Karangasem Kelebihan 67 Guru Agama Hindu
Kabupaten Karangasem kelebihan guru agama Hindu sebanyak 67 orang. Jumlah guru agama Hindu di Karangasem sebanyak 907 orang.
AMLAPURA, NusaBali
Dampaknya, guru agama Hindu untuk SD, SMP, SMA/SMK kekurangan jam mengajar. Kecil kemungkinannya Karangasem dapat kuota guru untuk formasi tahun 2018. Kepala Kementerian Agama Karangasem, Dr Ni Nengah Rustini MSi, mengatakan jika muncul formasi di tahun ini, guru kontrak atau guru honor wajib ikut test CAT (computer assisted test). Dikatakan, di Karangasem ada 358 SD dengan jumlah rombongan belajar (rombel) 3.712 terbagi 2.599 ruang kelas, jumlah siswa 47.244 orang. SMP sebanyak 32 SMP negeri, 5 SMP swasta, 11 SMP Negeri Satu Atap, 5 SMP Terbuka, dan 1 SMP Luar Biasa. Dari 56 SMP dengan 560 rombel dan 18.202 siswa. “Setelah dianalisis kebutuhan guru, kelebihan 67 guru Agama Hindu. Semua data guru telah masuk e-formasi agar lebih mudah memantau,” ungkap Dr Rustini, Senin (7/5).
Dikatakan, dari wacana pusat, setiap guru Agama Hindu mengajar minimal 30 jam. Menurut Dr Rustini sulit terlaksana. “Justru banyak guru tidak dapat jam mengajar,” ungkap Dr Rustini didampingi Kasi Pembinaan Agama Hindu, I Wayan Serinada SPd MSi. Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, mengakui kelebihan guru Agama Hindu. Analisis tahun 2015, tercatat kelebihan 214 guru agama Hindu. Mengingat setiap tahun guru agama pensiun, sehingga kelebihan guru agama Hindu jumlahnya berkurang. “Terakhir kelebihan 67 guru agama Hindu,” ungkap Gusti Kartika.
Gusti Kartika mengungkapkan, Karangasem mengalami kekurangan 365 guru kelas di 358 SD. Di Kecamatan Karangasem 40 guru, Manggis 50 guru, Abang 77 guru, Kubu 78 guru, Rendang 46 guru, Bebandem 28 guru, Sidemen 11 guru, dan Selat 35 guru. Termasuk kekurangan 89 guru Penjaskes. Masing-masing Kecamatan Karangasem kekurangan 19 guru, Manggis 20 guru, Abang 15 guru, Kubu 10 guru, Rendang 4 guru, Bebandem 7 guru, Sidemen 10 guru, dan Selat 4 guru. “Setiap SD minimal ada dua guru agama Hindu sehingga masing-masing dapat jam mengajar 24 jam. Caranya ada tambahan kegiatan, ketrampilan sehingga jam mengajarnya diakui,” jelas Gusti Kartika. *k16
Dampaknya, guru agama Hindu untuk SD, SMP, SMA/SMK kekurangan jam mengajar. Kecil kemungkinannya Karangasem dapat kuota guru untuk formasi tahun 2018. Kepala Kementerian Agama Karangasem, Dr Ni Nengah Rustini MSi, mengatakan jika muncul formasi di tahun ini, guru kontrak atau guru honor wajib ikut test CAT (computer assisted test). Dikatakan, di Karangasem ada 358 SD dengan jumlah rombongan belajar (rombel) 3.712 terbagi 2.599 ruang kelas, jumlah siswa 47.244 orang. SMP sebanyak 32 SMP negeri, 5 SMP swasta, 11 SMP Negeri Satu Atap, 5 SMP Terbuka, dan 1 SMP Luar Biasa. Dari 56 SMP dengan 560 rombel dan 18.202 siswa. “Setelah dianalisis kebutuhan guru, kelebihan 67 guru Agama Hindu. Semua data guru telah masuk e-formasi agar lebih mudah memantau,” ungkap Dr Rustini, Senin (7/5).
Dikatakan, dari wacana pusat, setiap guru Agama Hindu mengajar minimal 30 jam. Menurut Dr Rustini sulit terlaksana. “Justru banyak guru tidak dapat jam mengajar,” ungkap Dr Rustini didampingi Kasi Pembinaan Agama Hindu, I Wayan Serinada SPd MSi. Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Karangasem, I Gusti Ngurah Kartika, mengakui kelebihan guru Agama Hindu. Analisis tahun 2015, tercatat kelebihan 214 guru agama Hindu. Mengingat setiap tahun guru agama pensiun, sehingga kelebihan guru agama Hindu jumlahnya berkurang. “Terakhir kelebihan 67 guru agama Hindu,” ungkap Gusti Kartika.
Gusti Kartika mengungkapkan, Karangasem mengalami kekurangan 365 guru kelas di 358 SD. Di Kecamatan Karangasem 40 guru, Manggis 50 guru, Abang 77 guru, Kubu 78 guru, Rendang 46 guru, Bebandem 28 guru, Sidemen 11 guru, dan Selat 35 guru. Termasuk kekurangan 89 guru Penjaskes. Masing-masing Kecamatan Karangasem kekurangan 19 guru, Manggis 20 guru, Abang 15 guru, Kubu 10 guru, Rendang 4 guru, Bebandem 7 guru, Sidemen 10 guru, dan Selat 4 guru. “Setiap SD minimal ada dua guru agama Hindu sehingga masing-masing dapat jam mengajar 24 jam. Caranya ada tambahan kegiatan, ketrampilan sehingga jam mengajarnya diakui,” jelas Gusti Kartika. *k16
1
Komentar