Jaringan Bom Thamrin Ditangkap
Dua orang diamankan. Mereka sudah sepekan ada di makam desa.
MALANG, NusaBali
Dua terduga teroris berinisial Kw dan S ditangkap Densus 88 di Dusun Kramat Desa Patok Picis Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, Senin (29/2) sekira pukul 06:00 WIB.
Mereka ditangkap saat berada di situs makam leluhur desa setempat Setyo Setuhu.
Makam tersebut dikelilingi hutan dan berada di atas bukit. Dua terduga berada di pemakaman tersebut selama sepekan terakhir.
"Dua terduga ditangkap dari hasil pengembangan penangkapan sebelumnya," kata Kapolres Malang AKBP Yudho Nugroho di lokasi pemakaman Setyo Setuhu, Selasa (1/3).
Kemarin, aparat kepolisian setempat bersama Brimob dan Densus 88 melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi itu. Terlihat petugas bersenjata laras panjang, mengenakan rompi anti peluru, helm dan kaca mata hitam menyisir dua makam dan beberapa pondok yang ada di lokasi tersebut.
Di lokasi yang terpencil dan berjarak sekitar empat kilometer dari pemukiman terdekat itu, hanya ada beberapa pengunjung yang sengaja menginap untuk berziarah kubur.
Dua terduga kini telah ditangkap dan ditahan di Markas Brimob Detasemen B Polda Jawa Timur di Pakis, Malang. "Mereka ditahan di Brimob, beberapa barang bukti juga dibawa serta," katanya dilansir viva.
Keduanya ditangkap atas dugaan keterlibatan dalam peristiwa bom Thamrin di Jakarta sebelumnya. "Masih sama, ini rentetan dari sebelumnya. Dugaannya masih jaringan bom Thamrin," ujar Yudho.
Informasi penangkapan terduga teroris ini beredar tak lama setelah penangkapan terduga teroris di Stasiun Kroya, Cilacap, Jawa Tengah, pada hari yang sama. Dua pria yang ditangkap di Cilacap diketahui bernama Pujianto alias Raider Bakiyah, 35 tahun, warga Jalan Raya Timur Pasar, Desa Sumbermanjing Wetan, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Seorang lagi bernama Panji Kokoh Kusumo alias Latif alias Gajah alias Fahri, 37 tahun, asal Kampung dan Kelurahan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Dari Pujianto, Detasemen khusus menyita sejumlah barang bukti, seperti kartu tanda penduduk atas nama Wiwik Yuliati, 30 tahun, dan Mohamad Lutfi, 40 tahun. Dari KTP itu diketahui keduanya tinggal di Malang.
Sebelumnya pada 19 Februari lalu, Densus 88 menangkap lima pria di dalam satu mobil saat melintas di Jalan Raya Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Perang teroris terus dilakukan Indonesia. Apalagi tidak lama lagi Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam Luar Biasa. Untuk pengamanan konferensi tersebut, TNI akan mengerahkan 10.150 personel.
Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo saat apel di lapangan silang Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Selasa (1/3) menegaskan, tugas TNI kali ini bukanlah tugas rutin biasa, melainkan tugas krusial yang berhubungan dengan citra Indonesia di mata dunia.
Dia memberikan sejumlah arahan untuk pengamanan acara yang dilangsungkan di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, pada 6-7 Maret 2016 tersebut. Gatot meminta setiap anggota TNI tak menoleransi gelagat sekecil apa pun yang berpotensi menimbulkan kerawanan saat KTT OKI berlangsung.
"Tindakan kewaspadaan, terutama pada gelagat terorisme, jangan ragu bertindak," tutur Gatot dilansir tempo. 7
Komentar