Mantra-Kerta Tak Hadiri Undangan Ombudsman
Kemarin Pilih Simakrama ke Nusa Penida
DENPASAR, NusaBali
Masalahnya, Mantra-Kerta, Cagub-Cawagub Bali nomor urut 2 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB tidak datang lantaran pilih masimakrama dengan masyarakat di kawasan seberang Kecamatan Nusa Penida, Klungkung.
Ketidakhadiran Mantra-Kerta di Kantor ORI Perwakilan Bali, Jalan Diponegoro Denpasar, ini cukup mengejutkan. Pasalnya, sesuai dengan jadwal yang disusun ORI Bali, kedua pasangan Cagub-Cawagun diagendakan secara berurut, Senin (7/5) dan Selasa kemarin. Pada hari pertama, Senin, yang dipanggil untuk pemaparan visi kisi dan tandatangani komitmen pelayanan publik adalah pasangan Wayan Kos-ter-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Cok Ace), Cagub-Cawagub Bali nomor urut 1 yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP. Koster-Ace pun telah memenuhi panggilan ORI Bali.
Saat dapat giliran di hari kedua, Selasa kemarin, Mantra-Kerta justru tidak hadir. Mantra-Kerta sempat disebutkan akan hadir ke ORI Bali, 13 Mei 2018 depan. Namun, siang kemarin kembali berubah informasinya bahwa Mantra-Kerta akan datang ke ORI Bali, 15 Mei 2018. Sorenya, informasi lagi-lagi berubah, di mana Mantra-Kerta baru akan penuhi panggilan ORI Bali, 17 Mei 2018.
Kepala ORI Perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab, mengatakan sesuai jadwal yang telah disampaikan sebelumnya melalui surat terhadap kedua pasangan calon, sudah tertera jelas. Tanggal 7 Mei 2018 untuk Koster-Ace dan 8 Mei 2018 untuk Mantra-Kerta. “Untuk Mantra-Kerta ada penyampaian melalui tim kampanye bahwa mereka tidak bisa datang sesuai jadwal, karena sudah agendakan ke Nusa Penida,” ujar Umar Al-khatab saat dikonfirmasi NusaBali, Selasa kemarin.
Umar mengatakan, melalui tim kampanyenya, Mantra-Kerta nantinya akan datang memenuhi undangan ORI Bali, 17 Mei 2018. “Timnya sudah sepakati Mantra-Kerta akan datang 17 Mei untuk penandatanganan komitmen pelayanan publik,” jelas Umar.
Ketika ditanya apakah ketidakhadiran Mantra-Kerta tidak menjadi preseden buruk tentang konsisten dan komitmen pasangan calon pemimpin Bali, menurut Umar, pihaknya tidak bisa memaksakan waktu Mantra-Kerta. Pasalnya, pasangan calon sudah buat jadwal jauh-jauh hari sesuai dengan yang ditetapkan KPU Bali.
“Kami tidak bisa memaksakan jadwal Mantra-Kerta. Mereka sudah ada agenda ke Nusa Penida, yang diatur KPU Bali. Kalau kami terus panggil tidak menyesuaikan dengan jadwal kampanye yang diatur KPU Bali, Bawaslu bisa marah. Jadi, ini soal waktu saja, bukan masalah tidak komitmen dan konsisten,” tegas Umar.
Sementara itu, Ketua Koalisi Rakyat Bali (KRB), AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, mengatakan Mantra-Kerta sebenarnya sudah menjawab surat ORI Bali bahwa tidak bisa hadir kemarin. Sebab, mereka sedang ke Nusa Penida menemui masyarakat. “Undangan masyarakat ini sudah dijadwalkan dan diketahui KPU Bali serta Bawaslu Bali sebelumnya. Jadi, kita sudah geser jadwalnya menjadi 17 Mei 2018,” ujar anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini kepada NusaBali, Selasa kemarin.
Gus Adhi menyebutkan, ketidakhadiran Mantra-Kerta ke ORI Bali bukan berarti tidak komitmen. “Kalau bicara komitmen, Mantra-Kerta sangat komitmen soal pelayanan publik sebagai Walikota Denpasar. Sebelum hadir di Ombudsman, praktek pelayanan publik yang baik sudah diterapkan sebagai abdi masyarakat,” ujar Gus Adhi sembari menunjukkan koordinasinya dengan Ketua ORI Bali, Umar Ibnu Alk-hatab, melalui pesan WhatsApp.
Gus Adhi juga menjelaskan, dalam komitmen memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat nanti, Mantra-Kerta sudah siapkan komitmen pelayanan yang bebas korupsi. “Bahkan, ketika Mantra–Kerta menjadi pemimpin Bali nanti, akan menggandeng KPK. Kontrak politik dengan masyarakat, komitmen bersama KPK ketika menjalankan pemerintahan di Propinsi Bali. Hal ini sudah dilakukan Rai Mantra dengan KPK tahun 2009 di Denpasar,” kata politisi Golkar asal Kelu-rahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini. *nat
Masalahnya, Mantra-Kerta, Cagub-Cawagub Bali nomor urut 2 yang diusung Golkar-Demokrat-Gerindra-NasDem-PKS-PBB tidak datang lantaran pilih masimakrama dengan masyarakat di kawasan seberang Kecamatan Nusa Penida, Klungkung.
