TNI Genjot Jambanisasi Warga
Danramil Tegallalang, Gianyar Kapten Inf Ketut Suprapta menjelaskan, dalam era modern saat ini di Gianyar, ternyata cukup banyak masyarakat belum memiliki jamban sehat.
Masyarakat Masih Buang Air Besar di Kali
GIANYAR, NusaBali
Sebagian masyarakat kurang mampu selama ini masih buang air besar tidak pada tempatnya, terutama di kali. ‘’Lewat program jambanisasi tiap tahun ini, kami jajaran TNI membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat yang bersih dan sehat. Target kami, mengubah kebiasaan tak sehat (buang air sembarangan,Red) menjadi pola hidup sehat,’’ jelasnya, belum lama ini.
Tujuh Koramil di jajaran Kodim 1616/Gianyar mewujudkan bantuan jamban sehat kepada masyarakat. Program ini mulai dari Kecamatan Tegallalang, bekerjasama dengan pemerintahan desa dan para donatur dengan menyasar keluarga petani Ketut Sutika, di Banjar Pande, Desa Kenderan. Sedangkan di Desa/Kecamatan Blahbatuh, penerima bantuan I Made Suarnita di Banjar Kutri, Desa Buruan.
Kapten Suprapta mengatakan, pengerjaan jamban melibatkan personel TNI, sekaligus memantapkan kemanunggalan TNI-rakyat. Program jambanisasi serentak dilaksanakan oleh Koramil 1616-05 Sukawati, menyasar rumah I Nyoman Murdana,45, di Banjar Blahtanah, Desa Batuan Kaler. Sedangkan Koramil 1616-03/Tampaksiring menyasar rumah I Made Sida di Banjar Buruan, Desa Tampaksiring. Koramil Ubud membuatkan jamban untuk I Made Suda,45, warga Banjar Silungan, Desa Lodtunduh. "Dalam semester 1 tahun 2018, akan dibuat 55 jamban di Kecamatan Ubud," jelas Danramil 1616-02/Ubud Mayor Arh Putu Arimbawa didampingi Danramil 1616-05/Sukawati Kapten Inf A Agung Raka Malya.
Dijelaskan, jamban merupakan bagian penting dalam perumahan. Namun masih ada beberapa warga menganggap kurang penting. Terutama warga yang tinggal dekat kali atau sungai yang dapat digunakan untuk buang air besar. Padahal dari kegiatan buang air besar sembarangan dapat mencemari lingkungan dan dapat menimbulkan bibit penyakit.
Di Payangan, jambanisasi ini menyasar rumah I Wayan Sadiarta seorang petani asal dari Desa Buahan. "Setiap membuang hajat buang air besar selalu dilakukan di kali. Karena keterbatasan kemampuan untuk membuat jamban dan minimnya pengetahuan kesehatan lingkungan," ujar Danramil Payangan Kapten Hengky.*nvi
GIANYAR, NusaBali
Sebagian masyarakat kurang mampu selama ini masih buang air besar tidak pada tempatnya, terutama di kali. ‘’Lewat program jambanisasi tiap tahun ini, kami jajaran TNI membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat yang bersih dan sehat. Target kami, mengubah kebiasaan tak sehat (buang air sembarangan,Red) menjadi pola hidup sehat,’’ jelasnya, belum lama ini.
Tujuh Koramil di jajaran Kodim 1616/Gianyar mewujudkan bantuan jamban sehat kepada masyarakat. Program ini mulai dari Kecamatan Tegallalang, bekerjasama dengan pemerintahan desa dan para donatur dengan menyasar keluarga petani Ketut Sutika, di Banjar Pande, Desa Kenderan. Sedangkan di Desa/Kecamatan Blahbatuh, penerima bantuan I Made Suarnita di Banjar Kutri, Desa Buruan.
Kapten Suprapta mengatakan, pengerjaan jamban melibatkan personel TNI, sekaligus memantapkan kemanunggalan TNI-rakyat. Program jambanisasi serentak dilaksanakan oleh Koramil 1616-05 Sukawati, menyasar rumah I Nyoman Murdana,45, di Banjar Blahtanah, Desa Batuan Kaler. Sedangkan Koramil 1616-03/Tampaksiring menyasar rumah I Made Sida di Banjar Buruan, Desa Tampaksiring. Koramil Ubud membuatkan jamban untuk I Made Suda,45, warga Banjar Silungan, Desa Lodtunduh. "Dalam semester 1 tahun 2018, akan dibuat 55 jamban di Kecamatan Ubud," jelas Danramil 1616-02/Ubud Mayor Arh Putu Arimbawa didampingi Danramil 1616-05/Sukawati Kapten Inf A Agung Raka Malya.
Dijelaskan, jamban merupakan bagian penting dalam perumahan. Namun masih ada beberapa warga menganggap kurang penting. Terutama warga yang tinggal dekat kali atau sungai yang dapat digunakan untuk buang air besar. Padahal dari kegiatan buang air besar sembarangan dapat mencemari lingkungan dan dapat menimbulkan bibit penyakit.
Di Payangan, jambanisasi ini menyasar rumah I Wayan Sadiarta seorang petani asal dari Desa Buahan. "Setiap membuang hajat buang air besar selalu dilakukan di kali. Karena keterbatasan kemampuan untuk membuat jamban dan minimnya pengetahuan kesehatan lingkungan," ujar Danramil Payangan Kapten Hengky.*nvi
Komentar