PDAM 'Diskon' Sambungan Air Minum
Khusus Keluarga Berpenghasilan Rendah
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 1.264 KK di Buleleng dinyatakan lolos dalam verifikasi penerima hibah air minum dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI. Seribuan KK tersebut akan mendapatkan keringanan biaya penyambungan saluran air minum baru.
Dirut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Buleleng, I Made Lestariana dihubungi Senin (7/5) kemarin mengatakan tahun ini pihaknya kembali mengajukan hibah sambungan air minum bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Namun dari 1.575 KK yang diajukan mendapat keringanan biaya yang lolos hanya 1.264 KK.
Sisanya dinyatakan gugur, karena dinilai tidak memenuhi kriteria untuk mendapatkan hibah tersebut. “Yang gugur kemarin banyak dari Kecamatan Busungbiu, karena memang penjaringannya kurang ketat, sehingga banyak yang tidak memenuhi syarat,” kata dia.
Warga yang diajukan mendapatkan hibah ini tidak hanya dituntut memiliki penghasilan rendah, tetapi juga syarat minimal, rumah yang diajukan mendapat sambungan air bersubsidi ini harus sudah ditempati.
Hal tersebut pun menurut Lestariana membuat banyak usulan dinyatakan gugur. Banyak KK yang diusukan oleh Kecamatan Busungbiu merupakan lahan kosong. Selain itu juga sebagian yang dinyatakan gugur terhambat, karena sudah memiliki saluran PDAM. “Aparat desa mengacu pada data daftar tunggu penyambungan saluran PDAM, padahal ada yang sudah memiliki PDAM,” imbuh dia.
Dengan program hibah tersebut masyarakat penerima manfaat mendapat keringanan biaya penyambungan baru. Jika biaya sambungan baru normal dibandrol dengan budget Rp 1.436.000. Sedangkan dengan program hibah untuk masyarakat berpenghasilan rendah setiap KK hanya dikenakan biaya Rp 800.000.
Masyarakat penerima manfaat juga diberikan kesempatan untuk melunasi biaya penyambungan yang dikenakan dengan menyicil. Maksimal dapat dilunasi sebanyak 5 kali cicilan. Hal etrsebut dikatakan Lestariana, merupakan kebijakan khusus dari PDAM Bueleng, untuk benar-benar memberikan keringanan kepada MBR. Sementara itu seribuan sambungan air bersubsidi itu akan mulai dipasang pada bulan Juli mendatang hingga ditargetkan tuntas pada bulan September.
Sementara itu untuk memaksimalkan pelayanan air bersih di Buleleng dengan total 49 ribu pelanggan yang terus bertambah tiap tahunnya, PDAM Buleleng juga terus menambah debit air untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Saat ini dari 38 sumur dalam dan 13 titik sumber mata air, debit air PDAM Buleleng sebesar 709 liter per detik untuk mengaliri seluruh pelanggan di 68 desa dan kelurahan daerah layanannya.*k23
Sebanyak 1.264 KK di Buleleng dinyatakan lolos dalam verifikasi penerima hibah air minum dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpera) RI. Seribuan KK tersebut akan mendapatkan keringanan biaya penyambungan saluran air minum baru.
Dirut Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Buleleng, I Made Lestariana dihubungi Senin (7/5) kemarin mengatakan tahun ini pihaknya kembali mengajukan hibah sambungan air minum bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Namun dari 1.575 KK yang diajukan mendapat keringanan biaya yang lolos hanya 1.264 KK.
Sisanya dinyatakan gugur, karena dinilai tidak memenuhi kriteria untuk mendapatkan hibah tersebut. “Yang gugur kemarin banyak dari Kecamatan Busungbiu, karena memang penjaringannya kurang ketat, sehingga banyak yang tidak memenuhi syarat,” kata dia.
Warga yang diajukan mendapatkan hibah ini tidak hanya dituntut memiliki penghasilan rendah, tetapi juga syarat minimal, rumah yang diajukan mendapat sambungan air bersubsidi ini harus sudah ditempati.
Hal tersebut pun menurut Lestariana membuat banyak usulan dinyatakan gugur. Banyak KK yang diusukan oleh Kecamatan Busungbiu merupakan lahan kosong. Selain itu juga sebagian yang dinyatakan gugur terhambat, karena sudah memiliki saluran PDAM. “Aparat desa mengacu pada data daftar tunggu penyambungan saluran PDAM, padahal ada yang sudah memiliki PDAM,” imbuh dia.
Dengan program hibah tersebut masyarakat penerima manfaat mendapat keringanan biaya penyambungan baru. Jika biaya sambungan baru normal dibandrol dengan budget Rp 1.436.000. Sedangkan dengan program hibah untuk masyarakat berpenghasilan rendah setiap KK hanya dikenakan biaya Rp 800.000.
Masyarakat penerima manfaat juga diberikan kesempatan untuk melunasi biaya penyambungan yang dikenakan dengan menyicil. Maksimal dapat dilunasi sebanyak 5 kali cicilan. Hal etrsebut dikatakan Lestariana, merupakan kebijakan khusus dari PDAM Bueleng, untuk benar-benar memberikan keringanan kepada MBR. Sementara itu seribuan sambungan air bersubsidi itu akan mulai dipasang pada bulan Juli mendatang hingga ditargetkan tuntas pada bulan September.
Sementara itu untuk memaksimalkan pelayanan air bersih di Buleleng dengan total 49 ribu pelanggan yang terus bertambah tiap tahunnya, PDAM Buleleng juga terus menambah debit air untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Saat ini dari 38 sumur dalam dan 13 titik sumber mata air, debit air PDAM Buleleng sebesar 709 liter per detik untuk mengaliri seluruh pelanggan di 68 desa dan kelurahan daerah layanannya.*k23
1
Komentar