Polresta Benahi Pelayanan SIM, SKCK dan SPKT
Polresta Denpasar resmi ditunjuk menjadi pilot project sebagai zona integritas pelayanan publik serta wilayah bebas korupsi mewakili Polda Bali dalam ajang pelayanan terbaik oleh Mabes Polri.
DENPASAR, NusaBali
Untuk mewujudkan hal tersebut, Polresta melakukan pembenahan dan mengikut sertakan masyarakat dalam merancang pelayanannya.
Wakapolresta Denpasar AKBP I Nyoman Artana menerangkan, penunjukan Polresta Denpasar yang mewakili Polres-Polres dibawa Polda Bali ini bentuk kepercayaan terhadap Polresta dalam zona integritas pelayanan publik yang akan dilombakan. Untuk itu, sejak dua bulan lalu, pihaknya membenahi berbagai tempat pelayanan publik seperti pelayanan SIM, SKCK/Sidik Jari dan SPKT. Selain membenahi fasilitas, pihaknya juga melakukan penambahan fasilitas yang ‘mengikutsertakan’ publik dalam memberi kepuasan terhadap kinerja polisi. “Polresta Denpasar secara keseluruhan telah siap mengikuti lomba ini. Baik dari segi pelayanan, fisik seperti gedung hingga SDM-nya,” jelasnya, Selasa (8/5).
Diakuinya dalam bulan ini Polresta sudah melakukan persiapan penuh artinya sudah siap dinilai dan mengikuti lomba. Nantinya dari setiap penilaian seminggunya akan dilakukan evaluasi. Beberapa pembenahan baik dari segi peningkatan kualitas pelayanan maupun pembenahan - pembenahan bangunan sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Dengan membenahi ruang pelayanan publik masing-masing ruangan yang sudah memadai. Contohnya ruang pelayanan SIM, dengan gedung baru dan dilengkapi oleh IT sehingga mempermudah para pecari SIM. Begitu juga ruang pelayanan SKCK yang sudah diperluas. “Kami ada penggunaan sarana IT. Seperti SKCK online yang bisa diakses melalui handphone atau komputer masing - masing. Bahkan tidak menutup kemungkinan nantinya ada pelayanan SKCK keliling layaknya pelayanan SIM,” jelasnya.
Dari tiga didivisi tersebut disebutkan bahwa pelayanan SIM sudah sangat maksimal dengan pemanfaatan IT. Dalam sehari saja kantor pelayanan SIM Polresta Denpasar ini digeruduk lebih dari 500 orang baik pencari SIM baru maupun perpanjangan. “Dibagian SIM sudah menggunakan gedung dan sistem baru dengan penggunaan nomor antrean otomatis dan masuk menggunakan ID. Untuk bebeberapa gedung juga sudah dilengkapi ruang menyusui, ruang merokok dan ruang anak - anak,” katanya
Sementara dibagian SKCK dan sidik jari sebanyak 100 hingga 150 orang dalam sehari. Serta pelayanan SPKT yang setiap harinya 5 sampai 10 pelaporan yang masuk. Mengingat tingginya tuntutan pelayanan publik ini pihak Polresta Denpasar menginginkan adanya peningkatan kenyaman publik. Sehingga diharapkan usai menikmati pelayanan tersebut publik diminta untuk memberikan penilaian melalui meain yang telah disediakan. “Semata - mata untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat. Setelah mereka mendapat layanan memberikan nilai kepada polisi. Untuk IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) seminggu sekali akan dievaluasi untuk perbaikan selanjutnya sistem pelayanan. Penilaian ini berlangsung 2 bulan sejak Mei,” tandasnya. *dar
Wakapolresta Denpasar AKBP I Nyoman Artana menerangkan, penunjukan Polresta Denpasar yang mewakili Polres-Polres dibawa Polda Bali ini bentuk kepercayaan terhadap Polresta dalam zona integritas pelayanan publik yang akan dilombakan. Untuk itu, sejak dua bulan lalu, pihaknya membenahi berbagai tempat pelayanan publik seperti pelayanan SIM, SKCK/Sidik Jari dan SPKT. Selain membenahi fasilitas, pihaknya juga melakukan penambahan fasilitas yang ‘mengikutsertakan’ publik dalam memberi kepuasan terhadap kinerja polisi. “Polresta Denpasar secara keseluruhan telah siap mengikuti lomba ini. Baik dari segi pelayanan, fisik seperti gedung hingga SDM-nya,” jelasnya, Selasa (8/5).
Diakuinya dalam bulan ini Polresta sudah melakukan persiapan penuh artinya sudah siap dinilai dan mengikuti lomba. Nantinya dari setiap penilaian seminggunya akan dilakukan evaluasi. Beberapa pembenahan baik dari segi peningkatan kualitas pelayanan maupun pembenahan - pembenahan bangunan sudah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Dengan membenahi ruang pelayanan publik masing-masing ruangan yang sudah memadai. Contohnya ruang pelayanan SIM, dengan gedung baru dan dilengkapi oleh IT sehingga mempermudah para pecari SIM. Begitu juga ruang pelayanan SKCK yang sudah diperluas. “Kami ada penggunaan sarana IT. Seperti SKCK online yang bisa diakses melalui handphone atau komputer masing - masing. Bahkan tidak menutup kemungkinan nantinya ada pelayanan SKCK keliling layaknya pelayanan SIM,” jelasnya.
Dari tiga didivisi tersebut disebutkan bahwa pelayanan SIM sudah sangat maksimal dengan pemanfaatan IT. Dalam sehari saja kantor pelayanan SIM Polresta Denpasar ini digeruduk lebih dari 500 orang baik pencari SIM baru maupun perpanjangan. “Dibagian SIM sudah menggunakan gedung dan sistem baru dengan penggunaan nomor antrean otomatis dan masuk menggunakan ID. Untuk bebeberapa gedung juga sudah dilengkapi ruang menyusui, ruang merokok dan ruang anak - anak,” katanya
Sementara dibagian SKCK dan sidik jari sebanyak 100 hingga 150 orang dalam sehari. Serta pelayanan SPKT yang setiap harinya 5 sampai 10 pelaporan yang masuk. Mengingat tingginya tuntutan pelayanan publik ini pihak Polresta Denpasar menginginkan adanya peningkatan kenyaman publik. Sehingga diharapkan usai menikmati pelayanan tersebut publik diminta untuk memberikan penilaian melalui meain yang telah disediakan. “Semata - mata untuk memberikan rasa nyaman kepada masyarakat. Setelah mereka mendapat layanan memberikan nilai kepada polisi. Untuk IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat) seminggu sekali akan dievaluasi untuk perbaikan selanjutnya sistem pelayanan. Penilaian ini berlangsung 2 bulan sejak Mei,” tandasnya. *dar
Komentar