK Buleleng merayakan kelulusan dengan cara tak terpuji di jalanan.
SINGARAJA, NusaBali
Ribuan siswa SMA/SMK di Buleleng yang merayakan kelulusannya pada Kamis (3/5) kemarin menggelar aksi konvoi ke sejumlah titik. Tidak hanya menggunakan seragam dengan penuh coretan cat semprot, mereka juga melakukan konvoi tanpa menggunakan kelengkapan berkendara. Bahkan segerombolan siswa berseragam terlibat adu mulut dan saling tantang dengan warga di wilayah Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
Aksi tak terpuji yang terekam dalam video yang diupload oleh akun Agus Purnawan itu sempat viral di media sosial. Sejumlah warganet juga sempat memviralkan aksi tidak sopan siswa tersebut dengan komen penyesalan atas sifat generasi muda zaman now. Dalam durasi video dua menit tiga detik itu terekam jelas seorang pria memakai baju hitam yang diduga pemilik toko di jalan raya Desa Bukti sedang adu mulut dengan segerombolan anak muda yang menggunakan seragam dengan coretan.
Gerombolan siswa yang setengahnya masih berada di atas motornya menarik gas kencang-kencang nampak seperti menantang. Bahkan salah seorang siswa itu menantang pemilik toko dan tidak takut untuk berkelahi. Meski beberapa teman mereka sempat menenangkan pria berbaju hitam agar tidak meladeni temannya. Gerombolan anak muda itu baru bubar setelah diancam akan dipanggilkan polisi.
Kapolsek Kubutambahan, AKP I Made Mustiada dikonfirmasi petang kemarin membenarkan adanya kejadian tersebut pada Kamis siang. Namun pihaknya mengatakan tidak ada laporan resmi ke Mapolsek Kubutambahan. “Infonya tadi memang ada, anak-anak itu siswa yang sekolah di Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan konvoi ke Air Sanih, tadi kami sempat kirim personel ke sana sudah tidak ada, kami juga belum terima laporan,” kata dia yang dihubungi via telepon.
Meski demikian, pihaknya pun mengaku tetap akan melakukan pemantauan terkait potensi yang dapat ditimbulkan dari ancaman gerombolan siswa kepada warga setempat. Sementara itu rombongan konvoi mulai ramai sejak pukul 10.00 hingga 15.00 Wita. Segerombolan siswa yang menggunakan seragam SMA/SMK yang sudah penuh dengan cat warna-warni melakukan aksi konvoi ke sejumlah tempat wisata. Seperti di sejumlah jalan protokol di dalam kota hingga jalan menuju puncak Pancasari, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, jalur utama Singaraja-Denpasar.
Sementara itu areal parkiran Pura Ulun Danau Buyan di Banjar Dasong, Kecamatan Sukasada juga menjadi titik kumpul konvoi. Puluhan siswa bergantian semprotkan cat, tandatangan dan menuliskan kata-kata di seragam rekannya. “Ini karena teman-teman saja sebagai ungkapan kegembiraan, karena kita sudah 12 tahun belajar. Dan seragam ini juga toh tidak bisa digunakan lagi, makanya diginiin (dicorat-coret,red),” Luh Budiarsini, yang mengaku siswi tamatan SMIK Sukasada.
Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Ni Putu Diah Kuarniawandari mengatakan pihaknya memang tidak menerjunkan personel khusus.
Namun upacaya pencegahan preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan lalu lintas akibat berkendara ugal-ugalan telah dilakukan. Bahkan siswa yang melakukan konvoi dengan pelanggaran surat-surat, kelengkapan berkendara termasuk spesifikasi kendaraan yang tidak sesuai dengan standar langsung ditindak tilang.
Setidaknya sampai pukul 14.30 Wita diamankan 21 orang siswa yang melakukan pelanggaran dengan rincian 11 orang tanpa kelengkapan, 8 pelanggaran tanpa menggunakan helm dan 2 pelanggaran surat-surat. Dari tilang tersebut pihaknya juga mengamankan barang bukti 11 sepeda motor, delapan STNK dan 2 lembar SIM.