Ketidakhadiran Mantra-Kerta di Kantor ORI Perwakilan Bali, Jalan Diponegoro Denpasar, ini cukup mengejutkan. Pasalnya, sesuai dengan jadwal yang disusun ORI Bali, kedua pasangan Cagub-Cawagun diagendakan secara berurut, Senin (7/5) dan Selasa kemarin. Pada hari pertama, Senin, yang dipanggil untuk pemaparan visi kisi dan tandatangani komitmen pelayanan publik adalah pasangan Wayan Kos-ter-Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Cok Ace), Cagub-Cawagub Bali nomor urut 1 yang diusung PDIP-Hanura-PKPI-PAN-PKB-PPP. Koster-Ace pun telah memenuhi panggilan ORI Bali.
Saat dapat giliran di hari kedua, Selasa kemarin, Mantra-Kerta justru tidak hadir. Mantra-Kerta sempat disebutkan akan hadir ke ORI Bali, 13 Mei 2018 depan. Namun, siang kemarin kembali berubah informasinya bahwa Mantra-Kerta akan datang ke ORI Bali, 15 Mei 2018. Sorenya, informasi lagi-lagi berubah, di mana Mantra-Kerta baru akan penuhi panggilan ORI Bali, 17 Mei 2018.
Kepala ORI Perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab, mengatakan sesuai jadwal yang telah disampaikan sebelumnya melalui surat terhadap kedua pasangan calon, sudah tertera jelas. Tanggal 7 Mei 2018 untuk Koster-Ace dan 8 Mei 2018 untuk Mantra-Kerta. “Untuk Mantra-Kerta ada penyampaian melalui tim kampanye bahwa mereka tidak bisa datang sesuai jadwal, karena sudah agendakan ke Nusa Penida,” ujar Umar Al-khatab saat dikonfirmasi NusaBali, Selasa kemarin.
Umar mengatakan, melalui tim kampanyenya, Mantra-Kerta nantinya akan datang memenuhi undangan ORI Bali, 17 Mei 2018. “Timnya sudah sepakati Mantra-Kerta akan datang 17 Mei untuk penandatanganan komitmen pelayanan publik,” jelas Umar.
Ketika ditanya apakah ketidakhadiran Mantra-Kerta tidak menjadi preseden buruk tentang konsisten dan komitmen pasangan calon pemimpin Bali, menurut Umar, pihaknya tidak bisa memaksakan waktu Mantra-Kerta. Pasalnya, pasangan calon sudah buat jadwal jauh-jauh hari sesuai dengan yang ditetapkan KPU Bali.
“Kami tidak bisa memaksakan jadwal Mantra-Kerta. Mereka sudah ada agenda ke Nusa Penida, yang diatur KPU Bali. Kalau kami terus panggil tidak menyesuaikan dengan jadwal kampanye yang diatur KPU Bali, Bawaslu bisa marah. Jadi, ini soal waktu saja, bukan masalah tidak komitmen dan konsisten,” tegas Umar.
Sementara itu, Ketua Koalisi Rakyat Bali (KRB), AA Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, mengatakan Mantra-Kerta sebenarnya sudah menjawab surat ORI Bali bahwa tidak bisa hadir kemarin. Sebab, mereka sedang ke Nusa Penida menemui masyarakat. “Undangan masyarakat ini sudah dijadwalkan dan diketahui KPU Bali serta Bawaslu Bali sebelumnya. Jadi, kita sudah geser jadwalnya menjadi 17 Mei 2018,” ujar anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini kepada NusaBali, Selasa kemarin.
Gus Adhi menyebutkan, ketidakhadiran Mantra-Kerta ke ORI Bali bukan berarti tidak komitmen. “Kalau bicara komitmen, Mantra-Kerta sangat komitmen soal pelayanan publik sebagai Walikota Denpasar. Sebelum hadir di Ombudsman, praktek pelayanan publik yang baik sudah diterapkan sebagai abdi masyarakat,” ujar Gus Adhi sembari menunjukkan koordinasinya dengan Ketua ORI Bali, Umar Ibnu Alk-hatab, melalui pesan WhatsApp.
Gus Adhi juga menjelaskan, dalam komitmen memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakat nanti, Mantra-Kerta sudah siapkan komitmen pelayanan yang bebas korupsi. “Bahkan, ketika Mantra–Kerta menjadi pemimpin Bali nanti, akan menggandeng KPK. Kontrak politik dengan masyarakat, komitmen bersama KPK ketika menjalankan pemerintahan di Propinsi Bali. Hal ini sudah dilakukan Rai Mantra dengan KPK tahun 2009 di Denpasar,” kata politisi Golkar asal Kelu-rahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung ini. *nat
Komentar