Sinergi Dinas-Adat Kelola Potensi Pantai
Sinergi dengan Desa Pakraman Kerobokan dalam pengembangan kawasan pantai ini karena lahan di kawasan pantai adalah tanah Palaba Pura.
Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, salah satu desa di Buleleng dengan luas wilayah 2,48 kilometer persegi. Desa ini memiliki potensi alam berupa pantai yang sangat menjajikan untuk dikembangkan sebagai sumber pendapatan asli desa (PAD).
Bersinergi dengan desa pakraman, Pemerintahan Desa Kerbokan mengembangkan potensi pantai hingga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakatnya. Desa Kerobokan terbagi dalam tiga banjar dinas, yakni Banjar Bale Agung, Banjar Dalem, dan Banjar Keloncing. Desa ini memiliki dua desa pakraman, yakni Desa Pakraman Kerobokan dan Keloncing. Berpenduduk 2.847 jiwa dari 787 kepala keluarga (KK).
Pantai Kerobokan terletak di wawidangan (wilayah) Desa Pakraman Kerobokan. Pantai ini memiliki hamparan pasir hitam cukup luas, jika dibanding pantai di desa/kelurahan lainnya di wilayah Buleleng Tengah, Pantai Kerobokan juga dikenal cukup bersih. Berbagai kegiatan pemerintah juga sering dipusatkan di Pantai Kerobokan, di antaranya lomba-lomba serangkaian peringatan Hari Kemerdekaan RI.
“Kami hanya memiliki (Potensi, Red) pantai. Itulah untuk sementara kami kembangkan sebagai salah satu daya tarik wisata di wilayah Buleleng tengah. Ke depan dapat memberi sumber pendapatan bagi desa,” kata Perbekel Kerobokan, Putu Wisnu Wardhana.
Sejak tiga tahun terakhir, pemerintahan desa ini terus berupaya menggali potensi pantai tersebut. Mulai dari penataan areal parkir, hingga menjadikan kawasan Pantai sebagai taman rekreasi sekaligus tempat berolahraga. Selain membangun panggung tempat hiburan, kawasan pantai juga dilengkapi jalan melingkar untuk jogging track. ”Sinergi dengan Desa Pakraman Kerobokan dalam pengembangan kawasan pantai ini karena lahan di kawasan pantai adalah tanah Palaba Pura yang menjadi aset desa pakraman,” ungkap Perbekel Putu Wisnu.
Dalam pengembangan potensi itu, pihak Desa Kerobokan membangun beberapa fasilitas pendukung dengan memanfaatan tanah Palaba Pura. Antara lain, penataan areal parkir, pembuatan jalan melingkar (jogging track) beserta penataan tamannya. Fasilitas pedukung lainnya adalah bangunan warung yang kemudian disewakan kepada masyarakatnya. Selain itu, kini juga dibangun fasilitas ruang basuh dan ganti, yang disewakan kepada pengunjung pantai. “Kami selalu bekerjasama dengan pihak adat, kami membangun fasilitas dengan dana APBDes. Jika nanti ada hasil berupa pendapatan, kami sudah ada perjanjian, pembagiannya 30 persen berbanding 70 persen. 30 persen untuk dinas, 70 persen ke adat, karena lahan yang kami manfaatkan adalah milik adat,” terang Putu Wisnu.
Berkat sinergi dalam pengembangan potensi, Pantai Kerobokan telah dikenal masyarakat luas sebagai salah satu tempat wisata dan rekreasi. Rencananya, di lokasi taman pantai nanti akan dilengkapi sarana permainan anak-anak, termasuk sarana penunjang lainnya.*k19
SINGARAJA, NusaBali
Desa Kerobokan, Kecamatan Sawan, salah satu desa di Buleleng dengan luas wilayah 2,48 kilometer persegi. Desa ini memiliki potensi alam berupa pantai yang sangat menjajikan untuk dikembangkan sebagai sumber pendapatan asli desa (PAD).
Bersinergi dengan desa pakraman, Pemerintahan Desa Kerbokan mengembangkan potensi pantai hingga memberikan dampak ekonomi bagi masyarakatnya. Desa Kerobokan terbagi dalam tiga banjar dinas, yakni Banjar Bale Agung, Banjar Dalem, dan Banjar Keloncing. Desa ini memiliki dua desa pakraman, yakni Desa Pakraman Kerobokan dan Keloncing. Berpenduduk 2.847 jiwa dari 787 kepala keluarga (KK).
Pantai Kerobokan terletak di wawidangan (wilayah) Desa Pakraman Kerobokan. Pantai ini memiliki hamparan pasir hitam cukup luas, jika dibanding pantai di desa/kelurahan lainnya di wilayah Buleleng Tengah, Pantai Kerobokan juga dikenal cukup bersih. Berbagai kegiatan pemerintah juga sering dipusatkan di Pantai Kerobokan, di antaranya lomba-lomba serangkaian peringatan Hari Kemerdekaan RI.
“Kami hanya memiliki (Potensi, Red) pantai. Itulah untuk sementara kami kembangkan sebagai salah satu daya tarik wisata di wilayah Buleleng tengah. Ke depan dapat memberi sumber pendapatan bagi desa,” kata Perbekel Kerobokan, Putu Wisnu Wardhana.
Sejak tiga tahun terakhir, pemerintahan desa ini terus berupaya menggali potensi pantai tersebut. Mulai dari penataan areal parkir, hingga menjadikan kawasan Pantai sebagai taman rekreasi sekaligus tempat berolahraga. Selain membangun panggung tempat hiburan, kawasan pantai juga dilengkapi jalan melingkar untuk jogging track. ”Sinergi dengan Desa Pakraman Kerobokan dalam pengembangan kawasan pantai ini karena lahan di kawasan pantai adalah tanah Palaba Pura yang menjadi aset desa pakraman,” ungkap Perbekel Putu Wisnu.
Dalam pengembangan potensi itu, pihak Desa Kerobokan membangun beberapa fasilitas pendukung dengan memanfaatan tanah Palaba Pura. Antara lain, penataan areal parkir, pembuatan jalan melingkar (jogging track) beserta penataan tamannya. Fasilitas pedukung lainnya adalah bangunan warung yang kemudian disewakan kepada masyarakatnya. Selain itu, kini juga dibangun fasilitas ruang basuh dan ganti, yang disewakan kepada pengunjung pantai. “Kami selalu bekerjasama dengan pihak adat, kami membangun fasilitas dengan dana APBDes. Jika nanti ada hasil berupa pendapatan, kami sudah ada perjanjian, pembagiannya 30 persen berbanding 70 persen. 30 persen untuk dinas, 70 persen ke adat, karena lahan yang kami manfaatkan adalah milik adat,” terang Putu Wisnu.
Berkat sinergi dalam pengembangan potensi, Pantai Kerobokan telah dikenal masyarakat luas sebagai salah satu tempat wisata dan rekreasi. Rencananya, di lokasi taman pantai nanti akan dilengkapi sarana permainan anak-anak, termasuk sarana penunjang lainnya.*k19
1
Komentar