RPH di Tabanan Kurang Optimal
Keberadaan rumah potong hewan (RPH) di Banjar Tonja, Desa Gubug, Kecamatan/Kabupaten Tabanan terkesan tidak terawat.
TABANAN, NusaBali
Operasional RPH tersebut juga kurang optimal, karena sangat sedikit warga yang melakukan pemotongan hewan sapi di lokasi tersebut. Hal itu lantaran kebutuhan daging sapi tidak terlalu tinggi di Tabanan.Pantauan RPH milik Pemkab Tabanan ini pada Selasa (8/5), terkesan kurang terawat. Areal di sekitaran kurang bersih. Bahkan akses masuk ke tempat tersebut rusak dan kelilingi rerimbunan pohon.
Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Nyoman Budana, mengatakan RPH ini masih berfungsi, tetapi belum optimal. Karena jumlah masyarakat yang memotong sapi sedikit, sebab kebutuhan akan daging sapi di Tabanan sedikit. “Peralatan lengkap tidak ada yang kurang, hanya saja memang belum optimal,” ujarnya, Selasa kemarin.
Kata dia, sejak Dinas Peternakan dirombak, RPH ini sekarang ada di bawah naungan Dinas Pertanian karena dinasnya jadi satu. “RPH masih berfungsi sampai saat ini, tidak ada yang tidak berfungsi,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, setiap harinya ada saja masyarakat yang melakukan pemotongan sapi di RPH. Tetapi jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Tidak ada yang sehari sampai 10 sapi dipotong. “Nah terkait ini, nanti kami akan gencarkan sosialisasi kepada masyarakat. Bahwa di Tabanan punya RPH dan bisa difungsikan dengan baik,” tandasnya. *d
Operasional RPH tersebut juga kurang optimal, karena sangat sedikit warga yang melakukan pemotongan hewan sapi di lokasi tersebut. Hal itu lantaran kebutuhan daging sapi tidak terlalu tinggi di Tabanan.Pantauan RPH milik Pemkab Tabanan ini pada Selasa (8/5), terkesan kurang terawat. Areal di sekitaran kurang bersih. Bahkan akses masuk ke tempat tersebut rusak dan kelilingi rerimbunan pohon.
Kepala Dinas Pertanian Tabanan I Nyoman Budana, mengatakan RPH ini masih berfungsi, tetapi belum optimal. Karena jumlah masyarakat yang memotong sapi sedikit, sebab kebutuhan akan daging sapi di Tabanan sedikit. “Peralatan lengkap tidak ada yang kurang, hanya saja memang belum optimal,” ujarnya, Selasa kemarin.
Kata dia, sejak Dinas Peternakan dirombak, RPH ini sekarang ada di bawah naungan Dinas Pertanian karena dinasnya jadi satu. “RPH masih berfungsi sampai saat ini, tidak ada yang tidak berfungsi,” imbuhnya.
Dia menjelaskan, setiap harinya ada saja masyarakat yang melakukan pemotongan sapi di RPH. Tetapi jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Tidak ada yang sehari sampai 10 sapi dipotong. “Nah terkait ini, nanti kami akan gencarkan sosialisasi kepada masyarakat. Bahwa di Tabanan punya RPH dan bisa difungsikan dengan baik,” tandasnya. *d
1
Komentar