'Secangkir Kopi Penuh Kafeina'
El Clasico Barca vs Madrid 2-2
BARCELONA, NusaBali
Laga El Clasico jilid kedua musim ini berakhir tanpa pemenang. Barcelona tampil dengan 10 pemain di sepanjang babak kedua, sukses mengimbangi Real Madrid 2-2, di Camp Nou, Senin (7/5) dinihari Wita.
Barca unggul dulu lewat Luis Suarez, dan Madrid menyamakan 1-1 lewat Ronaldo. Lionel Messi membawa tim tuan rumah memimpin 2-1, tapi Gareth Bale memaksakan hasil imbang hingga laga berakhir.
Di laga itu, Barca justru tidak tampak kewalahan meski bertanding dengan 10 pemain di babak kedua. Hal itu menyusul diusirnya Sergi Roberto setelah menerima kartu merah di penghujung babak pertama.
Hasil itu membuat Barca menjaga peluang tidak terkalahkan sampai akhir musim. Dalam 35 laga, Barca meraih 26 kemenangan dan 9 seri, dengan mengoleksi 87 poin. Madrid di peringkat ketiga klasemen dengan 72 poin, tertinggal 15 poin dari rival abadinya itu.
Sejatinya Barca menyegel gelar juara setelah mengalahkan Deportivo La Coruna pada laga di pekan ke-35. Kini, Barca tinggal menyisakan tiga laga lagi untuk menorehkan predikat juara tanpa kekalahan.
"Itu akan jadi pencapaian sangat luar biasa. Kami akan lebih intensif dan itu penting," ujar Ernesto Valverde, pelatih Barca, ikutip Soccerway.
Peluang menciptakan rekor itu cukup besar, dengan Barca menyisakan dua laga kandang, menghadapi Villareal dan Real Sociedad. Kemudian satu laga tandang ke markas Levante. Valverde pun puas dengan pertarungan El Clasico kali ini. Dia menilai Barca mematahkan prediksi laga dengan Real Madrid itu berjalan biasa-biasa saja.
Kedua tim menunjukkan permainan agresif dengan rasio penguasaan bola 50:50. ESPN mencatat 28 pelanggaran dengan 8 kartu kuning dan satu kartu merah atas nama pemain Barca Sergi Roberto.
Valverde memuji penampilan anak asuhnya. Dia mengibaratkan laga itu bak secangkir kopi pekat penuh kafeina. Pertandingan sangat intens. Barca mengetahui dengan baik laga seperti apa ini, dengan keharusan mengalahkan rival.
Pada laga itu Madrid memenuhi janji untuk tidak melakukan guard of honor. Barcelona akhirnya memutuskan melakukan sendiri penghormatan itu. Namun Barca melakukan guard of honor bersama staff klub."Karena mereka (Real Madrid) tidak mau melakukan guard of honor, saya meminta para staff dan kami melakukannya. Ini guard of honor dari mereka yang merawat Barcelona," ucap Gerard Pique.*
Laga El Clasico jilid kedua musim ini berakhir tanpa pemenang. Barcelona tampil dengan 10 pemain di sepanjang babak kedua, sukses mengimbangi Real Madrid 2-2, di Camp Nou, Senin (7/5) dinihari Wita.
Barca unggul dulu lewat Luis Suarez, dan Madrid menyamakan 1-1 lewat Ronaldo. Lionel Messi membawa tim tuan rumah memimpin 2-1, tapi Gareth Bale memaksakan hasil imbang hingga laga berakhir.
Di laga itu, Barca justru tidak tampak kewalahan meski bertanding dengan 10 pemain di babak kedua. Hal itu menyusul diusirnya Sergi Roberto setelah menerima kartu merah di penghujung babak pertama.
Hasil itu membuat Barca menjaga peluang tidak terkalahkan sampai akhir musim. Dalam 35 laga, Barca meraih 26 kemenangan dan 9 seri, dengan mengoleksi 87 poin. Madrid di peringkat ketiga klasemen dengan 72 poin, tertinggal 15 poin dari rival abadinya itu.
Sejatinya Barca menyegel gelar juara setelah mengalahkan Deportivo La Coruna pada laga di pekan ke-35. Kini, Barca tinggal menyisakan tiga laga lagi untuk menorehkan predikat juara tanpa kekalahan.
"Itu akan jadi pencapaian sangat luar biasa. Kami akan lebih intensif dan itu penting," ujar Ernesto Valverde, pelatih Barca, ikutip Soccerway.
Peluang menciptakan rekor itu cukup besar, dengan Barca menyisakan dua laga kandang, menghadapi Villareal dan Real Sociedad. Kemudian satu laga tandang ke markas Levante. Valverde pun puas dengan pertarungan El Clasico kali ini. Dia menilai Barca mematahkan prediksi laga dengan Real Madrid itu berjalan biasa-biasa saja.
Kedua tim menunjukkan permainan agresif dengan rasio penguasaan bola 50:50. ESPN mencatat 28 pelanggaran dengan 8 kartu kuning dan satu kartu merah atas nama pemain Barca Sergi Roberto.
Valverde memuji penampilan anak asuhnya. Dia mengibaratkan laga itu bak secangkir kopi pekat penuh kafeina. Pertandingan sangat intens. Barca mengetahui dengan baik laga seperti apa ini, dengan keharusan mengalahkan rival.
Pada laga itu Madrid memenuhi janji untuk tidak melakukan guard of honor. Barcelona akhirnya memutuskan melakukan sendiri penghormatan itu. Namun Barca melakukan guard of honor bersama staff klub."Karena mereka (Real Madrid) tidak mau melakukan guard of honor, saya meminta para staff dan kami melakukannya. Ini guard of honor dari mereka yang merawat Barcelona," ucap Gerard Pique.*
Komentar