nusabali

Siswa Lulus Rindu Maplesiran

  • www.nusabali.com-siswa-lulus-rindu-maplesiran

Namun pihak sekolah tetap tidak berani mengajak siswa bertamasya, apalagi sampai ke luar Bali.

Sekolah Takut Dengan Tuduhan Pungli

SEMARAPURA, NusaBali
Momen kelulusan dan pelepasan siswa kelas XII SMA/SMK di Klungkung sebagian besar dilakukan di lingkungan sekolah. Padahal siswa yang lulus ujian rindu kelulusannya digelar di luar sekolah yang dipadu dengan acara maplesiran (bertamasya). Namun pihak sekolah tetap tidak berani mengajak siswa bertamasya, apalagi sampai ke luar Bali

Karena pihak sekolah takut dengan adanya tuduhan memungut dana dari siswa untuk kegiatan itu. Sebagaimana diketahui aktivitas pungutan kepada siswa dikhawatirkan sebagai indikasi pungutan liar (pungli). Di satu sisi, siswa mendesak kepada sekolah agar tetap dilaksanakan kegiatan tamasya atau study banding yang biasanya digelar setiap tahun pasca kelulusan. Sebagai gantinya siswa rekreasi secara berkelompok/kelas dalam kegiatan year book (tahun buku). “Kami bersama teman-teman sangat berharap ada kegiatan di luar sekolah, baik itu tamasya atau study banding,” ujar seorang siswa kelas XII SMAN 2 Semarapura, Ida Bagus Widyatmaja.

Kepala SMAN 2 Semarapura, Klungkung, I Gusti Lanang Made Puji, tidak menampik kondisi tersebut. Pihaknya meniadakan study bunding budaya, tamasya atau acar sejenis lainnya pada tahun ini. Karena tidak berani mengambil risiko. Di satu sisi, pihak orangtua siswa dan siswa itu sendiri menyetujui agar ada kegiatan study banding budaya tersebut lewat komite sekolah. “Kami tetap tidak berani ambil risiko, makanya study banding budaya ditiadakan tahun ini, pelepasan siswa juga dilakukan sekolah pada Senin (7/5) pagi,” ujarnya kepada NusaBali.

Kata dia, siswa juga sempat meminta kepada pihak sekolah agar pelepasan bisa dilakukan di luar sekolah seperti di Bedugul, Tabanan. Namun usulan itu juga belum bisa dikabulkan. Karena akan diperlukan biaya transportasi dari siswa, tentu ini juga dikhawatirkan karena ada pungutan. Rencananya pada tahun ajaran baru program study banding budaya akan dimasukkan pada awal pembelajaran lewat Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah (RKAS). “Itu pun kami masukkan atas kesepakatan orangtua siswa dan komite sekolah,” ujarnya, didampingi Waka Kesiswaan SMAN 2 Semarapura Ketut Langkir.

Sementara itu, pelaksaaan pelepasan siswa di SMAN 2 Semarapura Senin kemarin, digelar di aula sekolah, berlangsung sederhana. Dengan pengalungan Gordon dan mendapat surat keterangan lulus. Dalam kesempatan itu siswa yang meraih nilai tinggi saat UNBK mendapatkan sertifikat penghargaan. Peringkat 3 besar jumlah nilai tertinggi peminatan IPB diraih Ni Kadek Lestya Adnya Suari (nilai 329,5), Putu Gauri Nandani (nilai 299,0) dan I Dewa Gede Rama (nilai 297,0). Peringkat tiga besar nilai tertinggi peminatan IPA, diraih oleh Ni Ketut Yuliantari (nilai 327,5), Ni Kadek Esti Damayanti (nilai 326,0). Peringkat tiga besar nilai tertinggi peminatan IPS diraih oleh Ni Ketut Ary Merta Gusmiarny (nilai 319,0), Ni Putu Sri Lestari (nilai 310,5) dan Olgheri Paco Syah Rabani (nilai 306,5). *wan

Komentar