Ipin Batal ke Piala Kapolri
Setiap petinju wajib membela provinsi, bukan atas nama Pertina kabupaten/kota maupun Sasana. Juga setiap tim hanya satu petinju di setiap kelasnya.
DENPASAR, NusaBali
Salah satu petinju andalan Bali, Krispinus Mariano W atau akrab disapa Ipin di kelas Layang Ringan 49 kg dipastikan batal naik ring pada Kejurnas Piala Kapolri II di Manado Sulawesi Utara, 3-8 Juli. Hal itu karena panitia Pertina Pusat memberikan sejumlah syarat yang salah satunya mengganjal petinju Denpasar. Yakni, setiap petinju yang diturunkan wajib membela provinsi, bukan atas nama Pertina kabupaten/kota maupun Sasana. Juga setiap tim hanya diperkenankan mengirimkan satu petinju dalam setiap kelasnya.
Sementara Ipin selama ini diturunkan mengusung nama Sasana Adi Swandana Boxing Camp (ASBC). Sebab di kelas tersebut sudah ada dua petinju berbakat dari Bali. Sedangkan Kornelis Kwangu Langu membela atas nama Pertina Denpasar. "Kondisi itu membuat kami harus memilih, kami kirim Kornelis saja, dengan mengusung nama Provinsi Bali," ungkap pelatih Pertina Denpasar, Yulianus Leo Bunga, Kamis (3/5).
Jadi untuk Ipin tetap latihan rutin. Sebab, ada event lain yang dipersiapkan Pertina Denpasar untuk ambil bagian. Dengan kondisi ini, Yulianus hanya mengirimkan empat petinju. Selain Kornelis, Ferdinandus Kase di Kelas Terbang 52 kg, Julio Bria Kelas Bantam 56 kg dan Bayu di kelas Ringan 60 kg.
"Tiga petinju kami di Pelatnas Asian Games. Valentinus Nahak kelas terbang 52 kg, Jekri Riwu kelas Ringan 60 kg dan Gregorius Ghedha Dende Kelas Welter Ringan 64 kg. Jadi, kami memaksimalkan petinju yang ada," tandas Yulianus.
Menanggapi soal kekuatan rival dari daerah mana saja, Yulianus belum ada gambaran. "Kami masih buram ini, belum tahu kekuatan lawan," tutur Yulianus. Mengapa? Sebab petinju asal Malaysia, Singapura, Thailand, Asutralia, dan Timor Leste juga ikut di undang. Jadi, petinju yang sudah terbiasa menyabet medali di Kejurnas, juga harus berhadapan dengan petinju dari negara lain. Panitia juga mengundang peserta dari negara tetangga.
"Kalau persiapan petinju kami sudah sejak Maret yang lalu. Dan, tidak ada masalah dan siap naik ring," jelas Yulianus.Karena ini mengusung nama provinsi sesuai surat Pertina Pusat, Yulianus berharap ada bantuan dari KONI Bali ataupun Pertina Bali. Sebab, selama ini petinju Denpasar dalam setiap kesempatan selalu pengurus Pertina Denpasar yang kerja keras mengusahakan dana untuk petinjunya. *dek
Salah satu petinju andalan Bali, Krispinus Mariano W atau akrab disapa Ipin di kelas Layang Ringan 49 kg dipastikan batal naik ring pada Kejurnas Piala Kapolri II di Manado Sulawesi Utara, 3-8 Juli. Hal itu karena panitia Pertina Pusat memberikan sejumlah syarat yang salah satunya mengganjal petinju Denpasar. Yakni, setiap petinju yang diturunkan wajib membela provinsi, bukan atas nama Pertina kabupaten/kota maupun Sasana. Juga setiap tim hanya diperkenankan mengirimkan satu petinju dalam setiap kelasnya.
Sementara Ipin selama ini diturunkan mengusung nama Sasana Adi Swandana Boxing Camp (ASBC). Sebab di kelas tersebut sudah ada dua petinju berbakat dari Bali. Sedangkan Kornelis Kwangu Langu membela atas nama Pertina Denpasar. "Kondisi itu membuat kami harus memilih, kami kirim Kornelis saja, dengan mengusung nama Provinsi Bali," ungkap pelatih Pertina Denpasar, Yulianus Leo Bunga, Kamis (3/5).
Jadi untuk Ipin tetap latihan rutin. Sebab, ada event lain yang dipersiapkan Pertina Denpasar untuk ambil bagian. Dengan kondisi ini, Yulianus hanya mengirimkan empat petinju. Selain Kornelis, Ferdinandus Kase di Kelas Terbang 52 kg, Julio Bria Kelas Bantam 56 kg dan Bayu di kelas Ringan 60 kg.
"Tiga petinju kami di Pelatnas Asian Games. Valentinus Nahak kelas terbang 52 kg, Jekri Riwu kelas Ringan 60 kg dan Gregorius Ghedha Dende Kelas Welter Ringan 64 kg. Jadi, kami memaksimalkan petinju yang ada," tandas Yulianus.
Menanggapi soal kekuatan rival dari daerah mana saja, Yulianus belum ada gambaran. "Kami masih buram ini, belum tahu kekuatan lawan," tutur Yulianus. Mengapa? Sebab petinju asal Malaysia, Singapura, Thailand, Asutralia, dan Timor Leste juga ikut di undang. Jadi, petinju yang sudah terbiasa menyabet medali di Kejurnas, juga harus berhadapan dengan petinju dari negara lain. Panitia juga mengundang peserta dari negara tetangga.
"Kalau persiapan petinju kami sudah sejak Maret yang lalu. Dan, tidak ada masalah dan siap naik ring," jelas Yulianus.Karena ini mengusung nama provinsi sesuai surat Pertina Pusat, Yulianus berharap ada bantuan dari KONI Bali ataupun Pertina Bali. Sebab, selama ini petinju Denpasar dalam setiap kesempatan selalu pengurus Pertina Denpasar yang kerja keras mengusahakan dana untuk petinjunya. *dek
Komentar