Pelajar di Tabanan Lulus 100 Persen
Pengumuman kelulusan untuk pelajar SMA/SMK di Tabanan, Kamis (3/5).
TABANAN, NusaBali
Jumlah pelajar SMA/SMK dan MA 5.256 yang mengikuti Ujian Nasional (UN) dan lulus 100 persen. Lulus 100 persen juga terjadi pada UN tahun 2017.Jumat (4/5), Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Bali di Tabanan, I Ketut Sudarma mengatakan, untuk tahun 2018, dari jumlah 5.256 siswa SMA/SMA dan MA di Tabanan telah dinyatakan lulus 100 persen.
Dikatakan, pengumuman kelulusan yang berhak menentukan adalah sekolah masing-masing, bukan dari pusat. Karena sekolah sendiri yang mengetahui kondisi pelajarnya. "Sebelum kelulusan diumumkan, sekolah mengadakan rapat masing-masing," jelasnya.
Tak hanya tahun 2018, pelajar SMA/SMK dan MA di Tabanan lulus 100 persen pada tahun lalu 2017. "Dan penilaian ini sudah dipertimbangkan dengan baik oleh guru, kepala sekolah," imbuhnya.
Terkait kelulusan diwarnai aksi corat-coret seragam dan konvoi, kata Sudarma, sebelumnya telah diwanti-wanti oleh pihaknya. Jika perayaan kelulusan tidak diluapkan dengan berlebihan. "Sudah kami imbau setiap sekolah supaya tidak adanya corat coret seragam dan konvoi," jelas Sudarma.
Namun meskipun diimbau, tetap saja anak-anak yang awalnya berpakaian adat, kemudian mengganti pakaiannya itu dengan seragam sekolah, lanjut dicorat-coret. Sehingga pada Kamis (3/5) tersebut seluruh jalan di Tabanan dipenuhi siswa yang konvoi sebagai bentuk luapan kegembiaraan.
Aksi anak-anak ini pun mengganggu ketertiban umum dan mendapat tilang dari kepolisian. Ada motor disita karena menggunakan knalpot brong, ada juga karena tidak membawa kelengkapan surat berkendaraan. Bahkan ada yang dihukum push up karena ingin mengundang kawan untuk konvoi. Seperti terjadi di Pantai Kedungu, Desa Belalang, Kecamatan Kediri Tabanan pada Kamis (3/5) sore.*d
Dikatakan, pengumuman kelulusan yang berhak menentukan adalah sekolah masing-masing, bukan dari pusat. Karena sekolah sendiri yang mengetahui kondisi pelajarnya. "Sebelum kelulusan diumumkan, sekolah mengadakan rapat masing-masing," jelasnya.
Tak hanya tahun 2018, pelajar SMA/SMK dan MA di Tabanan lulus 100 persen pada tahun lalu 2017. "Dan penilaian ini sudah dipertimbangkan dengan baik oleh guru, kepala sekolah," imbuhnya.
Terkait kelulusan diwarnai aksi corat-coret seragam dan konvoi, kata Sudarma, sebelumnya telah diwanti-wanti oleh pihaknya. Jika perayaan kelulusan tidak diluapkan dengan berlebihan. "Sudah kami imbau setiap sekolah supaya tidak adanya corat coret seragam dan konvoi," jelas Sudarma.
Namun meskipun diimbau, tetap saja anak-anak yang awalnya berpakaian adat, kemudian mengganti pakaiannya itu dengan seragam sekolah, lanjut dicorat-coret. Sehingga pada Kamis (3/5) tersebut seluruh jalan di Tabanan dipenuhi siswa yang konvoi sebagai bentuk luapan kegembiaraan.
Aksi anak-anak ini pun mengganggu ketertiban umum dan mendapat tilang dari kepolisian. Ada motor disita karena menggunakan knalpot brong, ada juga karena tidak membawa kelengkapan surat berkendaraan. Bahkan ada yang dihukum push up karena ingin mengundang kawan untuk konvoi. Seperti terjadi di Pantai Kedungu, Desa Belalang, Kecamatan Kediri Tabanan pada Kamis (3/5) sore.*d
Komentar