Lima Subak Terima Bantuan Dam Parit
Sembilan subak di Kabupaten Bangli menerima bantuan pembuatan dam parit dan bantuan pompa air irigasi di tahun 2018.
BANGLI, NusaBali
Penerima bantuan dam parit sebanyak 5 subak dan bantuan pompa air untuk 4 subak. Per dam parit mendapat kucuran dana Rp 113 juta. Pengerjaannya secara swakelola. Pembuatan dam parit untuk mengantisipasi kebocoran jaringan irigasi.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, Dewa Putu Sugiarta, menjelaskan kelima subak penerima dam parit yakni subak Denan Dajan Desa dan Delod Desa, Desa Apuan, Kecamatan Susut, Subak Juwuk Bali, Desa/Kecamatan Susut, Subak Tengah Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli, dan Subak Penida Desa/Kecamatan Tembuku. Pembuatan dam parit bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) dengan anggaran Rp 113 juta per unit. Sesuai juklak juknis untuk pengerjaan secara swakelola. “Dengan dikerjakan secara swakelola maka masyarakat setempat bisa merasakan manfaat kegiatan,” jelas Dewa Sugiarta, Jumat (4/5).
Sementara empat subak penerima pompa irigasi air permukaan seluruhnya ada di Kecamatan Kintamani. Keempat subak itu yakni Subak Tihing Desa Pengotan, Subak Puseh Desa Trunyan, Subak Mekar Sari Desa Kedisan, dan subak Abian Wana Sari Desa Abang Batudinding. “Bantuan ini bersumber dari APBN melalui dana tugas pembantu (TP),” terang Dewa Sugiarta. Pengadaan pompa untuk mendukung sektor pertanian holtikultura maupun perkebunan. “Besaran anggaran kegiatan holtikultura Rp 88 juta per unit dan perkebunan Rp 110 juta per unit. Ini murni swakelola,” imbuhnya. Dewa Sugiarta menyampaikan bantuan sudah lengkap dengan pipa, pompa, rumah pompa, dan bak penampungan.
Proses pemerimaan bantuan melalui pengajuan proposal oleh subak. Selanjutnya Dinas PKP melakukan verifikasi ke lapangan. “Tidak semua pengajuan bisa diterima. Ada beberapa item yang harus dipenuhi, seperti tersedianya sumber mata air dengan debit 10-20 liter per detik. Kalau debitnya terlalu kecil, pompa tidak bisa bekerja, kalau dipaksakan malah mubazir,” ujarnya. Dewa Sugiarta mencontohkan proposal yang diajukan subak Belok, Desa Landih, setelah dilakukan verifikasi ternyata debit airnya sangat kecil, sehingga bantuan belum bisa disalurkan ke subak itu.
Sebelumnya ada lima subak di Kecamatan Kintamani diusulkan ke pusat untuk dapat bantuan pembanguna embung. Kelima subak itu yakni Subak Abian Empel Desa Trunyan, Subak Abian Aman Pujung Sari Desa Buahan, Subak Abian Bunut Desa Trunyan, Subak Abian Lahar Sari Desa Batur Selatan, dan Subak Abian Merta Sari Desa Batur Selatan. Dari lima subak yang mengajukan proposal, hanya tiga subak yang disetujui. Ketiganya Subak Abian Empel, Subak Abian Aman Pujung Sari, dan Subak Abian Bunut. Anggaran bantuan embung bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 166.250.000 per unit dengan pola kerja secara swakelola padat karya. Saat ini, subak calon penerima embung lagi buat rekening bank dan melengkapi dokumen. *e
Penerima bantuan dam parit sebanyak 5 subak dan bantuan pompa air untuk 4 subak. Per dam parit mendapat kucuran dana Rp 113 juta. Pengerjaannya secara swakelola. Pembuatan dam parit untuk mengantisipasi kebocoran jaringan irigasi.
Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, Dewa Putu Sugiarta, menjelaskan kelima subak penerima dam parit yakni subak Denan Dajan Desa dan Delod Desa, Desa Apuan, Kecamatan Susut, Subak Juwuk Bali, Desa/Kecamatan Susut, Subak Tengah Desa Tamanbali, Kecamatan Bangli, dan Subak Penida Desa/Kecamatan Tembuku. Pembuatan dam parit bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) dengan anggaran Rp 113 juta per unit. Sesuai juklak juknis untuk pengerjaan secara swakelola. “Dengan dikerjakan secara swakelola maka masyarakat setempat bisa merasakan manfaat kegiatan,” jelas Dewa Sugiarta, Jumat (4/5).
Sementara empat subak penerima pompa irigasi air permukaan seluruhnya ada di Kecamatan Kintamani. Keempat subak itu yakni Subak Tihing Desa Pengotan, Subak Puseh Desa Trunyan, Subak Mekar Sari Desa Kedisan, dan subak Abian Wana Sari Desa Abang Batudinding. “Bantuan ini bersumber dari APBN melalui dana tugas pembantu (TP),” terang Dewa Sugiarta. Pengadaan pompa untuk mendukung sektor pertanian holtikultura maupun perkebunan. “Besaran anggaran kegiatan holtikultura Rp 88 juta per unit dan perkebunan Rp 110 juta per unit. Ini murni swakelola,” imbuhnya. Dewa Sugiarta menyampaikan bantuan sudah lengkap dengan pipa, pompa, rumah pompa, dan bak penampungan.
Proses pemerimaan bantuan melalui pengajuan proposal oleh subak. Selanjutnya Dinas PKP melakukan verifikasi ke lapangan. “Tidak semua pengajuan bisa diterima. Ada beberapa item yang harus dipenuhi, seperti tersedianya sumber mata air dengan debit 10-20 liter per detik. Kalau debitnya terlalu kecil, pompa tidak bisa bekerja, kalau dipaksakan malah mubazir,” ujarnya. Dewa Sugiarta mencontohkan proposal yang diajukan subak Belok, Desa Landih, setelah dilakukan verifikasi ternyata debit airnya sangat kecil, sehingga bantuan belum bisa disalurkan ke subak itu.
Sebelumnya ada lima subak di Kecamatan Kintamani diusulkan ke pusat untuk dapat bantuan pembanguna embung. Kelima subak itu yakni Subak Abian Empel Desa Trunyan, Subak Abian Aman Pujung Sari Desa Buahan, Subak Abian Bunut Desa Trunyan, Subak Abian Lahar Sari Desa Batur Selatan, dan Subak Abian Merta Sari Desa Batur Selatan. Dari lima subak yang mengajukan proposal, hanya tiga subak yang disetujui. Ketiganya Subak Abian Empel, Subak Abian Aman Pujung Sari, dan Subak Abian Bunut. Anggaran bantuan embung bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 166.250.000 per unit dengan pola kerja secara swakelola padat karya. Saat ini, subak calon penerima embung lagi buat rekening bank dan melengkapi dokumen. *e
Komentar