Sementara itu Ketua MKKS SMK, I Made Darwis Wibawa dan Ketua MKKS SMA, I Nyoman Darta, mengatakan tahun ini total siswa sebanyak 9.173 orang yang mengikuti ujian nasional belum lama ini dinyatakan lulus seratus persen. *k23,k19
Aksi tak terpuji yang terekam dalam video yang diupload oleh akun Agus Purnawan itu sempat viral di media sosial. Sejumlah warganet juga sempat memviralkan aksi tidak sopan siswa tersebut dengan komen penyesalan atas sifat generasi muda zaman now. Dalam durasi video dua menit tiga detik itu terekam jelas seorang pria memakai baju hitam yang diduga pemilik toko di jalan raya Desa Bukti sedang adu mulut dengan segerombolan anak muda yang menggunakan seragam dengan coretan.
Gerombolan siswa yang setengahnya masih berada di atas motornya menarik gas kencang-kencang nampak seperti menantang. Bahkan salah seorang siswa itu menantang pemilik toko dan tidak takut untuk berkelahi. Meski beberapa teman mereka sempat menenangkan pria berbaju hitam agar tidak meladeni temannya. Gerombolan anak muda itu baru bubar setelah diancam akan dipanggilkan polisi.
Kapolsek Kubutambahan, AKP I Made Mustiada dikonfirmasi petang kemarin membenarkan adanya kejadian tersebut pada Kamis siang. Namun pihaknya mengatakan tidak ada laporan resmi ke Mapolsek Kubutambahan. “Infonya tadi memang ada, anak-anak itu siswa yang sekolah di Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan konvoi ke Air Sanih, tadi kami sempat kirim personel ke sana sudah tidak ada, kami juga belum terima laporan,” kata dia yang dihubungi via telepon.
Meski demikian, pihaknya pun mengaku tetap akan melakukan pemantauan terkait potensi yang dapat ditimbulkan dari ancaman gerombolan siswa kepada warga setempat. Sementara itu rombongan konvoi mulai ramai sejak pukul 10.00 hingga 15.00 Wita. Segerombolan siswa yang menggunakan seragam SMA/SMK yang sudah penuh dengan cat warna-warni melakukan aksi konvoi ke sejumlah tempat wisata. Seperti di sejumlah jalan protokol di dalam kota hingga jalan menuju puncak Pancasari, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada, Buleleng, jalur utama Singaraja-Denpasar.
Sementara itu areal parkiran Pura Ulun Danau Buyan di Banjar Dasong, Kecamatan Sukasada juga menjadi titik kumpul konvoi. Puluhan siswa bergantian semprotkan cat, tandatangan dan menuliskan kata-kata di seragam rekannya. “Ini karena teman-teman saja sebagai ungkapan kegembiraan, karena kita sudah 12 tahun belajar. Dan seragam ini juga toh tidak bisa digunakan lagi, makanya diginiin (dicorat-coret,red),” Luh Budiarsini, yang mengaku siswi tamatan SMIK Sukasada.
Kasat Lantas Polres Buleleng, AKP Ni Putu Diah Kuarniawandari mengatakan pihaknya memang tidak menerjunkan personel khusus.
Namun upacaya pencegahan preventif terhadap hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan lalu lintas akibat berkendara ugal-ugalan telah dilakukan. Bahkan siswa yang melakukan konvoi dengan pelanggaran surat-surat, kelengkapan berkendara termasuk spesifikasi kendaraan yang tidak sesuai dengan standar langsung ditindak tilang.
Setidaknya sampai pukul 14.30 Wita diamankan 21 orang siswa yang melakukan pelanggaran dengan rincian 11 orang tanpa kelengkapan, 8 pelanggaran tanpa menggunakan helm dan 2 pelanggaran surat-surat. Dari tilang tersebut pihaknya juga mengamankan barang bukti 11 sepeda motor, delapan STNK dan 2 lembar SIM.
Sementara itu Ketua MKKS SMK, I Made Darwis Wibawa dan Ketua MKKS SMA, I Nyoman Darta, mengatakan tahun ini total siswa sebanyak 9.173 orang yang mengikuti ujian nasional belum lama ini dinyatakan lulus seratus persen. *k23,k19
1
Komentar