Ogah Konvoi, Pilih Donor Darah
Cara Siswa SMKN 1 Singaraja Rayakan Kelulusan
SINGARAJA, NusaBali
Euforia perayaan kelulusan di jenjang SMA/SMK di Buleleng tidak berbeda dengan di daerah lain. Siswa yang dinyatakan lulus tahun ini dengan baju seragam penuh coretan dan diikuti aksi konvoi hampir terlihat di sepanjang jalan protokol dan tempat tujuan wisata. Namun tak demikian dengan siswa SMKN 1 Singaraja. Sebanyak 405 siswa yang dinyatakan lulus tahun ini merayakan kelulusannya di sekolah dengan mengikuti upacara Samawartana dan donor darah pada Kamis (3/5) pagi kemarin.
Seluruh siswa kelas XII sudah hadir di sekolah pada pukul 08.00 Wita. Mereka datang dengan menggunakan pakaian adat madya. Sebelum pengumuman kelulusan, ratusan siswa yang beragama Hindu mengikuti upacara Samawartana yang merupakan upacara pelepasan bagi siswa atau pelajar setelah usai mengikuti pendidikan. Seluruh rangkaian upacara Samawartana dilaksanakan di areal Padmasana sekolah.
Sekitar pukul 10.00 Wita, siswa dikumpulkan kembali untuk menerima amplop eksklusif dari sekolah terkait dengan statusnya setelah mengikuti ujian nasional dua pekan lalu. Pengumuman persaorangan itu pun dikemas sedemikian rupa meski pengumuman keseluruhan sudah dapat dilihat sebelumnya di web sekolah masing-masing.
Kepala SMKN 1 Singaraja, I Nengah Suteja mengatakan pihaknya tetap mengemas pengumuman kelulusan siswa secara personal. Setiap anak diberikan amplop yang bertuliskan Lulus. Hal tersebut untuk memotivasi mereka datang ke sekolah mengikuti upacara Samawartana yang sudah mentradisi di SMKN 1 Singaraja.
Selain itu mereka juga diajak untuk melakukan aksi sosial donor darah. “Sehingga tidak ikut aksi corat-coret dan konvoi di jalanan,” ungkap Suteja. Bahkan setelah tamat nanti biasanya siswa SMKN 1 Singaraja akan menyumbangkan pakaian seragam mereka untuk diberikan kepada anak-anak yang membutuhkan. Baik adik kelasnya yang kurang mampu ataupun disalurkan ke panti-panti asuhan saat acara ulang tahun sekolah.
Sementara itu aksi donor darah yang dibantu oleh PMI Buleleng menyumbangkan 60 kantong darah dari siswa kelas XII. Seorang siswa yang ditemui saat donor darah Putu Dewi mengaku baru pertama kalinya ikut kegiatan donor darah. Meski takut ia mengaku merayakan kelulusan dengan kesan yang luar biasa tanpa euforia corat-coret dan konvoi. “Cara merayakan kan tidak hanya dengan itu, tetapi akan lebih bermanfaat dengan donor darah seperti ini, dapat menyebarkan kebaikan untuk orang lain,” kata Putu Dewi.*k23
Euforia perayaan kelulusan di jenjang SMA/SMK di Buleleng tidak berbeda dengan di daerah lain. Siswa yang dinyatakan lulus tahun ini dengan baju seragam penuh coretan dan diikuti aksi konvoi hampir terlihat di sepanjang jalan protokol dan tempat tujuan wisata. Namun tak demikian dengan siswa SMKN 1 Singaraja. Sebanyak 405 siswa yang dinyatakan lulus tahun ini merayakan kelulusannya di sekolah dengan mengikuti upacara Samawartana dan donor darah pada Kamis (3/5) pagi kemarin.
Seluruh siswa kelas XII sudah hadir di sekolah pada pukul 08.00 Wita. Mereka datang dengan menggunakan pakaian adat madya. Sebelum pengumuman kelulusan, ratusan siswa yang beragama Hindu mengikuti upacara Samawartana yang merupakan upacara pelepasan bagi siswa atau pelajar setelah usai mengikuti pendidikan. Seluruh rangkaian upacara Samawartana dilaksanakan di areal Padmasana sekolah.
Sekitar pukul 10.00 Wita, siswa dikumpulkan kembali untuk menerima amplop eksklusif dari sekolah terkait dengan statusnya setelah mengikuti ujian nasional dua pekan lalu. Pengumuman persaorangan itu pun dikemas sedemikian rupa meski pengumuman keseluruhan sudah dapat dilihat sebelumnya di web sekolah masing-masing.
Kepala SMKN 1 Singaraja, I Nengah Suteja mengatakan pihaknya tetap mengemas pengumuman kelulusan siswa secara personal. Setiap anak diberikan amplop yang bertuliskan Lulus. Hal tersebut untuk memotivasi mereka datang ke sekolah mengikuti upacara Samawartana yang sudah mentradisi di SMKN 1 Singaraja.
Selain itu mereka juga diajak untuk melakukan aksi sosial donor darah. “Sehingga tidak ikut aksi corat-coret dan konvoi di jalanan,” ungkap Suteja. Bahkan setelah tamat nanti biasanya siswa SMKN 1 Singaraja akan menyumbangkan pakaian seragam mereka untuk diberikan kepada anak-anak yang membutuhkan. Baik adik kelasnya yang kurang mampu ataupun disalurkan ke panti-panti asuhan saat acara ulang tahun sekolah.
Sementara itu aksi donor darah yang dibantu oleh PMI Buleleng menyumbangkan 60 kantong darah dari siswa kelas XII. Seorang siswa yang ditemui saat donor darah Putu Dewi mengaku baru pertama kalinya ikut kegiatan donor darah. Meski takut ia mengaku merayakan kelulusan dengan kesan yang luar biasa tanpa euforia corat-coret dan konvoi. “Cara merayakan kan tidak hanya dengan itu, tetapi akan lebih bermanfaat dengan donor darah seperti ini, dapat menyebarkan kebaikan untuk orang lain,” kata Putu Dewi.*k23
Komentar