Wine Bali Raih Penghargaan Internasional
‘Penghargaan pada event yang diikuti 1.800 peserta dari 40 negara tersebut mematahkan persepsi bahwa Indonesia tidak dapat memproduksi wine berkualitas,’
JAKARTA, NusaBali
Produk wine atau anggur asal Bali mulai unjuk gigi di ajang internasional. Meski banyak yang meragukan karena kualitas anggur yang belum memenuhi standar, satu brand atau merk sukses mencuri perhatian. Dua produk yang bahan bakunya diambil dari para petani anggur di Buleleng meraih penghargaan.
Adalah produsen minuman anggur asal Bali Sababay meraih medali perak di kompetisi wine terbesar dunia 'The AWC Vienna International Wine Challenge 2015' melalui dua produk unggulan yaitu 'White Velvet' dan 'Moscato d'Bali'.
Sebelumnya, Sababay Moscato d'Bali juga telah memenangi penghargaan perak dari 'Singapore Wine&Spirit Awards 2014', sebuah kompetisi di tingkat Asia yang diikuti produsen wine dari seluruh penjuru dunia dengan sistem 'blind testing' (dicicipi dengan mata tertutup).
"Penghargaan pada event yang diikuti 1.800 peserta dari 40 negara tersebut mematahkan persepsi bahwa Indonesia tidak dapat memproduksi wine berkualitas," ujar Direktur Pemasaran Sababay Winery Manpalagupta Sitorus dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Selasa (1/3).
Pada dasarnya, kata dia, tanaman anggur dapat tumbuh dengan baik di Indonesia dengan iklim yang cenderung kering dengan suhu udara malam hari yang cukup dingin.
"Dengan pemilihan lokasi serta varietas anggur yang tepat, budidaya anggur di Indonesia dapat memberikan hasil yang sangat memuaskan bagi petani anggur dan produsen wine lokal", ungkap Gupta dilansir Antara.
Sababay mendapatkan suplai anggur untuk produksi wine dari petani lokal di Buleleng, Bali, dengan menggagas konsep 'corporate farming', yakni melakukan kemitraan dengan petani untuk penjualan anggur secara eksklusif dengan harga wajar.
Sistem tersebut menciptakan siklus produksi dan panen yang berkelanjutan dan mutu hasil panen yang stabil.
Kolaborasi dari sistem kendali suhu yang canggih serta teknik irigasi lahan yang baik dan seleksi batang bawah (rootstock) yang lebih seksama memungkinkan Sababay Winery mengubah anggur menjadi 'berlian dalam botol', sebuah cakrawala baru dalam dunia industri wine nasional.
Selama beberapa tahun terakhir, kawasan utara Bali telah berkembang menjadi pusat perkebunan anggur dan produksi wine. Diluncurkannya rangkaian wine 'New Latitude' oleh Sababay membuktikan kecocokan dan potensi dari budidaya anggur jenis Alphonse Lavalle di kawasan tropis ini.
Seperti halnya berlian, mutu anggur ditentukan oleh tanah tempatnya tumbuh, dan melalui proses produksi yang teliti, produk akhir berupa wine disempurnakan untuk menonjolkan mutu dan pesona terbaik.
CEO Sababay Winery Evy Gozali mengungkapkan pihaknya sangat menyadari potensi pertumbuhan produksi wine di Asia, khususnya Bali, yang dapat menjadi contoh kegiatan ekonomi kreatif untuk memberikan nilai tambah atas produk perkebunan anggur. "Untuk itu kami bertekad menjadi ujung tombak dari konsep pertanian terpadu yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani anggur lokal," ujarnya. 7
1
Komentar