nusabali

Tabrakan Beruntun, 1 Tewas, 1 Luka

  • www.nusabali.com-tabrakan-beruntun-1-tewas-1-luka

Kecelakaan beruntun yang melibatkan tiga kendaraan terjadi di Jalan Puputan Semarapura, Klungkung, Kamis (3/5) sore.

Musibah Maut di Semarapura

SEMARAPURA, NusaBali
Kecelakaan maut ini menyebabkan satu nyawa melayang dan satu korban terluka.Tiga kendaraan yang terlibat tabrakan beruntun di Jalan Puputan Semarapura, Kamis sore pukul 16.30 Wita, masing-masing mobil Daihatsu Feroza DK 1091 YV yang dikemudikan I Wayan Suantara, 43 (warga Dusun Kanginan, Desa Paksebali, Kecamatan Dawan, Klungkung), sepeda motor Yamaha Mio DK 5584 MM yang ditunggangi I Wayan Suhita Karma, 47 (PNS asal Dusun Tengah, Desa Manduang, Kecamatan Klungkung), dan motor Honda Scoopy DK 2532 MT yang ditunggangi Ni Ketut Pramita Dewi, 31 (asal Banjar Jerokapal, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung),

Korban tewas dalam kecelakaan ini adalah Ni Wayan Sudani, 40, perempuan asal Banjar Pengalon, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem yang kesehariannya kerja di sebuah toko kain Endek di Pasar Seni Semarapura. Ketika kecelakaan maut terjadi, korban Wayan Sudani duduk di boncengan motor Scoopy DK 2532 MT yang ditunggangi majikannya, Ketut Pramita Dewi.

Dalam kecelakaan ini, Pramita Dewi selamat dari maut dengan kondisi luka lecet di bagian kaki. Sementara pengendara motor Yamaha Mio DK 5584 MM, Wayan Suhita Karma, selamat dari maut tanpa terluka sedikit pun. Demikian pula pegemudi mobil Feroza DK 1091 YV, Wayan Suantara, tidak terluka.

Informasi di lapangan, kecelakaan beruntun ini berawal saat mobil Feroza DK 1091 YV yang dikemudikan Wayan Suantara melaju dari arah utara di Jalan Puputan Semarapura. Setibanya di lokasi TKP tepatnya sebelah utara pintu masuk Terminal Galiran, mobil Feroza ini berusaha mendahului sebuah sepeda motor di depannya, dengan mengambil haluan terlalu ke kanan hingga melewati as jalan.

Naas, pada saat bersamaan dari arah berlawan (selatan) melaju kencang motor Mio DK 5584 MM yang ditunggangi Wayan Suhita Karma. Tabrakan antara mobil Feroza vs motor Mio pun tidak terhindarkan. Setelah tabrakan dengan motor Mio, Feroza yang dikemudikan Wayan Suantara kehiangan kendali. Mobil maut ini kembali menabrak motor Honda Scoopy DK 2532 MT di depannya yang hendak belok kanan (ke arah barat).

Walhasil, motor Honda Scoopy DK 2532 MT yang ditunggangi Ketut Pramita Dewi sambil membonceng Wayan Sudani, terpental jatuh. Wayan Sudani yang duduk di boncengan pun tewas mengenaskan, sementara Pramita Dewi selamat dari maut dalam kondisi terluka.

Kedua korban langsung dilarikan petugas kepolisian dengan dibantu warga ke RSUD Klungkung untuk mendapatkan penanganan medis. Sayangnya, nyawa korban Wayan Sudani tidak terlolong. Perempuan asal Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem ini meregang nyawa di rumah sakit akibat luka lecet dan benjol di pelipis kanan, benjol di kepala belakang kanan, bengkak di dada kiri dan kanan, dan bengkak di pinggul kanan.

Sedangkan majikannya, Pramita Dewi, selamat dari maut dalam kondisi luka lecet di lutut kanan. Sebaliknya, pengendara Mio, Wayan Suhita Karma, dan penmgemudi Feroza, Wayan Suantara, selamat dari maut tanpa terluka.

Korban luka Pramita Dewi sudah dibolehkan pulang dari RSUD Klungkung, Kamis malam pukul 20.00 Wita. Sedangkan jenazah korban Wayan Sudani telah dibawa pulang ke rumah duka di Banjar Pengalon, Desa Antiga, Kecamatan Manggis, Karangasem, Kamis petang untuk proses pemakaman. Sebaliknya, pengemudi Feroza, Wayan Suantra, diamankan ke Mapolres Klungkung.

Kasat Lantas Polres Klungkung, AKP Taufan Rizaldi, mengatakan pihaknya sudah menggelar olah TKP seraya meminta keterangan saksi-saksi terkait kecelakaan beruntun di Jalan Puputan Semarapura ini. Dari olah TKP, disimpulkan kecelakaan maut ini dipicu ulah pengemudi mobil Feroza DK 1091 YV, Wayan Suantra, yang serampangan saat mendahului kendaraan di depannya.

“Ulah pengemudi Feroza inilah sebagai penyebab kecelakaan beruntun tersebut. Yang bersangkutan (Wayan Suantra, Red),” sudah kita amankan di Mapolres Klungkung,” jelas AKP Taufan Rizaldi saat dikonfirmasi NusaBali, Jumat (4/5).

Sementara itu, Ketut Pramita Dewi mengakui korban tewas Wayan Sudani merupakan anak buahnya dalam jualan kain Endek dan Songket di Pasar Seni Semarapura. "Saat kecelakaan sore itu, saya hendak mengantar Wayan Sudani pulang rumah kakak saya di Desa Adat Kemoning, Kelurahan Semarapura Kelod, Kecamatan Klungkung, karena dia tinggal di sana," cerita Pramita Dewi saat dihubungi NusaBali per telepon, Jumat kemarin. Pramita Dewi mengaku amat terpukul atas kejadian maut yang merenggut nyawa anak buahnya ini. *wan

Komentar