BWS Bantu Sumur Bor
Banjar Penginyahan telah memiliki sumur bor dan terbukti mampu melayani 665 jiwa.
AMLAPURA, NusaBali
Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida bantu sumur bor untuk pemenuhan air bersih di Banjar Samuh, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem. Aktivitas pengeboran telah mulai Rabu (2/5). Sesuai rencana, sumur bor dibuat dengan kedalaman 12 meter. Lokasi pengeboran di lahan milik warga setempat, I Ketut Tinggal, dengan status pinjam.
Kelian Banjar Samuh, I Nyoman Ugu, mengaku ajukan proposal mohon bantuan sumur bor ke BWS Bali Penida pada tahun 2016. Tujuannya untuk menanggulangi pemenuhan air bersih untuk warga. Bantuan sumur bor baru keluar tahun 2018. Berdasarkan studi banding ke Banjar Penginyahan, Tianyar Tengah, warga setempat hanya kena Rp 500 per meter kubik. Harga itu jauh di bawah PDAM, Rp 1.500 per meter kubik. Meski menjual Rp 500 per meterkubik, sumur bor bisa beroperasi berkesinambungan.
Khusus untuk pengeboran di Banjar Samuh, biaya sepenuhnya ditanggung BWS hingga air ditemukan. “Kami perkirakan kedalaman sumur mencapai maksimal 50-60 meter. Di daerah ketinggian saja, kedalaman sumur bor hingga 90 meter,” ungkap Nyoman Ugu. Setelah sumur bor beroperasi mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga Banjar Samuh yang mencapai 234 jiwa. Jika ada air lebih, rencananya untuk melayani warga tetangga di Banjar Kerta Buana dengan penduduk 2.660 jiwa dan Banjar Labuan Sari dengan penduduk 442 jiwa.
Selama ini di Banjar Penginyahan, Desa Tianyar Tengah telah memiliki sumur bor dikelola I Made Merdana. Sumur bor itu mampu melayani kebutuhan warga Banjar Penginyahan menyasar 665 jiwa, pelayanan diperluas hingga Banjar Tunas Sari. Anggota DPRD Karangasem dari Kecamatan Kubu, I Nyoman Musna Antara, dari Fraksi Partai Golkar mengaku mengawal perjuangan warga agar dapat bantuan sumur bor sejak tahun 2016. “Syukur sumur bor direalisasikan BWS, mudah-mudahan airnya ditemukan. Kami optimis, hanya kedalaman 50 meter air bisa didapatkan, karena di daerah rendah,” jelas Musna Antara.
Musna Antara mengaku terus berjuang agar di Kecamatan Kubu lebih banyak dapat bantuan sumur bor. “Jangan khawatir soal biaya operasional sumur bor di kemudian hari, ternyata biayanya murah, buktinya di Banjar Penginyahan air bisa dijual Rp 500 per meter kubik,” katanya. Dalam mengelola air, kelompok tidak mencari untung. Air yang dibayar warga cukup untuk biaya operasional rutin. “Daripada warga beli air per mobil tanki Rp 150.000 hingga Rp 200.000, lebih baik memanfaatkan sumur bor karena lebih irit,” katanya. *k16
Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida bantu sumur bor untuk pemenuhan air bersih di Banjar Samuh, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem. Aktivitas pengeboran telah mulai Rabu (2/5). Sesuai rencana, sumur bor dibuat dengan kedalaman 12 meter. Lokasi pengeboran di lahan milik warga setempat, I Ketut Tinggal, dengan status pinjam.
Kelian Banjar Samuh, I Nyoman Ugu, mengaku ajukan proposal mohon bantuan sumur bor ke BWS Bali Penida pada tahun 2016. Tujuannya untuk menanggulangi pemenuhan air bersih untuk warga. Bantuan sumur bor baru keluar tahun 2018. Berdasarkan studi banding ke Banjar Penginyahan, Tianyar Tengah, warga setempat hanya kena Rp 500 per meter kubik. Harga itu jauh di bawah PDAM, Rp 1.500 per meter kubik. Meski menjual Rp 500 per meterkubik, sumur bor bisa beroperasi berkesinambungan.
Khusus untuk pengeboran di Banjar Samuh, biaya sepenuhnya ditanggung BWS hingga air ditemukan. “Kami perkirakan kedalaman sumur mencapai maksimal 50-60 meter. Di daerah ketinggian saja, kedalaman sumur bor hingga 90 meter,” ungkap Nyoman Ugu. Setelah sumur bor beroperasi mampu memenuhi kebutuhan air bersih warga Banjar Samuh yang mencapai 234 jiwa. Jika ada air lebih, rencananya untuk melayani warga tetangga di Banjar Kerta Buana dengan penduduk 2.660 jiwa dan Banjar Labuan Sari dengan penduduk 442 jiwa.
Selama ini di Banjar Penginyahan, Desa Tianyar Tengah telah memiliki sumur bor dikelola I Made Merdana. Sumur bor itu mampu melayani kebutuhan warga Banjar Penginyahan menyasar 665 jiwa, pelayanan diperluas hingga Banjar Tunas Sari. Anggota DPRD Karangasem dari Kecamatan Kubu, I Nyoman Musna Antara, dari Fraksi Partai Golkar mengaku mengawal perjuangan warga agar dapat bantuan sumur bor sejak tahun 2016. “Syukur sumur bor direalisasikan BWS, mudah-mudahan airnya ditemukan. Kami optimis, hanya kedalaman 50 meter air bisa didapatkan, karena di daerah rendah,” jelas Musna Antara.
Musna Antara mengaku terus berjuang agar di Kecamatan Kubu lebih banyak dapat bantuan sumur bor. “Jangan khawatir soal biaya operasional sumur bor di kemudian hari, ternyata biayanya murah, buktinya di Banjar Penginyahan air bisa dijual Rp 500 per meter kubik,” katanya. Dalam mengelola air, kelompok tidak mencari untung. Air yang dibayar warga cukup untuk biaya operasional rutin. “Daripada warga beli air per mobil tanki Rp 150.000 hingga Rp 200.000, lebih baik memanfaatkan sumur bor karena lebih irit,” katanya. *k16
Komentar